Dipagi hari yg cerah sinar mentari masuk ke sela gorden disebuah kamar sederhana. terlihat seorang pemuda dengan gaya rambut mullet sedang menata buku sekolah, memasukan apa saja yg dia perlukan ke dalam ransel coklat miliknya.
Pemuda itu adalah jay, siswa sma sunny yg saat ini berada ditingkat 3. Tanpa terasa waktu sudah berjalan lebih cepat dari yg ia perkirakan. Hubungan asmara jay dan owen yg terjalin selama hampir 2 tahun lebih.
Meski awalnya susah untuk saling berkomunikasi mengingat jarak dan perbedaan waktu diantara mereka. Tapi owen dan jay bisa saling memahami, sosok owen menjadi motivasi jay untuk lebih giat dalam belajarnya.
Jay berniat menyusul owen ke inggris hatinya sudah mantap untuk melanjutkan kuliahnya disana bersama sang pujaan hati. dia juga sudah mengantongi izin dari sang ibu untuk berkuliah diluar negeri.
Kembali kemasa sekarang Setelah semua perlengkapnta selesai, jay berdiri melangkahkan kaki kecilnya keluar kamar lalu menuruni tangga dan berjalan menuju kepintu keluar.
Ibu jay menengok ke arah anaknya yg terlihat terburu-buru untuk pergi, berjalan menghampirinya putra tunggalnya yg sedang berjongkok.
"Nak, tidak mau sarapan dulu?." Ujarnya lembut.
Jay tidak menoleh dia sedang sibuk mengenakan sepatu dikakinya.
"Maaf bu, aku harus segera kesekolah. Hari ini akan ada persiapan untuk ujian masuk universitas." Jelas jay.
"Bukanya kamu sudah belajar keras kemarin. Ibu yakin hasilnya pasti tidak akan mengecewakan."
Tangan hangat seorang Ibu mengelus pundak anaknya mencoba memberikan ketenangan batin pada putranya yg terlihat gugup.
"Aku hanya ingin mempelajari beberapa materi lagi ibu."
"Haaa...dasar kau ini."
Akhirnya beliau mengalah dari keras kepalanya anaknya itu. Lalu memasukan kotak bekal ke ransel milik anaknya itu.
"Apa yg ibu masukan."
Jay menoleh menatap bingung ibunya.
"Bekalmu. Ibu takut kalau anak kesayangan ibu ini nanti sakit karena lupa sarapan."
Ibu jay tersenyum teduh lalu mengusap pucuk kepala anak semata wayangnya itu.
"Makasih ibu. Jay berangkat dulu."
Jay berdiri lalubersalaman dan membungkuk hormat ke arah ibunya belari keluar pintu.
"Hati-hati sayang. Jangan lupa makan bekalmu!" Beliau melambai ke arah anaknya, menggelang kecil melihat tingkah laku putra kecilnya yg sudah beranjak dewasa.
jay baru saja keluar dari gerbang rumahnya manik abunya melihat sosok yg sangat dia kenal, menunggunya dengan sepeda putih.
Mata jay melebar kaget jantungnya berdegup cepat. Netra abunya terpaku menatap sosok pemuda pirang berdiri dengan santainya di depan rumahnya pagi-pagi buta.
KAMU SEDANG MEMBACA
sakuel + Oneshoot
Teen Fictionsaquel dari honest love bagi yg belum baca mending mampir dulu keceritanya biar nyambung.. Nanti akan aku tambahin beberapa oneshoot jay allseme jadi ditunggu aja ya mantemen^^ All jay, bot!! Ini cerita bl Bagi yg homopohia mending jauh2 aje~