Plak!!
Suara tamparan itu terdengar nyaring, telinganya berdengung namun tatapan matanya tak berubah. Jay selama hidupnya ini pertama kalinya ia melawan sang ibu. Dia muak hanya disuruh untuk belajar, belajar dan belajar.
Seolah dirinya hanya dilahirkan untuk memenuhi ambisi dari ibunya seperti boneka tanpa emosi. Mengikuti alur yg dibuat oleh orang tuanya. Meski tamparan itu menyakitkan tapi tekadnya sudah bulai, Jay ingin melakukan apapun yg dia inginkan.
Setelah Jay dan ibunya bertengkar tentang apakah Jay akan lanjut balapan atau berhenti dan mulai fokus untuk belajar, namun Jay memutuskan untuk memberontak kali ini. Dia berdebat panjang lebat dengan ibunya.
"Aku akan berhenti belajar, jadi jangan cari aku." Nada bicaranya agak kasar, tapi jika di perhatikan lebih baik, kalian bisa mendengar suaranya yg gemetar saat mengutarakan isi pikirannya itu.
"Apa katamu?!" Ibunya terlihat sangat marah sehingga dia melempar tangannya dan menampar wajah Jay lagi.
Sebuah tamparan keras melayang, menghempaskan wajahnya kesamping. Untung saja dia hanya oleng tak sampai terjatuh, sudah ketiga kalinya sang ibu menamparnya.
Pipinya menjadi merah bengkak terasa perih, hatinya sakit menerima perlakuan ibunya. Jay menggigit bibirnya kuat berusaha menahan isakan keluar. Air matanya ia tahan berusaha untuk terlihat kuat. Kemudian dia berbalik, berjalan kearah minu dan teman lainnya berdiri menyaksikan kejadian barusan.
Situasinya berubah tegang, tidak ada satupun dari mereka yg berani berbicara. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi dari sana mambawa Jay yg masih diam tertunduk.
Ketika topik tentang akan dimanakah Jay tinggal, dengan langkah ragu lelaki berambut gelap itu berjalan kehadapan Vinny, kepalanya mendongak untuk menatap pemuda yg lebih tinggi.
"Bisakah kau.. membiarkanku tinggak dirumahmu sementara ini?" Suaranya rendah seolah memohon dengan sangat dalam.
"..."
Vinny hanya diam terpaku, entah harus bagaimana dia menyikapi situasi sekarang tapi..
....
Setelah mereka sampai dirumah kecilnya, Vinny mempersilahkan Jay untuk masuk dan duduk dimanapun yg dia inginkan. Sebenarnya vinny enggan untuk menampung orang dirumahnya kehidupannya saja sudah sulit bersama ibunya ini malah ditambah satu orang lagi.
Manik heterochomenya menatap kearah Jay, mengamatinya dengan seksama. Entah sekarang dia sedang berhalusinasi atau apa, laki-laki yg satu kepala lebih pendek darinya terlihat berbeda.
Matanya yg bisanya berkaca mata kini tidak tertutup lagi, memperlihatkan keindahan dari paras alaminya, bibir bawahnya yg tergigit menampilkan kesan sexy bagi Vinny. Dan lagi pipinya yg merah bengkak akibat tamparan kesar ibunya membuatnya malah terlihat lebih imut dari sebelumnya. Lelehan air mata yg tak bisa ditahanya lagi membuat kesannya sangat rapuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
sakuel + Oneshoot
Teen Fictionsaquel dari honest love bagi yg belum baca mending mampir dulu keceritanya biar nyambung.. Nanti akan aku tambahin beberapa oneshoot jay allseme jadi ditunggu aja ya mantemen^^ All jay, bot!! Ini cerita bl Bagi yg homopohia mending jauh2 aje~