Bigshot Gets Loved By All After Transmigrating Into A Book (2)

Bab 343: Keledai Besar Jiang yang Tidak Begitu Berperasaan

Saat dia mengatakan kalimat itu, Jiang Zeyu ingin memukul dirinya sendiri sampai mati.

Kalimat aneh apa yang baru saja dia katakan?

Dia seharusnya tidak pernah menonton drama semacam itu lagi!

Adegan itu sangat canggung.

Jiang Chenglang berkata tanpa ekspresi, "Memang kamu telah merokok."

Jiang Zeyu juga tanpa ekspresi. Wajahnya kaku dan dingin seolah kata-kata tadi tidak keluar dari mulutnya.

"Kartu ini untukmu. Simpan baik-baik."

Jiang Chenglang tidak akan membantah kata-kata gila Jiang Zeyu. Dia melanjutkan, "Saya tahu Anda kembali ke balapan. Bagus. Balapan membutuhkan uang. Uang saku Anda pasti tidak cukup. Ada lima juta di kartu ini. Simpan dulu. Jika itu tidak cukup, datang dan minta lagi."

Jiang Zeyu tertegun. "Bagaimana kamu tahu..."

"Xiao Yu tidak mengatakan apa-apa padaku," kata Jiang Chenglang dengan jelas. "Jiang Corporation berinvestasi dalam balapan. Nama Anda muncul di daftar. Orang lain memberitahuku."

Jiang Zeyu bergumam, "Siapa yang banyak bicara ..."

Jiang Chenglang melanjutkan, "Saya juga tahu bahwa Xiao Yu juga berpartisipasi dalam perlombaan."

Jiang Zeyu mengerutkan bibirnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun.

Berbicara tentang masalah ini, dia juga bertanggung jawab. Adik perempuannya telah mendaftar karena dia.

Namun, jika bukan karena adik perempuannya yang menemaninya, dia mungkin tidak akan masuk ke tempat pendaftaran dan dengan berani menghadapi orang-orang dari masa lalunya.

Jiang Chenglang berkata dengan santai, "Xiao Yu berpartisipasi dalam lomba ini untukmu. Ini adalah pilihannya dan saya tidak akan ikut campur. Namun, saya harap, sebagai kakak laki-lakinya, Anda akan melakukan tugas Anda seperti yang seharusnya dilakukan oleh seorang kakak laki-laki dan melindunginya."

Jiang Zeyu mengerutkan kening dan berkata, "Tentu saja aku tahu itu. Apakah saya perlu Anda memberi tahu saya itu?"

"Aku akan mengatakannya lagi. Ada baiknya Anda berpartisipasi dalam balapan mobil. Saya mendukungmu."

Jiang Chenglang mengangkat alisnya dan memberi isyarat kepada Jiang Zeyu untuk mengambil kartu itu. Kemudian, dia menepuk bahu Jiang Zeyu dan berkata, "Senang melakukan sesuatu yang kamu suka."

Jari-jari Jiang Zeyu yang memegang kartu berhenti. "Anda..."

Jiang Chenglang sudah berbalik dan pergi.

...

Setelah Jiang Chenglang pergi, Jiang Zeyu tetap di tempatnya dengan ekspresi rumit di wajahnya.

Ekspresinya berubah. Dia menggosok kartu itu dengan jari-jarinya dan kemudian memasukkan kartu itu ke dalam sakunya.

Dia mengeluarkan ponselnya dari sakunya dengan tangannya yang lain dan mengirim pesan ke orang bernama "Jiang Keledai Besar".

"Terima kasih."

Setelah mengirim pesan, dia hendak memasukkan ponselnya kembali ke sakunya ketika dia tiba-tiba memikirkan sesuatu. Dia membuka kunci layar dan membuka blokir orang yang telah dia blokir sebelumnya di WeChat. Itu seharusnya memberinya akses ke pesan.

Dia secara acak memilih stiker yang bertuliskan, "Aku akan membawamu terbang bersamaku" dan mengirimkannya untuk menunjukkan keberadaannya. Kemudian, dia mengubah nama menjadi "Jiang Keledai Besar yang Tidak Begitu Berperasaan".

Setelah itu, dia berjalan menuju kelas.

...

Di sisi lain, setelah menyadari minat Feng Junhao pada Jiang Yu, Feng Jinghan memikirkannya dan tidak menolak undangan Jiang Wan.

Mereka sepakat untuk bertemu di tempat terpencil di belakang gedung sekolah.

Feng Jinghan menyilangkan tangannya dan berdiri satu meter dari Jiang Wan. Dia berkata dengan dingin, "Jika kamu memiliki sesuatu untuk dikatakan, katakan saja. Saya tidak punya banyak waktu."

Jiang Wan tersenyum. "Nona Feng, aku tidak akan bertele-tele denganmu. Saya hanya akan mengatakannya secara langsung. Saya sudah..."

Dia berhenti dan berkata, "Aku naksir Brother Junhao."

Feng Jinghan mendengus dingin. "Jadi?"

Jiang Wan masih tersenyum. "Hanya kita berdua di sini dan tidak ada yang disembunyikan di antara perempuan. Anda bisa tahu hanya dengan satu pandangan, bukankah begitu?"

Feng Jinghan mengerutkan kening dan tahu ada makna tersembunyi dalam kata-katanya. "Apa yang kamu coba katakan?"

Jiang Wan tersenyum dan berkata, "Nona Feng, Anda sebenarnya memiliki perasaan yang sama seperti saya terhadap Saudara Junhao, bukan?"