Chapter 4: Aqua

59 5 8
                                    

Sphere: Kata Creator-san planet selanjutnya adalah Planet Aqua.

Inferno: Apa?!

Sphere: Kenapa?

Inferno: Berarti disana semuanya air dong! Terus aku gimana? Aku kan takut air!

Creator: Iya juga, dia kan api.

Sphere: Hmm, aku punya ide. Tapi kita pergi ke sana dulu.

Dengan begitu kami berdua terbang menuju Planet Aqua. Setibanya disana, aku dibuat mematung oleh pemandangannya yang sangat indah. Seluruh planetnya berwarna biru yang dimana itu merupakan laut. Sepertinya sosok hitam itu belum sampai disini. Sayang sekali kalau planet seindah ini akan hancur di tangannya.

Berbeda denganku, Inferno tampaknya takut sekali. Dia sudah keringatan dan badannya gemetar. Setakut itukah dia sama air?

Sphere: Hei, kamu baik-baik saja?

Inferno: Gi-gimana bisa baik-baik saja?! Setetes air saja bisa langsung membuatku lemah, apalagi ini semuanya laut!

Sphere: Tenang, aku akan pastiin kamu gak bakalan kena setetes air pun.

Inferno: Caranya?

Aku kemudian menyelimuti Inferno dengan barrier cahaya yang berbentuk bulat. Dengan begitu dia seakan berada di dalam sebuah gelembung yang melayang.

Sphere: Gimana?

Inferno: Se-semoga saja ini berhasil. Terima kasih...

Sphere: Sama-sama.

Karena planet itu semuanya berupa laut, tidak ada daratan sama sekali yang bisa kami injaki. Terpaksa kami harus melayang terus sambil mencari Ultra perwujudan planet ini.

Selama beberapa menit, kami tidak menemukan siapa-siapa. Tapi kemudian kami mendengar sebuah suara nyanyian yang sangat merdu dan indah dari kejauhan. Kami pun mengikuti suara itu yang adalah berasal dari seorang Ultra perempuan.

Tubuhnya berwarna biru secara keseluruhan, ada biru tua dan juga biru muda, menciptakan corak yang menyerupai ombak.

Inferno: Dia cewek?

Creator: Gak semua perwujudan itu harus berwujud cowok.

Aku menyampaikan apa yang dibilang Creator-san pada Inferno yang membuatnya cemberut. Kami kemudian mendekati Ultra itu.

Sphere: Permisi.

Cewek itu kemudian berhenti menyanyi.

?: Oh? Kalian siapa?

Sphere: Perkenalkan, namaku Ultraman Sphere dan ini Ultraman Inferno.

?: Aku Ultrawoman Aquarius. Tapi biasanya orang-orang memanggilku dengan sebutan Aqua saja.

Sphere: Salam kenal, Aqua. Tujuan kami datang ke sini adalah *mulai menceritakan semuanya untuk kedua kalinya*

Aqua terlihat terkejut dengan apa yang kuceritakan dan kemudian menundukkan kepalanya.

Aqua: Jadi planet ini akan hancur....?

Sphere: Maaf aku mengatakan ini tapi itu benar. Planet kami berdua sudah menjadi korbannya.

Aqua: Bagaimana dengan nasib para warga disini?

Kami hanya bisa terdiam mendengar itu. Dan sepertinya Aqua sudah tahu apa yang akan terjadi pada mereka. Tiba-tiba saja, terdengar teriakan para warga. Sosok hitam itu datang lagi.

Sphere: Dia gak akan berhenti membuat orang menderita ya...

Creator: Itulah sifatnya, rela melakukan apapun demi mencapai tujuannya.

Sphere: Kamu masih belum memberitahuku siapa dia.

Creator: Bukan sekarang.

Aqua: Sphere-san, katanya Creator-san ada di kepalamu dan dia bertindak sebagai pembimbing kami. Apa yang harus kami lakukan sekarang?

Creator: Tidak ada. Kalian hanya bisa kabur.

Aku pun menyampaikan itu pada Aqua.

Aqua: Tak mungkin....Akh!

Sphere: Kamu baik-baik saja?!

Luka mulai memenuhi tubuh Aqua. Namun dia kemudian mengangkat tangan kanannya dan mengeluarkan air yang seketika menyembuhkan lukanya ketika disentuh dengan air itu.

Inferno: Wah, kamu mempunyai kekuatan healing?

Aqua: Iya.

Sphere: Kami harus segera pergi dari sini. Makhluk itu terlalu kuat untuk kami hadapi sekarang.

Aqua: Tapi, planetku....

Sphere: Aku tahu kamu sedih, kami berdua juga begitu. Tapi kami harus merelakan apa yang sudah terjadi dan terus melanjutkan hidup. Terus bersedih dalam masa lalu tidak akan bisa mengubah apapun.

Aqua: Baiklah...

Aku kemudian membawa kami semua pergi dari Planet Aqua, tepat sebelum planet itu meledak. Aqua hanya bisa mengamati semua itu sambil menangis. Aku menepuk pelan pundaknya dan menghapus air matanya. Saat itu aku baru sadar betapa indahnya mata biru Aqua.

Inferno: Hoi, kamu udah bisa bukain barrier ini!

Sphere: Oh baiklah *ngebuka barrier*

Inferno: Maaf berkata demikian, tapi Aqua, tolong jangan dekati aku ya.

Aqua: Ke-kenapa?

Sphere: Dia pemegang kekuatan api. Jika terkena setetes air saja dia akan langsung melemah.

Aqua: Oh begitu. Baiklah, akan kuusahakan.

Sphere: Aqua, apakah kamu mau ikut dalam perjalanan kami? Tapi ini tidak akan menjadi hal yang mudah. Kalau kamu merasa tidak sanggup tidak apa-apa.

Aqua: Aku ikut. Aku tidak bisa membiarkan orang yang sudah menghancurkan planetku pergi begitu saja. Aku harus membalaskan dendamku.

Sphere: Balas dendam bukanlah hal yang baik. Kami melakukan ini untuk menyelamatkan alam semesta dan semua penghuninya, bukan untuk kepentingan pribadi.

Aqua: Begitu ya. Maaf. Tapi aku akan tetap ikut.

Sphere: Baiklah kalau begitu. Ke mana selanjutnya, Creator-san?

Creator: Planet Zephyr.



To be continued...
28 Desember 2022

Ultraman Sphere: Guardian of CelestialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang