04

117 65 68
                                    

HAPPY READING


















"Mas Arthur"

Arthur terdiam mendengar suara itu. Suara orang yang sangat dicintainya, orang yang satu bulan belakang ini sangat ia rindukan.

"Gina" lirihnya tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Ia melihat almarhumah istrinya sedang tersenyum kearahnya. Wanita itu tampak cantik dengan pakaian panjang putih wajahnya yang pucat tapi sangat cerah.

"Aku yang meminta Kiara menggantikanku mas, jangan kecewakan dia yang sudah rela mengorbankan masa depannya untuk keluarga kecil kita"

"Bukan dia yang saya inginkan Na"

"Kamu pasti bisa menerimanya mas asal kamu mau belajar. Aku mohon jangan sakiti dia seperti hari ini lagi jangan buat dia menderita mas, jangan buat aku disini kecewa"

"Kembalilah Na, saya dan anak-anak membutuhkanmu"

"Ikhlaskan aku mas cobalah buka hati kamu untuk Kiara sekarang dia rumahmu, aku mohon biarkan aku tenang. Terimalah Kiara demi aku dan anak-anak mas"

Arthur melangkah untuk mendekati Gina. Ia raih tangan Gina namun belum sempat ia genggam tangan itu sosok Gina yang tadi berdiri dan berbicara dengannya tiba-tiba hilang seketika.

"Mas"

"Mas Arthur"

"Mas bangun mas"

"GINAA" teriak Arthur saat membuka matanya.

"Astaghfirullah" ucapnya sambil mengelap keringat dikeningnya. Ternyata ia tertidur didekat makan Istrinya.

Arthur terkejut saat menyadari keberadaan Kiara disana.

"Sedang apa kamu disini? kamu mengikuti saya"

"Ga baik loh mas su'udzon apalagi sama istri sendiri"

Arthur membeku saat Kiara mengucapkan kata istri dan tadi juga ia bermimpi Gina yang mengatakan bahwa ia harus menerima Kiara agar Gina tenang. "apa ini memang jalan-Mu ya Rabb" batinnya.

"Lah kok malah ngelamun sih mas" suara Kiara kembali terdengar ditelinga Arthur "Kia itu kesini buat kemakan lelaki yang Kia cintai" lanjutnya membuat Arthur mengernyitkan alisnya menunggu Kiara menyelesaikan kalimatnya.

"Kia itu dari makam bang Karel, terus pas mau pulang Kia ga sengaja liat mas Arthur Kia ga yakin sih itu mas tapi Kia ikutin aja deh soalnya-

Ucapan Kiara terpotong saat Arthur menarik tangan kanannya dengan tiba-tiba lalu mengajaknya keluar dari sana.

Kiara tersenyum melihat Arthur yang membukakan ia pintu mobil dan menyuruhnya masuk.

"Kita mau kerumah Amma ya mas?" tanya Kia yang mulai memasuki mobil.

"Kakak Ralda gimana keadaannya mas?"

Kiara kembali mengerucutkan bibir, lagi dan lagi dia diabaikan oleh Arthur.

"Mas Arthur jangan dingin dingin dong, Kia gampang pilek tau" rengeknya.

"Saya sedang menyetir"

Arthur menoleh saat Kiara berhenti bicara.

"Kia diem kok ga ganggu mas Arthur nyetir"

"Saya tidak bilang kamu menganggu"

"Jadi mas Arthur nungguin Kia ngomong lagi ni?" Ucap Kiara berbinar yang tanpa sadar memegangi lengan Arthur.

"Begini baru menganggu"

Kiara menyingkirkan tangannya dari lengan Arthur "Kata orang kalau berduaan diem dieman itu yang ketiganya setan"

ARKIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang