"Boi!"
Lelaki dengan rambut berantakan itu menoleh. "Yo, Gopal. Kenapa bro?"
"Lo pake nanya lagi. Telat lo nanti, bego!" Hardik pemuda India di depannya.
Lelaki itu tertawa. "Hehe, oke man, sorry," ucapnya sembari memakai topi jingganya. "Iya iya, tumben lo suka banget sama sekolah?"
Yang ditanya melotot. "Pelajaran Pak Tarung, lo gilakah santai banget gini?"
"Hah? Masa sih?"
"Halah tai. Pelupa! Ayo buruan!"
"Eh! Woi! Gopal!"
***
Gadis berkerudung merah muda itu menelusuri koridor, mencari kelas yang sebelumnya diberi tahu kepala sekolah.
"XI IPA 3... mana, ya?"
Mata hazelnya berhenti ketika melihat dua orang laki-laki yang berlarian kalut. Netralnya menyipit ketika melihat seseorang yang familier. Seseorang dengan topi jingga terbalik itu...
***
Lelaki bertopi itu terhenti sepersekian detik, mengamati gadis berkerudung dengan mata hazel yang terpaku padanya itu...
***
Apa kita pernah bertemu?
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Were Four
RomanceDulu, saat umurku empat, aku bahagia. Dulu, saat umurku empat, aku tertawa. Dulu, saat umurku empat, aku berwarna. Dulu, saat umurku empat, aku utuh. Sekarang, setelah kita tahu Bahwa dunia tak sesederhana saat kita masih berumur empat tahun Masih b...