sekolah

0 1 0
                                    


"Putri tidak memakai seragam?"

"Jika tidak karena adikku bersekolah di sekolah kerajaan apa kau fikir aku mau sekolah formal lagi ? Ya ampun ini benar-benar memalukan . Dan jangan harap aku memakai seragam !"

"Tapi sepertinya putri masih pantas memakai seragam."

"Jangan meledekku! Kau sungguh tega aku ini sedang stres  membayangkan akan sekolah dengan anak - anak ingusan itu!*

"Tapi tidak ada yang menyuruh putri bersekolah lagi supaya bisabdiam - diam menemui adik putri . Umumin saja ke dunia adik anda masih hidup !"

"Adikku masih kecil ,aku saja masih belum kuat jadi bulan-bulanan kalian . Adikku harus bisa menikmati masa SMA nya . Nanti saja ku beritahu jika aku sudah cukup kuat melindunginya ."

Dani menghela nafas .

"Bagaimana anda tahu adik anda lemah ,dia laki- laki mungkin   dia lebih kuat dari yang anda kira !"

"Umurnya baru 16 tahun !
Waktu cepat sekali berlalu ,bagaimana bisa adikku sudah SMA sekarang  ,terakhir melihatnya  dari jauh
adikku masih SD ..."

"Anda mau melihat fotonya sekarang ! Saya ada ."

"Tidak usah terimakasih ,dengan mata kepalaku sendiri aku ingin menemuinya , mengenalnya ... Membangun rasa dengannya...."

"Ya terserah.."

"Sekretaris Dani terimakasih ,kau sudah mengatur adikku hingga adikku bisa mendapatkan pendidikan bagus di sekolah kerajaan ."

"Itu Yang mulia yang mau ."

"Iya tahu ,tapi Yang mulia cuma omongkan ,tapi kau yang  bertindak , terimakasih. "

"Putri pasti  tahu , bersekolah di sekolah kerajaan lewat jalur beasiswa itu tidak mudah  . Zaman mungkin sudah berubah tetapi tradisi merendahkan manusia karena para bangsawan itu merasa darah mereka lebih merah dari rakyat jelata masih terus dilestarikan   .  Mereka mungkin merasa harga diri mereka terkoyak jika rakyat jelata mendahului kesuksesan mereka ,karena itu mereka akan memakai segala cara untuk menghalanginya .Saya pernah mengalaminya ,hanya waktu itu saya beruntung bertemu yang mulia ,dan beliau bersedia berteman dengan saya . "

"Hanya 3 bulan ku harap adikku bisa bertahan ."
'
", Putri boleh saya bertanya?"

"Apa?"

"Saya masih penasaran bagaimana caranya putri datang ke istana tanpa sepengetahuan saya?'

"Kau mau tahu aja atau mau tahu banget"

"Saya sangat tahu kemampuan Dayang Wanda ,jadi apa ada yang membantu Anda ?"

Mia tersenyum .

"Kau meremehkan kemampuan kami ."

"saya hanya mengingatkan anda tolong jangan kecewakan kepercayaan yang mulia ."

"Apa kau pikir jika yang mulia sedih aku tidak ikut sedih ?"

"Ya sudah jika tak ada yang Putri sembunyi..."

Ciittt...!!!!

Tiba-tiba mobil berhenti mendadak .

"Hei ada apa!!"

"Maaf Putri ada anak sekolah yang baru menyebrang tiba - tiba ."

"Hah ...tapi tak ketabrak kan?"

Tidak  itu anda lihat dia berlari kesana !"

Memandang punggung anak laki-laki yang berlari menaiki bukit .

"Tidak apa-apa pasti anak itu takut terlambat ."

"Bukannya seragam yang ia pakai seragamnya sekolah kerajaan ? Kenapa harus lari kalau mau bisa ku berikan tumpangan kan?"

"Putri ,anak itu takut terlambat dan kita memang sudah pasti akan terlambat."

"Apa iya ."

"Ngomong-ngomong bagai mana cara putri meyakinkan yang mulia agar mengizinkan saya ikut anda ?"

"Aku memerasnya ."

"Apa?"

"Apanya yang apa ? Makanya kau jangan suka meremehkan kemampuan ku!"

Akhir buku Cerita Pangeran Dan PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang