Keluarga.

48 6 2
                                    

Happy Reading.

Jangan lupa buah tangannya ya!! Bintang sama komen nya!!! Terimakasih 🖤

Reivan sangat paham dengan kondisi Naya saat ini.

"Kehidupan Lo gak jauh beda sama gue.! ujar Reivan sembari menatap ke arah danau yang damai itu.

"M-maksud lo, lo juga anak broken home?" tanya Naya terbata-bata.

Kedua pasang mata itu saling menatap satu sama lain.

Terdengar suara Guntur bergemuruh di langit yang mendung menandakan akan turun hujan sebentar lagi.

"Ayo kita pulang, cuacanya mendung  bentar lagi pasti akan hujan!" pinta Naya cepat.

Naya setengah berlari menuju mobilnya yang berada tidak jauh dari tempat sebelumnya, dan meninggalkan Reivan beberapa langkah darinya.

Tepat di mana mereka tiba di depan mobil saat itu juga gerimis mulai datang mengguyur mereka.

Kedua insan muda itu segera bergegas untuk menaiki mobil dan perlahan mobil itu segera menjauh.

Di sepanjang perjalanan di antara kedua orang itu tidak ada komunikasi sama sekali.

Sampai pada akhirnya terdengar suara dering ponsel berbunyi dari saku celana Reivan.

"Handphone lo bunyi tuh!" ujar Naya.

"Gue berhenti dulu ya, mau angkat telpon!"

Reivan segera memarkirkan mobilnya tepat di samping jalan. Tertera nama ibu di panggilan telepon tersebut.

Telepon

"Halo mah, ada apa?" tanya Reivan kepada sang ibu di telepon.

"Papah kamu hari ini mau pulang dari luar kota, jadi kamu bisa kan pulang lebih cepat? Mamah udah masak banyak untuk kita semua!" tutur sang ibu.

"Aku usahain ya mah! Soalnya aku lagi sibuk!"

"Ayolah nak......ini kan kali pertama kalian ketemu, jadi mamah berharap agar kamu bisa bersikap baik dengan ayah baru kamu.! harap sang ibu.

"Udah dulu ya mah, aku mau nyetir dulu!

Reivan segera mematikan telepon itu dan segera melanjutkan aktivitasnya seperti tadi.

"Emang udah selesai nelpon nya?" tanya Naya heran.

"Udah....." jawab Reivan "Kita jalan lagi ya?" lanjut nya.

Naya mengangguk menandakan bahwa ia menyetujui omongan Reivan.

Mobil yang di tumpangi oleh dua orang itu akhirnya sampai di depan  sebuah rumah yang sangat besar namun tertutup oleh pagar yang sangat tinggi.

"Turun Lo!" perintah Reivan.

"Yang ada elo kali yang turun, ini mobil gue!" sanggah Naya.

"Aduh.....terus gue pulang nya naik apa?"

"Terserah Lo lah!

"Gue nelpon temen gue dulu!"

Reivan memutuskan untuk menelpon salah satu teman geng motor nya untuk menjemput dirinya sekarang.

"Lo mau masuk gak?" tawar Naya malu-malu.

"Gue udah di tungguin nyokap, nanti lain kali deh sekalian gue ngelamar lo!" balas Reivan.

WHAT?!

"Van, Lo gila ya?" Naya kaget mendengar pernyataan Reivan yang tak biasa itu.

"Gue bercanda kok!! Yakali gue mau sama cewe kaya Lo!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REIVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang