{18}

109K 8.9K 181
                                    

"Suttt, cewek cantik itu datang lagi Hasbi jadi merinding," ucap Hasbi.

Syifa,  Aisyah dan Yuda seketika langsung menghentikan bicaranya, melihat ke arah Hasbi yang sudah memejamkan mata. "Cewek siapa Cil? jangan bercanda ah masa siang bolong gini ada hantu," ucap Yuda.

"Kak Yud, Hasbi itu indigo dia bisa lihat makhluk halus," ujar Aisyah.

"Siapa yang kamu lihat Bi?" tanya Syifa.

"I-itu kak cewek yang dibunuh dalam vidio."

"Zahra?" tanya Syifa lagi memastikan Hasbi mengangguk.

"Dia kayaknya mau bicara sesuatu sama kakak."

"Apa?"

Hasbi menutup wajahnya dengan kedua tangan, "Dia nangis kak, dia bilang maaf dan tolong jaga baby Hamzah."

Setelah mengatakan hal itu Hasbi membuka matanya dan tangannya sudah tidak menutupi wajahnya, ia menghembuskan nafas beratnya ia celingak-celinguk wanita yang ia lihat tadi sudah menghilang. "Kebiasaan kalo pergi suka ga pamit," gumam Hasbi pelan.

Dulu sebenarnya Zahra tidak bicara langsung saat meminta Syifa untuk menikah dengan Gus Faqih dan meminta Syifa untuk menjadi ibu pengganti Hamzah, Zahra hanya menuliskan sebuah surat untuk Syifa dan Gus Faqih sebelum pergi dari dunia ini.

Tapi sepertinya jiwa Zahra tidak tenang hingga ia sering muncul di mimpi Syifa dan sering meminta Hasbi untuk menyampaikan pesan seperti tadi.

"Ra kamu yang tenang disana, semua orang disini udah maafin kamu, jangan khwatir aku bakal jaga Hamzah sampai dia bertumbuh dewasa," ucap Syifa.

"Udah pergi belum Zahra nya?" tanya Yuda.

"Udah."

"Kita lanjut pembahasan tadi, kalo kita mau ngebuktiin kalo Hamzah itu bukan anak Faqih dan melainkan anak Azzam gimana kita tes DNA aja?" ujar Yuda.

Yuda sudah memikirkan hal ini sejak tadi, karena tes DNA ini sangat membantu ia percaya kalo memang Hamzah itu bukan anak Faqih karena dia tau kalau Zahra dan Faqih dulu serumah namun berbeda kamar walaupun mereka sudah sah suami istri.

Dan yang membuat keyakinannya semakin kuat ialah Faqih mengatakannya sendiri padanya kalau Faqih belum pernah menyentuh Zahra, bagaimana akan jadi anak kalau belum pernah berhubungan badan sama sekali.

"Boleh sih, tes DNA cara bagus buat buktiin Hamzah ayahnya siapa tapi dapet sampelnya gimana? kalo Gus Faqih mah gampang tinggal ambil rambutnya aja disisir atau aku cabut sendiri, terus kalau Azzam gimana sedangkan kita ga pernah ketemu sama tuh orang," ujar Syifa.

Aisyah dan Hasbi sudah mengenali wajah Azzam karena mereka juga pernah ke rumahnya bersama Syifa waktu itu, sedangkan Yuda tidak mengenali pria itu yang ia tahu Azzam itu pernah punya hubungan dengan Zahra.

"Biar aku sama Aisyah aja kak yang dapetin sampel kak Azzamnya dijamin berhasil," ucap Hasbi yang langsung mendapat pukulan dibahunya dari Aisyah. "Kenapa bawa-bawa nama aku?"

"Kita kan cs hehe."

"Awas loh kamu jangan modus sama Aisyah, harus tau batasan laki-laki dan perempuan!" peringat Syifa.

"Lagian kalo bukan demi bantuin kak Syifa, aku ga mau deket-deket sama nih bocah nyebelin."

"Oke karena udah tau cara dapet sampelnya gimana, jadi nanti kalo udah ada semua sampelnya kakak tinggal ke rumah sakit buat tes DNA-nya dan Syifa jangan lupa cari tau ciri-ciri yang tadi Hasbi bilang di Faqih biar kita tidak salah sangka. Mari kita tutup diskusi detektif ini dengan mengucapkan hamdalah dan doa kifaratul majelis," ucap Yuda menyimpulkan pembahasan mereka.

GUS DUDA IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang