Bagian 5

0 0 0
                                        

Sejujurnya kejadian tadi membuatku gugup, takut namun merasa keren. Selama melayani pelanggan setiap bertemu Xavier dia terus mengacungkan jempolnya yang membuatku tambah gugup. Tak terasa waktu sudah menunjuk pukul 21.01, beberapa pelanggan ada yang belum pulang, sehingga aku harus menunggu mereka.

Aku pergi ke toilet, mengeluarkan ponsel dan mencoba menelepon Jun. Namun masih dalam mode sibuk, perasaan hari ini begitu berantakan, kadang aku takut, kadang gelisah, khawatir, dan senang semua bercampur aduk. Tiba-tiba notifikasi masuk dari Jun.

JUN❤

Love Youuuu

Love Me tooo

Ish-_

Hehe, love you

TODAY

Aku udah di rumah mau mandi dulu

Langsung mandi bukan info dulu

Setiap pergerakan saya, saya akan informasikan kepada ibu:3

Dih-dih😒

Telepon 31 Tidak Terjawab

Aku lagi meeting

Aku senang meski hanya dengan sepatah kata, yang terpenting dia memberikan kabarnya. Aku pun keluar dan melihat restoran yang sudah rapi tanpa pelayan lain, Xavier keluar dari ruangannya dan menutup pintu ruangannya. Dia berjalan ke arahku dan mengajak pulang bersama, aku melihat jam yang menunjuk pukul 21.33. Karena sudah masuk jam malam, aku pun terpaksa untuk mengiakan ajakannya.

Kami pulang bersama, sesekali mengobrol masalah tadi di restoran Xavier juga terus menerus memujiku. Aku tidak ingin membuat dia salah paham terhadapku, karena aku berpikir aku sudah bertingkah terlalu jauh, jadi aku mencoba untuk menghindarinya, saat dia tiba-tiba berjalan mendekat, aku mencoba menghindari dia, saat dia bertanya aku hanya menjawab dengan senyuman dan anggukkan.

Saat sampai tanpa banyak bicara, aku hanya berpamitan dengan senyum dan langsung masuk ke dalam rumah. Mencoba menelepon Jun namun masih dalam mode sibuk, di sana sudah jam 23.55 namun mengapa teleponnya masih saja mode sibuk?

Tanpa berpikir negatif, aku pergi membersihkan tubuh dan membuat makan malam, saat sedang makan tiba-tiba ponselku berdering, aku berjalan ke arah kamar dan mengangkat telepon yang ternyata dari Jun. Aku tersenyum tipis.

"Maafin aku sayang, aku tadi sibuk banget,"

"Gapapa kok,"

"Maaf ya, seharian ini aku gak ada waktu. Maaf juga tadi pagi salah paham sama kamu, aku sedikit egois dan gak mikirin di posisi kamu, aku minta maaf,"

"Gapapa Jun, aku ngerti kok,"

"Maafin aku ya sayang, aku bener-bener minta maaf,"

"Gapapa Jun, beneran deh. Aku cuma sedikit khawatir aja tadi,"

"Maafin aku ya, jadi sebenernya tadi itu ada meeting proyek besar, kalo aku bisa selesain proyek ini, aku bakal balik ke Indonesia dan bisa langsung ngelamar kamu, aku gak mau tunggu lama-lama lagi, hubungan kita ini udah cukup tua untuk menunggu,"

TERNYATA KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang