Tak terasa pagi sudah tiba. Hari ini tepat pada tanggal 31 Desember di penghujung tahun yang begitu sunyi tak seperti biasanya buat Mareta. Hari ini hujan begitu sangat lebat, matahari seperti tidak menampakkan dirinya karena tertutup awan hitam yang terus menutupinya. Sedangkan Mareta hari ini masih berada di atas kasurnya seperti tak ada semangat untuk bangun hari ini karena suasananya yang begitu mendukung untuk tidur di pagi hari.
Drett... Drettt...
Suara getaran dari handphone Mareta mengganggu tidur paginya yang begitu nyaman. Dengan malas Mareta mengangkat telepon masuk dari handphonenya itu."Halo."ucap Mareta mengangkat teleponnya dengan malas.
"Pagi , ayo bangun udah pagi cantikku."ucap orang di seberang telepon.
"Hemm."jawab Mareta, ia sudah tau jelas siapa orang yang meneleponnya itu, jelas dari suaranya yang khas dan tidak asing. Siapa lagi kalau bukan Azka.
"Ayoo wek up."ucap cowok itu.
Dengan malas-malasan akhirnya Mareta bangun dari tempat tidurnya untuk segera mandi dan sarapan.
"Gue mandi dulu ya."ucap Mareta pada cowok itu.
"Yaudah mandi gih, tapi jangan di matiin telfonnya."
"Handphonenya mau aku bawa ke kamar mandi, emang mau ikut mandi."
"Yaudah aku temenin mandi gimana?"
"Ih mesum, yaudah bye."cewek itu mematikan tombol telfonnya secara sepihak.
****
"Bunda hari ini masak apa?"tanya Mareta pada sang Ibunda.
"Masak soto ayam, sarapan dulu nak."ucap sang Ibunda yang dituruti Mareta. Cewek itu duduk si tempatnya makan seperti biasa. Kali ini keluarga mereka lengkap dalam satu meja makan.
"Kuliahnya gimana Nak?"tanya sang Ayah pada anak perempuannya.
"Baik Yah, Ayah gimana?" pertanyaan yang jarang sekali diucapkan oleh Mareta karena kurangnya interaksi dengan sang Ayah. Dari pagi hingga malam kadang saja cewek itu tidak bertemu dengan Ayahnya karena kesibukannya dengan pekerjaan hingga lupa dengan waktu.
"Alhamdulillah baik , Oh ya nanti udah malam tahun baru aja, kamu mau kemana nanti?"tanya Ayah Mareta.
"Belum tau Yah , kayaknya di rumah aja."ucapnya.
"Nanti kita buat acara barbeque aja gimana, udah lama kita nggak ngadain acara gitu."ucapnya pada Mareta,Bunda ,dan juga Alvin adiknya.
"Boleh Yah."jawab Mareta begitu bahagia.
"Gimana Bun?"tanya Ayah meminta persetujuan pada sang Ibunda.
"Boleh yuk, nanti kita beli bahan-bahan barbeque ya, sama ajak Azka ya nak."ucap Bunda.
"Iya Bun, siap."
"Kamu masih deket sama cowok itu."ucap Ayah yang membuyarkan fokusnya pada makanan di depannya.
"Masih Yah, kenapa?"
"Gapapa ,cowok itu anaknya temen ayah kerja."ucapnya.
"Oh gitu ya Yah, Mareta baru tau soalnya."ucap Mareta dengan memperlihatkan deretan giginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ƒαтυσυѕ ℓσνє (END)
RomansaMareta Gadis Mati Rasa dan Trauma akan Cinta yang harus menyibukkan diri untuk menjaga kebahagiaan dan kewarasannya , tetapi rasa trauma karena sebuah rasa cinta itu perlahan mulai lenyap karena kehadiran sahabat cowoknya yang memiliki perasaan terh...