Maaf guys update nya malem-malem gini
Happy Reading
Setelah setor hafalan pada Gus Faqih, Syifa akan menanyakan sesuatu pada suaminya itu tentang Tiara, dan ia akan menceritakan hal yang dikatakan Tiara tadi.
Kini Syifa sudah berganti pakaian dengan baju tidur, sekarang ia tidak lagi dibantu suaminya untuk berpakaian Syifa memakainya sendiri karena tangan dan kakinya sudah mulai sedikit berkurang rasa sakitnya.
Syifa duduk di sofa samping Gus Faqih yang sedang membaca buku sejarah islam. Faqih menaruh bukunya ketika menyadari sudah ada Syifa disampingnya, lalu ia mengambil tangan kanan Syifa.
"Ngapain Gus?" tanya Syifa ketika Gus Faqih membuka perban ditangannya.
"Mau cek luka kamu."
"Sakitnya sedikit berkurang Gus."
Setelah membuka perban di kedua tangan Syifa, Faqih memberi lagi obat merah pada luka yang mulai mengering itu. "Gus boleh sambil ngobrol?"
"Hmm."
"Tiara itu punya kembaran ya?"
"Tau darimana?" tanya balik Faqih.
"Syifa sempet ketemu cewek yang mirip banget sama Tiara di kafe cuma bedanya cewek itu ga pake hijab," ujar Syifa.
Sebenarnya dia sudah mengira mereka itu kembar saat ia melihat waktu itu di Rumah Azzam, namun ia akan memastikan lagi dengan bertanya pada Faqih yang merupakan sahabat dari Tiara.
"Ya Tiara punya kembaran namanya Kiara, cuma mereka pisah sejak bayi ibu mereka meninggal saat melahirkan bayi kembar itu."
"Tiara di urus oleh bibinya yang dulu sempat mengajar disini, itu sebabnya Tiara sahabat kecil saya kami tumbuh bersama di Pesantren ini, sedangkan Kiara di urus oleh ayah bayi kembar itu. jadi mereka terlihat berbeda dari segi penampilan."
"Owh gitu ceritanya, tapi pas aku mondok disini Syifa ga pernah tuh liat dia."
Selama 5 tahun Syifa mondok di Pesantren Al-Huda, ia tidak pernah melihat Tiara, kalau tidak bertemu dengan Gus Faqih saat itu wajar karena Gus Faqih kuliah di Pesantren Gontor. Apa sahabat kecilnya itu juga mengikuti Faqih pesantren disana? tapi tidak mungkin Pesantren itu kan hanya khusus untuk laki-laki.
"Dia pindah ke Surabaya ikut orang tua angkatnya, sekarang dia kembali kesini karena ada kerjaan di dekat daerah Pesantren," jelas Gus Faqih.
"Hmm Gus kayaknya dia suka deh sama Gus Faqih, Syifa liat dia sering banget caper sama Gus."
Gus Faqih menempel plaster pada kulit tangan Syifa yang terobek. "Saya tau, dia sendiri yang bilang sama saya."
Syifa membuka mulutnya terkejut mendengar jawaban dari suaminya itu, ternyata wanita itu berani mengungkapkan perasaannya pada Gus Faqih, tapi beruntungnya suaminya ini seperti es batu jadi tidak akan mudah tergoda wanita meskipun mereka berdua sudah lama dekat.
"Apapun yang dia katakan anggap saja angin lalu, jangan terlalu dipikirkan!" ujar Gus Faqih.
Bagaimana Syifa tidak memikirkan apa yang dibicarakan Tiara, wanita mengancamnya jika dirinya tidak pergi dari hidup Faqih maka hidupnya akan bernasib sama dengan Syifa, ia jadi khawatir dan menduga kalau pembunuhan Zahra itu sahabat kecil suaminya itu.
"Dia sudah berubah semenjak kembali," ucap Faqih lagi membuat Syifa semakin terheran dan bingung apa maksud suaminya.
"Berubah gimana Gus?"

KAMU SEDANG MEMBACA
GUS DUDA IS MY HUSBAND (END)
Espiritual- Zona teka-teki 1 - Kalian baca cerita ini siap-siap jadi detektif "Menikahlah dengan suamiku dan jaga baby Hamzah." Syifa Adzkia Husna, si gadis super aktif itu harus rela menjadi ibu pengganti dan menikah dengan duda pasif yang tak lain adalah s...