Hari Pertama di Indonesia
(POV - Luna)Helikopter mendarat dengan lancar, meninggalkan hembusan angin kencang yang menghantam wajahku. Di sisi lain landasan pacu, seseorang menyambut kedatanganku. Namanya Edgar, dia adalah rekan dari Tiffany sekaligus seorang intelijen di negara ini. Tiffany sempat menceritakan tentang pekerjaan rahasia Edgar padaku sebelumnya. Setidaknya aku tidak akan merasa kesepian, walaupun dia hanya akan mengunjungiku sesekali.
"Hai, aku Edgar Zavir. Tiffany mengutusku untuk memastikan bahwa kamu dalam kondisi baik selama berada di sini. Senang bertemu denganmu, Shehaluna," sapa Edgar sambil meraih tanganku.
"Tiffany sudah memberitahu tentangmu," kataku sambil merespons jabatan tangannya.
Kami meninggalkan landasan helikopter pribadi dan menuju apartemen tempatku akan tinggal ke depan.Sepanjang perjalanan, kami lebih banyak hening daripada berbicara. Hingga akhirnya, Edgar menceritakan tentang hubungannya yang cukup dekat dengan Tiffany.
"Mungkin aku akan datang mengunjungimu dua hari sekali, karena pekerjaanku tidak memungkinkan aku untuk hadir setiap harinya," jelasnya tanpa menatapku.
"Bukan masalah bagiku. Yang terpenting adalah aku berhasil menyelesaikan tes selama berada di sini."
Edgar mengambil napas dalam-dalam sebelum melanjutkan berbicara. "Aku hanya akan mengantarmu pada hari pertama masuk sekolah. Kedepannya, kamu harus bisa pergi dan pulang dengan sepeda sendiri. Aku sudah menyiapkan segalanya di apartemen. Satu hal lagi..." ia berhenti sejenak.
"Apa?" tanyaku dengan nada tegang.
"Tiffany pernah menyebut bahwa kamu memiliki daya ingat yang kuat. Ingat baik-baik peta kota ini, hafalkan setiap sudutnya. Kamu memiliki kecerdasan di atas rata-rata,bukan. Aku harap bisa mengandalkanmu jika suatu saat dibutuhkan. Pikirkan ini sebagai imbalan bagi saya yang telah bersusah payah menyediakan tempat tinggalmu. Kamu masih bisa menggunakan GPS kan?"
Pertanyaan bodoh macam apa ini?
Seandainya aku mau, aku bisa mengendalikan mobil ini dengan mata tertutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTIFICIAL HUMAN
Ficção CientíficaSedari awal aku memang tidak mengenal siapa diriku yang sebenarnya. Rentetan peristiwa sejak awal mula aku hidup bak robot manusia yang harus memenuhi keinginan mereka. Dan percobaan demi percobaan menciptakan monster yang menghabisi jutaan manusia...