Bag. 2 tpc : martabak

315 43 3
                                    

Setelah kedua sohibnya Oikawa mengisi perut mereka dengan semangkuk bakso bandung mang ade, merekapun berjalan tak jauh dari sana untuk membeli martabak mang slamet.

Emang mantep ini rumah sakit, di sebrang nya ada berbagai makanan yang dijual amang amang dengan gerobak. Mana murah murah dan enak banget. Jadi curiga kalau yang jual ini sebenarnya int—. Ehh...

Sesampainya ditukang martabak, Kuroo langsung mesen martabak telor bebek yang telornya 4 sama martabak manis nya yang varian coklat keju. Ketika hendak duduk, mata kuroo melihat diarah jam 6 ada seorang err... ntah itu perempuan atau laki-laki yang pasti paras nya sangat cantik!.

Kuroo langsung menarik Bokuto, lalu membisikkan sesuatu kepada nya. "Bokubro dengerin gue..., tapi jangan langsung nengok!. Arah jam 6, ada cewe cantik banget rambutnya sebahu lagi mainin hp sambil jalan kearah sini."

Bokuto yang pintar nya diatas Albert Einstein langsung saja menghampiri orang yang di maksud dengan Kuroo. Lagian kuroo cuman ngelarang dia nengok kan?, Bukan berarti Bokuto gak boleh nyamperin orangnya.

Kuroo yang melihat itu cuma bisa tepuk jidat, dia lupa temennya yang satu ini pintarnya udah ngalahin semua sesepuh jaman dulu. Malu banget dia tuh punya temen spek Bokuto...

Bokuto menatap intens dari dekat orang yang dimaksud kuroo. Merasa ada yang memperhatikannya orang tersebut, alias Kozume Kenma menoleh lalu bertanya. "Eh... Kenapa ngeliatin saya bang?"

"Gapapa mbak cuma penasaran aja" Jawab Bokuto dengan polos.

"Lah? Mbak? Gua cowok anjir!" Kenma langsung mendengkus kesal lalu berjalan melewati Bokuto begitu saja.

Kuroo yang melihat kejadian itu sontak langsung menahan tawanya. Dan dalam hati nya ia menyumpah serapahi Bokuto yang gobloknya terlalu dipelihara.

"Misi bang, mau ngambil pesenan saya yang tadi" Ucap Kenma kepada mang slamet si tukang martabak.

"Waduh belum jadi nih dek, bentar ya baru mau dibuat" Mendapat jawaban itu, Kenma hanya mengangguk lalu duduk di kursi yang di sediakan disana.

Kenma membuka ponselnya, niatnya pengen main emel satu match biar ga gabut gabut amat nunggu martabak pesenannya mateng.

Welcome to mobile legend

"Widih main emel juga?" Kenma menoleh kearah sumber suara tersebut, dilihat nya sosok jangkung dengan model rambut seperti ayam jago dan muka muka seperti jamet.

Kenma hanya mengangguk.

"Rank nya apa?"

"Mitik glori"

"Anjir!, Gua aja masih mitik belom glori"

Kenma hanya berdehem menanggapi sosok disampingnya.

"Eh ngomong-ngomong nama lu siapa?"

"Kozume... Kenma"

"Ohh kenma!, kenalin gue Kuroo Tetsuro"

Kenma hanya mengangguk mendengar pernyataan Kuroo, lagipula 5 menit kemudian pasti ia akan melupakan nama sosok jamet disampingnya ini.

Kuroo yang mulai kehabisan topik berfikir sejenak lalu suatu ide muncul di benak nya. "Bagi id emel lu dong, nanti kapan kapan kita mabar bareng"

"Kodzuken"

Kuroo yang mendengar itu langsung mengetik nya di notes ponselnya. "Sip makasih ya".

Bokuto yang melihat pemandangan Kuroo mengobrol dengan orang yang ia kira perempuan tadi hanya berdecih kesal. Pasalnya ia kesal karena sekarang ia diacuhkan alias dianggap tidak ada disana.

Beberapa menit kemudian...

Victory

Suara memenangkan pertandingan terdengar dari ponsel Kenma lalu setelah itu dapat terlihat ia mendapat mvp di pertandingan tersebut dan mendapat beberapa like dari teman satu tim nya.

"Widih mvp tuh" puji Kuroo sambil menepuk tangannya pelan.

"Dek ini martabak nya" Ucap mang slamet si tukang martabak sambil menyodorkan kresek berisi sekotak martabak kepada Kenma.

Kenma buru buru memasukan ponselnya ke saku celananya dan mengambil pesanan martabak nya. "Makasih mang"

Tanpa berucap apa apa kepada Kuroo maupun Bokuto, Kenma langsung pergi menuju rumah sakit disebrangnya.

"Gila manis banget..."

Cklek

Pintu ruangan terbuka, mengalihkan atensi Iwaizumi. Terlihat sosok bertubuh pendek dengan rambut sebahu muncul dari balik pintu.

"Halo bang, masih idup kah?" Kenma berucap, memecahkan keheningan di dalam ruangan tempat Iwaizumi dirawat.

"Udah mati gua ken, tinggal roh nya ini" Jawab Iwaizumi datar.

"Asik nasi kotak dong nanti" Ucap Kenma sambil menaruh martabak di meja samping ranjang Iwaizumi.

"Serah dah anjing!" Kesal Iwaizumi.

"Becanda elah bang, bawa martabak nih gua. Akaashi mana bang?" Tanya Kenma yang sedari tadi tidak melihat keberadaan Akaashi.

"Tadi katanya sih cari makan"

Cklek

Gubrak!

Pintu ruangan terbuka dengan kasar, dan yang tadi baru saja dibicarakan oleh Iwaizumi dan Kenma langsung muncul dibalik pintu tersebut.

"WIH BANG IWA, KEN. GUA PUNYA INFO PENTING NIH!" Akaashi berlari kearah keduanya dengan nafas tersengal-sengal.

Kenma memperhatikan Akaashi dari atas sampai kebawah. "Kaya habis dikejar kejar anjing lu"

"Lebih buruk malah itumah, kaya habis dikejar kejar pembunuh berantai" Timpal Iwaizumi.

Selesai mengatur nafasnya, Akaashi berkata dengan tegas dan yakin. "Dengerin nih!, Gua tau yang nabrak bang Iwa siapa!"

"Siapa?" Tanya keduanya dengan serentak.

Cklek

Ketika Akaashi hendak mengucapkan nama orang yang menabrak Iwaizumi, terdengar ada yang membuka pintu dari luar sehingga mengalihkan perhatian ketiganya.

"...gua"

TBC

Trio pencari cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang