Bigshot Gets Loved By All After Transmigrating Into A Book (2)

Bab 307: Apa Kakak? Tak satu pun dari Anda yang Layak

Mereka semua telah melihat kekuatan bertarung Jiang Zeyu. Dia benar-benar binatang buas saat bertarung sehingga dia bisa menjatuhkan mereka semua.

Jika Jiang Zeyu benar-benar bergerak, mereka benar-benar tidak akan bisa menghentikannya.

Seseorang diam-diam menghitung jumlah orang di tempat kejadian dan sampai pada suatu kesimpulan.

Mereka tidak memiliki cukup banyak orang.

Jiang Zeyu bisa menghadapi sepuluh orang sendirian dan hanya ada lima orang di sini hari ini.

Seseorang mengejek, "Cantik, kamu tidak bisa menang jadi kamu ingin pacarmu melawan kami dan membungkam semua orang? Mengapa kita mengukur kemampuan kita melalui pertempuran? Ini adalah klub balap! Jika Anda ingin bersaing, maka balapanlah!"

"Benar, cantik. Apa yang disukai dari seorang petarung? Datanglah ke Kakak. Kakak laki-laki akan menyayangimu."

Beberapa dari mereka tertawa sinis lagi.

Ketidaksabaran di wajah Jiang Yu semakin kuat.

Dia berkata dengan dingin, "Siapa bilang dia akan melakukan pertempuran? Saya berbicara tentang saya."

Jiang Yu berkata, "Saya ingin memukul seseorang."

Sudah lama sejak dia berkelahi dengan siapa pun dan tangannya gatal.

Dia perlu menemukan beberapa karung tinju.

Ketika Jiang Zeyu mendengar kata-kata yang akrab ini, dia diam-diam menoleh untuk melihat Jiang Yu dan tetap diam.

Beberapa dari mereka tertawa terbahak-bahak saat mereka mengukur lengan dan kakinya yang ramping. Mereka tidak repot-repot bersembunyi sambil mengejek, "Kamu? Dengan tubuhmu, kau ingin melawan kami semua?"

"Tsk tsk tsk, gadis kecil, kamu terlihat sangat lembut dan lembut tapi kenapa kata-katamu begitu kasar? Bagaimana jika saudara-saudaramu di sini tidak menganggapnya serius dan benar-benar menyakitimu?"

Beberapa dari mereka saling memandang dan tersenyum penuh arti. Pikiran mereka dipenuhi dengan pikiran-pikiran cabul.

"Maka aku akan membutuhkan kalian semua untuk bersamaku ketika saatnya tiba."

Jiang Yu melihat ke kamera pengintai di sekelilingnya dan mengusap teleponnya.

Sudut mulutnya meringkuk tetapi matanya dingin.

"Ayo pindah ke tempat lain. Kita tidak bisa melakukan ini di sini."

Jing Zhengyang menyarankan, "Ayo pergi ke atap."

Jiang Zeyu dan Jiang Yu berjalan di depan saat sekelompok orang mengikuti di belakang mereka.

Jiang Zeyu berbisik kepada Jiang Yu, "Adik perempuan, bisakah kamu meninggalkan satu untukku?"

Jiang Yu memiringkan kepalanya. "Kamu ingin pemula itu?"

Jiang Zeyu berkata dengan ragu, "Ya, sedikit."

Namun, karena Jiang Yu telah mengatakan bahwa dia akan datang, sepertinya tidak pantas baginya untuk terlibat?

Jiang Yu langsung setuju. "Tentu. Lalu aku akan menendangnya untukmu nanti."

Mata Jiang Zeyu berbinar. "Terima kasih, Adik Kecil."

Orang-orang di belakang Jiang Yu tidak tahu apa yang akan mereka hadapi.

Mereka melihat sosok ramping Jiang Yu dan hampir meneteskan air liur.

Ketika mereka bertengkar dengan si cantik nanti, apakah mereka bisa memanfaatkan situasi?

Di atap, Jiang Yu melihat sekeliling dan berkata, "Tidak perlu menahan diri. Kamu bisa menyerang sekaligus."

"Cantik, nada bicaramu cukup arogan," sekelompok anak laki-laki itu tertawa. "Kalau begitu jangan salahkan kakakmu karena menggertakmu. Itu memintanya."

Anak laki-laki mengelilinginya. "Jangan khawatir, kakak laki-lakimu akan sangat lembut ..."

Sudut mulut Jiang Yu berkedut dan dia langsung menendang salah satu dari mereka!

Setiap orang: ?????

Beberapa detik kemudian.

Seluruh kelompok telah jatuh ke tanah, meratap kesakitan.

Jiang Yu melakukan apa yang diperintahkan dan menendang Jing Zhengyang ke Jiang Zeyu yang sedang menonton dari samping. Jiang Zeyu menginjak Jing Zhengyang beberapa kali dan dalam suasana hati yang baik.

Dia benar-benar perhatian. Dia tidak ingin Jing Zhengyang mematahkan tulang apa pun dan memengaruhi latihannya.

Saat ini, ada seseorang di bawah kaki Jiang Yu. Itu adalah orang yang paling sering meneriaki si kecil cantik.

Mata Jiang Yu dingin dan nadanya acuh tak acuh, tapi sombong dan dingin.

Dia mendengus dan berkata, "Kakak laki-laki apa?"

"Tidak ada dari kalian yang layak."