Bismillah
•°•°•
"Nabila? Kamu kenapa, hey? Bangun dek!"
"Akh!"
Kedua kelopak mata itu terbuka lebar dengan nafas yang tersengal. Hidup? Dirinya masih hidup! Safiyah bernafas lega, dengan jantung yang berdebar kencang di dalam sana.
Sungguh ia panik, khawatir, takut. Dirinya pikir ia telah meninggal! Tapi ternyata tidak, kedua matanya memanas menahan perasaan campur aduk yang kini ia rasakan.
Alhamdulillah ..
"Tuhkan, Nabila? Kok ngelamun sih dek? Kakak jadi makin khawatir loh ini." Suara seorang wanita, terdengar mengalun lembut di kedua indra pendengarannya.
Safiyah yang sedang meraup wajahnya, sontak terdiam menegang. Suara itu? Refleks ia menoleh ke arah samping.
Deg!
Hah?!
Kedua bola matanya membulat, dengan jantung yang kini kian menggila. Sejenak, gadis itu terdiam mematung. Pikirannya blank! Maksudnya?
Menelan ludah kasar, Safiyah baru menyadari satu hal. Saat ini, dirinya tidak berada di kamarnya! melainkan berada di dalam mobil, bersama seorang wanita asing yang tidak ia kenal.
Bahkan, lagi lagi ia di buat terkejut dengan pakaian yang sekarang dirinya kenakan. Bagaimana tidak? Pakaian yang sekarang Safiyah kenakan, sangat bertolak belakang dengan pakaian yang biasa ia pakai setiap hari.
Juga, Dirinya tidak memakai niqab!
ARGH!!
"Sebenarnya ini ada apa? Ya Allah, hamba sungguh tidak mengerti .." lirih Safiyah dalam hati.
Huft ..
"Dek? Jawab kakak! Kamu kenapa?" Wanita itu kembali bersuara.
Dengan perasaan campur aduk, Safiyah perlahan menolehkan kepalanya menatap sosok wanita yang juga kini menatapnya dengan khawatir.
Tersenyum tipis nan kaku, ia bergumam.
"M-Mbak siapa?"
Citt!
"Aduh."
Terkejut, wanita itu sontak mengerem mobilnya mendadak. Untung saja, jalanan yang mereka lalui tidak begitu macet. Sehingga, tidak menimbulkan masalah bagi pengendara lain.
"Astaghfirullah."
"Ya ampun, dek? Kamu nggak papakan? Kakak minta maaf." Panik wanita itu, lantas mengecek seluruh tubuhnya dengan raut khawatir.
Berdehem pelan, Safiyah menggeleng cepat. "Hanya terkejut, s-saya nggak papa mbak." Jelasnya sedikit gugup.
Bernafas lega, wanita itu meminggirkan mobilnya terlebih dahulu ke pinggir jalan. Dia tidak ingin, mengganggu pengendara lain yang berlalu lalang di jalanan tersebut.
Setelah mematikan mesin mobilnya, wanita itu menatap sepenuhnya ke arah Safiyah. Netra hitamnya menatap khawatir serta panik ke arah adik iparnya.
"Kamu sebenarnya kenapa sih dek? Jujur sama kakak! Dari tadi kakak perhatikan, kamu tuh kayak orang kebingungan."
"Terus, tadi yang kamu bilang barusan. Maksud kamu, Mbak siapa? Jangan bercanda deh dek. Nggak lucu, kakak khawatir loh ini. Nabila pasti tadi iseng doang kan?" Terlihat jelas gurat khawatir dari wanita itu.
Safiyah terdiam kaku. Lehernya serasa tercekat, bingung untuk bereaksi seperti apa. Lidahnya keluh untuk sekedar membalas pertanyaan wanita itu.
Nabila? Siapa dia? Dan kenapa, wanita itu memanggilnya dengan nama tersebut. Padahal, jelas-jelas namanya sendiri Safiyah Khuwailid Al-Qibtiyah. Lantas dimana letak penyebutan nama Nabila di namanya?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Or Dream? [REVISI]
Ficção AdolescenteLangsung baca aja, kalau kepo(: Kalau mau vote, komen dan follow .. Silahkan! kalau enggakpun tidak masalah. Hanya cerita kegabutan, tapi in syaa allah bermanfaat, dan menambah ilmu baru. Di baca aja dulu, siapa tahu minat .. WARNING!! Walau cerita...