9. Beomie

243 22 2
                                    

book ini ringan, cuma ada beberapa masalah kecil nantinya. enjoy guys.

.

Yeonjun baru saja pulang dari kantornya dengan wajah yang sedikit ditekuk, membuat aura dirumah yang awalnya sangat cerah menjadi lebih gelap. Yeonjun menjatuhkan dirinya diatas sofa, melempar tasnya ke sembarang arah lalu memejamkan matanya sambil menghela nafas yang panjang.

Sebetulnya, yeonjun ini pekerja, bukan seorang pengangguran

Setelah beberapa saat ia memejamkan matanya, yeonjun mendengar derap suara kaki yang mendekat dengan sangat hati-hati. Yeonjun membuka matanya dan mendapati beomgyu dengan cengiran lucunya seperti kepergok. Yeonjun menepuk tempat disampingnya menandakan kepada beomgyu untuk duduk di sampingnya, dan tentu saja beomgyu menurut.

"Hyungie baik-baik saja, hum?" sembari mendaratkan pantatnya di sofa, beomgyu bertanya. Yeonjun hanya menggelengkan kepalanya pelan lalu menidurkan tubuhnya dan menaruh kepalanya diatas paha yang lebih muda. Beomgyu hanya menatap yang lebih tua dengan bingung namun, tangannya bergerak untuk menyusiri rambut Yeonjun yang berwarna hitam itu.

"Hanya sedikit lelah, sayang. Beomie sudah makan?" Yeonjun berujar sambil memainkan jari-jari beomgyu yang menganggur.

"Beomie belum makan, hyungie~ beomie lapar" Beomgyu mengatakan itu dengan bibirnya yang mengerucut lucu, membuat yang lebih tua menjadi semakin gemas dengan kelakuan beruang ini.

"Kalau begitu, kita makan diluar. Dimana yang lain, sayang?"

"Makan diluar? Yeay! Beomie ingin keluar bersama. Taehyunie sedang kerja kelompok bersama hueningie. Binnie diatas sedang bermain game" Beomgyu mengatakannya berturut-turut dengan wajahnya yang sangat berseri-seri, tak lupa ia memamerkan deretan giginya yang rapih dan matanya yang menyipit karena tersenyum dengan sangat lebar, membuat yeonjun yang mendengarkannya itu hanya terkekeh pelan. Yeonjun mengusap surai rambut beomgyu lembut seraya berkata, "Baiklah, kecil. Panggil binnie, kita keluar sekarang"

Beomgyu mengganggukkan kepalanya antusias. Ia menyingkir dari sana perlahan, karena ia masih menyanggah kepala yeonjun diatas pahanya. Saat sudah, ia segera berlari keatas dengan heboh, membuat yeonjun kembali terkekeh

Beberapa saat kemudian, yeonjun melihat dua kucingnya tergesa-gesa untuk menuruni tangga dengan dandanan mereka yang sudah rapih dan cantik.

Yeonjun tersentak saat tubuhnya yang sudah berdiri itu ditubruk oleh kucing bongsornya, tak lupa dengan segala rengekan mautnya yang membuat yeonjun terlena.

"Hyungie! Kenapa binnie rindu hyungie terus? Waktunya jadi berjalan lambat sekali, tau! menyebalkan sekali, hish" Yeonjun tersenyum gemas melihat bibir mungil soobin yang terus bergerak. Kedua tangan yeonjun terulur untuk mengusak lembut rambut soobin dan beomgyu, mengembangkan senyuman yang sangat manis di keduanya.

Yeonjun berjalan menuju kearah mobilnya yang diikuti kedua bayi dibelakangnya. Yeonjun segera masuk di kursi pengemudi, namun segala pergerakannya terhenti saat mendengar suara ribut diluar mobilnya

"Aku mau duduk di depan bersama hyungie!" ucap soobin sedikit keras sambil menahan tangan beomgyu yang hendak membuka pintu penumpang disamping pengemudi

"Lalu aku dibelakang sendiri? tidak mau!"

"Dibelakang tidak seram, gyu!"

"Kalau begitu binnie saja dibelakang!"

"Kalian berdua duduk di belakang, sekarang." Keduanya membeku menderngar penuturan yang penuh penekanan dari yang paling tua. Layaknya kucing yang diamuk oleh majikannya, kepala mereka tertunduk dan segera melaksanakan perintah dari yeonjun yang telak itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cute Cat's [TXT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang