Bag. 8 tpc : jatuh hatea

196 25 3
                                    

Sesuai yang diharapkan Oikawa, kini setelah selesai kelas sore Oikawa dan Iwaizumi langsung pergi ke es jatuh hatea yang letaknya tak jauh dari kampus mereka.

Sampai disana, Oikawa dan Iwaizumi langsung turun dari motor mereka masing masing lalu masuk ke kedai es jatuh hatea tersebut.

"Halo kak, selamat datang di kedai es jatuh hatea. Silahkan kak dipilih menu minumannya" Ucap salah satu kakak kakak maniezz yang berjaga disana.

Oikawa melihat lihat menu nya sebentar lalu segera memutuskan pilihannya. "Saya mau varian mangga susu, iwa-chan mau yang mana?"

"Mau yang milk tea satu" Jawab Iwaizumi.

"Baik kak, ada tambahan lagi?"

"Engga, udah itu aja mbak"

Mbak mbak tadipun langsung menyiapkan pesanan Oikawa dan Iwaizumi. Sambil menunggu pesanan mereka jadi, merekapun mengobrol sambil duduk di kursi yang disediakan disana.

"Iwa-chan besok malem ikut kan?" Tanya Oikawa.

Iwaizumi yang tadinya sedang melihat motor dan mobil berlalu lalang sontak langsung menoleh kearah Oikawa. "Hah? Ikut kemana anjir?"

"Nonton Avatar lhoo iwa-chan"

Iwaizumi langsung mengerti lalu membentuk bibirnya seperti huruf 'o'. "Sebenernya gue ogah sih ikut, tapi karena di bayarin dan Kenma juga maksa jadi ya terpaksa gue ikut"

"Iwa-chan bohong ya..., Padahal mah seneng kan bisa jalan bareng sama seorang Oikawa Tooru yang ganzzz ini" Ucap Oikawa dengan percaya dirinya sambil mengibas rambutnya yang pendek, Ya... Lebih tepatnya ngibas angin.

Iwaizumi langsung memasang ekspresi jijiknya "Iuhh... Jijik banget. Ganteng kaga jamet iya"

"Iwa-chan ih! Gaboleh gitu!" Oikawa merajuk, berharap Iwaizumi akan berusaha membujuknya.

Ini book sebenernya Oikawa yang dom atau Iwaizumi sih...???

"Permisi mas, ini pesanan nya" Ucap mbak mbak tadi, sambil menaruh dua minuman mereka di meja kasir.

Oikawa dan Iwaizumi langsung berdiri dari kursinya. "Jadi berapa kak?" Tanya Iwaizumi

"Totalnya jadi 42 ribu ya. Pembayaran nya mau cash atau debit mas?" Tanya mbak kasir sambil tersenyum kearah Iwaizumi.

"Cash/Debit" seru keduanya secara bersamaan.

Mbak kasir tadipun langsung kebingungan dengan jawaban yang berbeda dari Oikawa dan Iwaizumi.

"Maaf mas, ini pesanan nya disatuin jadi hanya bisa satu pembayaran saja ya antara cash atau debit"

"Gue aja yang bayar, gue ga megang cash soalnya" Ucap Iwaizumi sambil mengorek ngorek dompetnya mencari kartu kreditnya.

"Gak!, Gue aja yang bayar!" Oikawa langsung mengeluarkan duit sebesar 50 ribu rupyah dari kantongnya dan langsung menaruhnya di meja kasir.

"Nih mbak, pembayaran nya cash ya. Kembaliannya buat mbaknya aja" Oikawa mengambil minuman miliknya dan milik Iwaizumi. Dan tanpa berkata apa apa ia langsung pergi keluar dari kedai es tersebut sambil menarik tangan Iwaizumi.

Diluar kedai es tersebut Iwaizumi mengamok ngamok karena tiba tiba Oikawa menarik tangannya. "WOI SAMPAH, MAEN TARIK TARIK AJA ANJIR!"

"Lagian males banget, mbak mbak kasirnya senyam senyum ke iwa-chan mulu" Ucap Oikawa sambil memutar bola matanya.

"ITU DIA RAMAH BODOH NAMANYA!" Dengan rasa kesal nya yang sangat amat besar kepada Oikawa, Iwaizumi langsung menjitak kepala Oikawa.

"i-ittai yo iwa-chan!" Oikawapun mengelus kepalanya yang baru saja kena jitak oleh Iwaizumi.

"Serah dah. Aneh banget lu oik"

"ANEH APANYA?!?!?" Tanya Oikawa dengan nada ngegasnya.

"Aneh aja, udah lah gue mau balik. Mana sini es gue" Iwaizumi mengambil minumanya yang sedari tadi masih di pegang Oikawa, memasukannya ke tas nya lalu segera naik ke motornya.

Iwaizumi langsung menyalakan mesin motornya hendak kembali menuju kosannya. Ketika ia hendak keluar parkiran Oikawa langsung menghadangnya dengan satu helm di tangannya.

"APAAN ANJIR? LO MAU GUE TABRAK?"

"gak minat di tabrak, gue cuma mau ngasih helm lo yang ketinggalan di jok motor gue" Bukannya memberikan helm Iwaizumi, Oikawa justru hendak memakaikan helm tersebut ke kepala Iwaizumi.

"Gue bisa pake sendiri btw" Tolak Iwaizumi.

"Lebih cepet kalau dipakein sama gue" Oikawapun segera memakaikan helm tersebut ke kepala Iwaizumi.

Ctek.

Helm tersebutpun sudah terpasang di kepala Iwaizumi.

"Noh cepet kan? Nah sekarang lo udah boleh pulang. Hati hati di jalan ya, apalagi di bunderan sana agak licin. Ohiya iwa-chan, jangan sampe ketabrak lagi pas mau nyebrang ke gang kosan ya hahah" Setelah berkata seperti itu Oikawa langsung pergi dari hadapan Iwaizumi yang masih membeku dengan kelakuan Oikawa.

"Gila ya itu orang? Bikin gue deg degan aja" – suara hati Iwaizumi.

TBC.

Jangan lupa vote dan comment karena vote dan comment dari kalian adalah penyemangat author dalam menulis wkwk. Love you all!

Trio pencari cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang