Hari

0 1 0
                                    

Mia meringkuk di atas dudukan toilet ,jarinya bermain di dinding toilet .

Pokoknya Anda harus pulang !"kata seseorang di telfon .

"Mami bukannya aku tidak ingin pulang ,tapi...Belum bisa,"Sahutnya ganti memainkan rambut sebahunya.

"Anda tidak merindukan kami ?"

"Tentu saja kangen ,"menggigit jarinya.

"Bohong ,Anda menghilang begitu saja . Dan sekalipun Anda tidak pernah menghubungi kami . Bukankah itu sedikit kejam ,bukan itu durhaka."

"Mami...Jangan begitu serem bener ngomongnya ,entar kalau kurasa sudah siap lahir dan batin , pasti aku pulang percaya deh . Mia tidak mau jadi bulan - bulanan orang istana lagi terus cuma bisa nangis dan ngamuk - ngamuk . Itu pasti cuma menjadi beban bagi Yang mulia ,kalian ngerti kan ? "

"Papi ngerti ,cuma karena Anda di luar bukan berarti bisa bebas begitu ,meskipun dengan Yang Mulia tetap tidak boleh . Bagi Papi kehormatan itu utama ! Mengerti!"

"Iya papi ,Mia janji enggak bakal macam-macam apalagi ngecewain Papi , beneran ."

"Belajar yang benar dan segera persiapkan kuliahmu!"

"Iya ,Pi..Mia sayang kalian."

Mematikan  telfonnya dan memukul - mukulkannya ke kepalanya sendiri .

"Memalukan sekali...."

Kaki gadis itu berderap menahan kesal ,
"Kak Dani awas kau!"

Mia membuka pintu dengan keras

"Brak!!"

"Hei....!!!

Mata Mia langsung berkeliling mencari sosok perusak harinya . Sampai pada akhirnya melihat Dani yang tengah duduk dibawah kaki Raja di depan balkon."

"Apa Yang Mulia memberinya hukuman mati ,kurasa dia pantas mendapat kannya ."

"Tidak , hukuman mati terlalu ringan untuknya .'

"Yang mulia pertimbangkan sekali lagi semua jasa saya.."

Mia berjalan mendekat ,

Sekretaris Dani berdiri. ,
"Terserah!"
Melangkah pergi .

Raja tertawa.
"Ada yang ngambek ."

Melihat Dani pergi Mia berniat mengejar ,tapi keburu tangannya ditangkap Raja,
"Hei Kak Dani aku belum selesai...."

Raja menarik tangan Mia

"Kau mau kemana ? Kemarilah !"

Raja duduk di atas pagar balkon dan Mia berdiri didepan tubuhnya . Tangannya menggenggam tangan Mia erat sambil memandang nya. Membuat gadis didepannya jadi salah tingkah .

'"Apa ? Ayo bicara lah sesuatu"

"Tak ada yang inginku bicarakan , saya hanya ingin melihat gadis paling cantik di muka bumi."

Mia tersenyum malu-malu
" Baiklah saya juga akan melihat Anda sebanyak mungkin,untuk mengisi penuh baterai cinta di hati saya , supaya nanti jika kita berpisah saya akan terus mengingat Anda ."

Raja mengeratkan genggaman tangannya .

"Sial ,bahkan sekarang aku sudah merindukanmu , bagaimana ini?"

"Yang Mulia di mana cangkir kopi Anda " Sela Dani yang entah kapan , tapi sudah masuk lagi .

"Apa engkau tidak lihat kami sedang bicara serius!' kata raja kesal .

Tanpa memperdulikan apapun Dani terus sibuk berkeliling kamar ,
"Maaf Yang Mulia tetapi ini juga masalah serius , kalau sampai cangkir kopi kesayangan Anda tertinggal nanti  saya lagi yang dipersalahkan !" Gerutunya .

"Jika nanti Yang Mulia sedang tidak sibuk ,datanglah ke Tulungagung !"

"Jika nanti kau sedang tidak sibuk datanglah ke istana !"ulang Raja.

"Mandi.. Mandi ...Bau.."terdengar Dani bersenandung.

"Bisa diam tidak atau akan ada sandal melayang!"

"Yang mulia saya sedang sibuk packing ,siang ini kita sudah di tunggu ibu suri .Jadi kita urus urusan kita masing- masing. Saya tidak mengganggu Anda jadi saya mohon ,jangan mengganggu kerja saya !"

"Tidak menggangu katanya !"

Mia tertawa ,
"Bahkan saat marah yang mulia terlihat mempesona."

"Benarkah  ?"

Raja menarik pinggang Mia .membuat gadis itu menempel padanya .

"Saya punya pertanyaan penting ."

"Apa?"

"Apa kau sudah punya pacar ,jika ada yang bertanya seperti itu akan kau jawab apa?"

"Yang Mulia barang- barang anda sudah selesai dikemas ." Kembali Dani sengaja menyela.

"Kenapa cepat sekali selesai ,kemas sekali lagi ,jangan sampai ada yang tertinggal!"

"Selamat pagi Putri.."Dayang Wanda ikut nimbrung .

"Kemas sekali lagi jangan sampai ada barang yang tertinggal !"kata Mia pada datangnya .

" Tapi Anda tidak punya barang untuk di kemas ,Putri saya membawa tiket pesawat Anda ,cepatlah bersiap nanti kita ketinggalan pesawat ."

"Yang mulia saya ketinggalan pesawat
.."

"Apa sebaiknya aku  beli pesawat untukmu ?"

*""*"*

Akhir buku Cerita Pangeran Dan PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang