Bigshot Gets Loved By All After Transmigrating Into A Book (2)

Bab 245: Kencan Satu lawan Satu Dengan Adik Perempuannya

Namun, Jiang Zeyu masih merasa itu tidak adil.

Dia merasa sangat tidak adil sehingga dia membuka ponselnya, membuka wechat, dan mengklik momen Jiang Xingyi. Dia berkata dengan sedih, "Adik perempuan, aku tahu kamu memberinya hadiah."

Momen-momen Jiang Xingyi secara mengejutkan terungkap:

"Aku menerima hadiah dari Adik Perempuan. Senang!"

Dia telah melampirkan gambar kotak itu.

Itu sederhana dan langsung.

Jiang Xingyi dan Jiang Zeyu tidak memiliki banyak teman yang sama, jadi dia tidak dapat melihat komentar di momen WeChat Jiang Xingyi. Dia hanya melihat Jiang Xingyi membalas salah satu dari mereka, "Tentu saja, tidak ada yang bisa dibandingkan dengan Adik Kecil."

Lihatlah nadanya yang sombong dan sikap sombongnya.

Sepertinya Jiang Xingyi hendak terbang ke langit!

Jiang Zeyu merasa hatinya sakit.

Dia bertanya dengan sedih, "Adik perempuan, mengapa dia mendapatkan hadiah dan saya tidak?"

Adik perempuannya benar-benar memberikan hadiah kepada orang lain itu tetapi tidak memberikan apa pun kepadanya. Jiang Zeyu sangat cemburu.

Dia juga tahu bahwa meminta hadiah kepada adik perempuannya secara langsung sangatlah kekanak-kanakan. Itu seperti sesuatu yang akan dilakukan anak sekolah dasar. Namun, dia tidak bisa tidak terus mengingatkan Jiang Yu akan keberadaannya.

Adik perempuannya tidak mungkin melupakannya, bukan?

"Aku punya hadiah untukmu tapi ada sesuatu yang aku ingin kamu lakukan terlebih dahulu."

Jiang Yu mengangkat tangannya dan menepuk rambut merahnya seolah sedang menghibur seorang anak kecil. Dia berkata dengan nada serius, "Akhir pekan ini, datanglah ke suatu tempat bersamaku."

Jiang Zeyu dihidupkan kembali.

Dia bertanya-tanya kemana adik perempuannya akan membawanya?

Mungkinkah mereka akan berkencan?

Ah ah ah ah! Kencan satu lawan satu dengan adik perempuannya? Hanya memikirkannya saja membuatnya bersemangat!

Tunggu, hanya akan ada mereka berdua, kan? Akankah adik perempuannya memanggil banteng tua itu lagi?

Jiang Zeyu sangat ingin mendapatkan jawaban ini. "Kakak, apakah hanya kita berdua?"

Jiang Yu: "Ya."

Jiang Zeyu dengan cepat berkata, "Oke, Adik Perempuan! Saya mendapatkannya! Apakah saya perlu membawa sesuatu pada hari itu?"

Jiang Yu berkata, "Bawa saja dirimu sendiri. Jangan lari dari seseorang... Tidak, jangan lari dari jalan."

Jiang Zeyu terdiam. Adik perempuannya pasti telah melakukan kesalahan. Ya, dia pasti punya!

Dia berkata, "Saya memiliki indera arah makanan. Adik Kecil, jangan khawatir. Jika di Beijing, saya pasti akan menemukan tempatnya!"

Jiang Yu berkata, "Oke. Saya akan mengirimkan lokasinya pada pukul tujuh pagi pada hari itu. Kita akan bertemu di sana jam 10."

Dia menambahkan, "Setelah Anda berjanji untuk berada di sana, Anda tidak dapat menarik kembali kata-kata Anda."

Jiang Zeyu berjanji, "Adik perempuan, jangan khawatir. Saya tidak akan kembali pada kata-kata saya. Bahkan jika pisau jatuh, aku akan tetap di sana, apapun yang terjadi!"

Jiang Yu: "..."

Ungkapan itu sepertinya tidak benar, tetapi kedengarannya cukup bagus. Apa yang dia pikirkan?

Jiang Zeyu tidak terlalu terganggu dengan fakta bahwa Jiang Yu hanya akan mengiriminya alamat hari itu.

Mungkin adik perempuannya ingin memberinya kejutan.

Jiang Zeyu masih tenggelam dalam kegembiraan adik perempuannya yang ingin pergi berduaan dengannya. Dia masih ingat terakhir kali mereka pergi bersama dan pergi berbelanja untuk membeli pakaian. Kemudian, mereka diinterupsi oleh Jiang Xingyi.

Kali ini, saudara perempuannya mengatakan bahwa hanya mereka berdua, jadi seharusnya tidak ada masalah, bukan?

Jiang Yu mulai berjalan pergi, Jiang Zeyu buru-buru mengikuti.

"Oh benar, Adik Kecil. Saya dengar Ni Manman putus sekolah."

Jiang Yu menjawab begitu saja.

Melihat Jiang Yu tidak tampak terkejut, Jiang Zeyu tahu bahwa sesuatu pasti telah terjadi lagi.

Peristiwa terbaru yang terjadi, saya khawatir, adalah perjamuan keluarga Feng.