Chapter 9: Erebus

54 5 21
                                    

Sesampainya di Planet Erebus, kami diselimuti oleh kabut hitam yang tebal. Kalau bukan karena mata dan color timer kami, kami tidak akan bisa melihat apapun.

Creator: Sphere, kamu kan bisa menciptakan sebuah bola cahaya.

Sphere: Eh, iya juga ya.

Aku pun kemudian memunculkan sebuah bola cahaya dari tanganku, yang seketika menerangi sebagian besar wilayah.

Creator: Hati-hati dengan Erebus. Kamu dan dia mempunyai elemen yang saling berlawanan, takutnya entar kalian malah bertengkar.

Butuh beberapa menit untuk kemudian melihat sosok bertubuh ungu dengan color timer merah berjalan mendekati arah kami.

Erebus: Siapa kalian?!

Kami semua langsung berhenti.

Erebus: Apa yang kalian lakukan disini? Terutama kamu! *menunjukku* Kamu mempunyai elemen cahaya? Mau ajak baku hantam?

Sphere: Sama sekali nggak!

Erebus: Terus kenapa kemari?!

Inferno: *batin* Nih orang kok ngegas banget, parahan dia daripada gw.

Sphere: Tenang dulu, Erebus. Kami datang dengan maksud menyelamatkanmu.

Erebus: Menyelamatkanku? Dari apa?

Sphere: Makanya jangan banyak tanya terus dan dengerin dulu penjelasanku!

Semua langsung diam begitu aku menaikkan nadaku sedikit. Setelah itu aku menjelaskan semuanya pada Erebus.

Erebus: Gimana aku bisa tahu kalau kamu gak berbohong? Ditambah lagi aku dan kamu tuh seharusnya bermusuhan.

Sphere: Ini semuanya merupakan saksi.

All: Benar kata dia.

Erebus pun mengurungkan niatnya untuk menyerang kami, walaupun raut mukanya masih dengan jelas menunjukkan ketidakpercayaannya padaku. Pengen kutonjok tuh muka kalau saja tidak ada yang nengok.

Creator: Sabar, Sphere. Sabar.

Sphere: Mudah dibilang.

Erebus: Kamu beneran bicara dengan seseorang di kepalamu?

Sphere: Iya, napa? Gw orang aneh? Terserah mau bilang gw apa yang penting gw gak gila.

Erebus: Beneran ngajak baku hantam?!

Sphere: Sini kalau berani!

I, Z, G, R: *batin* Wah, tontonan nih.

Aqua: Sudah jangan berantem!

Pada akhirnya Aqua yang melerai kami berdua.

Aqua: Para cowok...kalau ketemu selalu saja berantem. Kalian harusnya bersyukur memiliki seorang cewek dalam tim yang setidaknya bisa mengontrol kalian.

All: *batin* Gawat nih kalau dia sampai marah. Bisa-bisanya ditendang.

Aqua: Jangan pernah berantem lagi di hadapanku! Ngerti?!

Sphere & Erebus: Ba-baik!

Zephyr: Berhubung semuanya sudah lengkap, gimana kalau kita namai tim kami?

Geo: Ide bagus tuh. Gak mungkin tim kita gak punya nama kan?

Raiden: Tapi nama apa yang bagus?

Aqua: Gimana dengan Galactic Stellar?

All: Galactic Stellar?

Sphere: Boleh tuh.

Zephyr: Iya. Kamu pintar kasih nama juga ya, Aqua.

Aqua: Hehe, biasa saja.

Sphere: Kita gak boleh menghabiskan banyak waktu disini. Ayo kita pergi ke tempat aman dulu sebelum Colossus datang.

Erebus: Emang siapa elu ngatur-ngatur?!

Sphere: *batin* Sabar, sabar...

Agar emosiku tidak meningkat lagi aku pun terbang duluan, diikuti yang lain dan terakhir Erebus. Setelah keluar planet itu kemudian meledak.

Sphere: Sekarang, kita semua sudah lengkap. Sudah boleh kasih penjelasan, Creator-san?

Creator: Kurasa sudah waktunya aku menceritakan semuanya pada kalian.

Tiba-tiba muncul sesosok Ultra namun tembus pandang yang diselimuti oleh 8 cahaya, yang ditemuiku di dalam alam bawah sadarnya.

Sphere: Kamu...Ultra?

Creator: Benar. Perkenalkan, namaku Ultraman Neo.



To be continued...
2 Januari 2023

Ultraman Sphere: Guardian of CelestialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang