HAPPY READING
"Tolong saya"
"Kakak kenapa?" tanya Kiara yang masih setengah kaget.
"Saya mohon tolong saya"
"Tenang dulu kak" Kiara mengusap punggung perempuan itu untuk menenangkannya.
Setelah beberapa menit dirasa perempuan itu sudah tenang Kiara kembali bertanya kepadanya.
"Nama kakak siapa?"
"Saya Audi"
"Kak audi kenapa?" tanya Kiara dengan penuh hati-hati.
"Saya lelah" jawab Audi mulai terisak.
Kiara kembali bingung melihat orang didepannya ini "kakak cerita dulu ya, Kia ga tau kalo kakak belum cerita"
"Tolong saya"
"Tolong kembalikan Arthur kepada saya" suara Audi yang tadi terisak kini berubah menjadi sinis lengkap dengan senyuman smirk.
"Maksud kakak apa?" tanya Kiara yang masih tidak mengerti dengan tingkah laku Audi.
"Anak kemarin sore sepertimu mau menjadi pendamping Arthur? Jangan mimpi kamu" Audi menarik kerudung Kiara kebelakang dengan sangat kencang.
"Saya sudah lama menunggu duda nya Arthur, tapi dengan mudahnya anak kecil seperti kamu merebutnya" Kiara meringis saat Audi membenturkan kepalanya ketembok.
Kiara yang sadar akan apa yang sedang terjadi pun tidak tinggal diam, dengan cepat ia bangkit setelah dibenturkan ketembok. Ia raih tangan Audi dan ia pelintir kebelakang.
"Awshh" Audi meringis.
"Saya tidak punya waktu untuk meladeni anda, jadi tolong jangan ganggu saya dan keluarga" Kiara mengencangkan pelintiran tangan Audi "saya ini bukan orang lemah lembut yang baik hati seperti yang kamu lihat, jadi saya peringatkan hati hati ya tante Audi" Kiara menghempaskan tangan Audi kasar lalu meninggalkan wanita itu sendirian.
"Sial" umpatnya memegangi tangan kanannya yang memerah.
"Ayo pulang mas" Arthur terkejut mendengar ajakan Kiara.
"Ada apa?"
"Gapapa, Kia ga enak badan" Kiara menarik lengan Arthur "ayo mas"
"Iya sebentar pamit dulu"
Setelah pamit, kini mereka sedang dalam perjalanan pulang.
"Loh ini kan bukan jalan rumah kita?" Kiara melirik kanan kiri kearah jalan yang nampaknya tidak asing.
"Tadi ibu nelpon, disuruh kerumahnya sebentar"
"Kenapa ibu nelponnya ke kamu?"
"Anak ibu kan aku"
"Kenapa memangnya?"
"Ibu nyuruh kamu sendiri atau aku?"
Arthur mengernyitkan alisnya
"Kamu ga selingkuh sama ibuku kan mas?" bibir Kiara melengkung kebawah "mas Arthur jadi pengabdi mantu juga ya!!" Kiara menahan tangisnya.
Arthur menggelengkan kepala mendengar semua perkataan Kiara. Bukannya menjawab Arthur malah meraih kepala Kiara dan ia letakkan di bahunya.
"Sepertinya iya kamu ga enak badan, tidur saja nanti saya bangunkan"
Kiara yang senang dengan perlakuan Arthur barusan dengan cepat ia memeluk lengan Arthur erat dan memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKIA
Teen FictionTidak pernah terbayangkan oleh Kiara jika dia akan dinikahi seorang pria dengan perbedaan umur hampir tujuh tahun apalagi pria tersebut berstatus duda dan sudah memiliki anak. Kiara nafisha gadis periang yang baru menginjak usia 18 tahun itu sudah h...