HAPPY READING
Setelah beberapa hari menginap dirumah orangtua Arthur dan kondisi Ralda sudah cukup membaik, Kiara dan Arthur serta ketiga anaknya kini sudah pulang kerumahnya.
Kiara menggendong Ghinara dan mengajak Ralsha untuk masuk kedalam rumah sedangkan Ralda memilih untuk menunggu Arthur yang sedang menurunkan barang-barang mereka.
"Kakak Ralsha tunggu disini sebentar ya, ibun mau boboin adek keatas dulu" ucap Kiara yang sudah berapa diruang tamu bersama kedua anaknya.
Setelah mengatakan itu Kiara berjalan menuju tangga untuk meletakkan Ghinara yang masih tertidur digendongannya.
Sekitar dua puluh menit Kiara kembali turun untuk menghampiri Ralsha yang tadi ia suruh menunggu. Gadis itu melangkah kearah ruang tamu namun dia tidak menemukan keberadaan Ralsha disana. Ia kembali beranjak menuju kamar si kembar tetapi Ralsha juga tidak ada disana.
"Aduh Ralsha kemana ya, Kia bisa diomelin mas Arthur lagi ini kalo mas Arthur tau" Kiara berjalan mondar mandir didepan kamar Ralsha, ia sedikit panik padahal Ralsha hanya disuruh menunggu sebentar.
"Ralsha didapur sama abi" ujar Ralda. Setelah mengatakan itu ia langsung masuk dan menutup pintu kamarnya tanpa memperdulikan Kiara.
Kiara bernafas lega mendengarnya. Ia juga tersenyum melihat Ralda yang mau bicara dengannya, walaupun hanya satu kalimat.
"Kakak ibun cariin ternyata disini lagi makan sana abi" Kiara mengambil tempat duduk disamping Ralsha lalu mencomot satu snack Ralsha.
"Ralsha liat ini jadi minta tolong abi untuk mengambilkannya" Ralsha menyengir dengan menunjukkan kinderjoy yang sedang ia makan.
Kiara tersenyum, ia sangat senang berinteraksi dengan Ralsha yang menerimanya dengan hangat. Karena pada dasarnya Kiara itu sangatlah suka dengan anak kecil makanya ia bisa cepat akrab dengan anak-anak kecuali dengan Ralda, anak itu sepertinya duplikat Arthur sangat susah akrab dengan orang baru.
*****
"Mas bantuin Kia dong buat deket sama Ralda"
Entah sudah berapa kali Arthur mendengar ucapan itu dari Kiara. Gadis itu sedang berbaring dikasur kamar mereka dengan memakai masker wajah. Sedangkan Arthur saat ini sedang mengerjakan sesuatu di laptop nya, lelaki itu memang berkerja sebagai freelance.
"Ralda itu masih kecil mas, masih butuh sosok ibu kalo dia aja gamau nerima Kia gimana Kia bisa jadi figur ibu buat dia"
"Mas Arthur juga harusnya kasih contoh buat Kakak ih"
"Kakak tuh pasti liat abinya yang ga bisa terima Kia terus dia fikir Kia ga baik deh"
Arthur memijat pelipisnya mendengar ocehan demi ocehan yang dikeluarkan Kiara, kenapa gadis ini jadi sangat cerewet fikirnya. Arthur mematikan laptop nya lalu berjalan kearah kasur.
"Lebih baik cuci wajah kamu dan tidur"
"Ish orang ngomong bener juga" Kiara bangkit dari kasur menuju kamae mandi dengan menghentakan kakinya.
Pagi harinya Kiara tinggal dirumah hanya berdua dengan Ghinara. Arthur mengantarkan Ralda san Ralsha sekolah dan juga ia akan bertemu dengan kliennya.
Tok tok tok
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKIA
Teen FictionTidak pernah terbayangkan oleh Kiara jika dia akan dinikahi seorang pria dengan perbedaan umur hampir tujuh tahun apalagi pria tersebut berstatus duda dan sudah memiliki anak. Kiara nafisha gadis periang yang baru menginjak usia 18 tahun itu sudah h...