JAS (Jodoh Aamiin-an Shipper)
Berjalan saja seperti air yang mengalir, ikuti alur dari isi khayalan dalam otakku.
Cerita ini mengandung NC21+ berlebih, jika usia kalian kurang di bawah angka yang sudah tertera silahkan pergi dari lapak ini. Dosa ta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu bulan sudah berlalu.
Selama satu bulan terakhir Jennie merasa benar-benar seperti telah kehilangan sosok yang selalu di jadikannya sebagai tempat cerita. Seseorang yang selalu di jadikannya tempat cerita adalah Im Jaebeom. Ya, selama satu bulan terakhir Jennie bahkan sudah jarang bertukar kabar dengan Jaebeom, dalam kata lain Jaebeom jarang merespon pesannya dan bahkan tidak pernah menghubunginya lagi setiap malam. Jaebeom biasanya selalu menemaninya hingga ia tertidur, tapi selama satu bulanan terakhir ini Jaebeom tidak lagi melakukan itu untuk nya.
Rasa penasaran membawa Jennie untuk mencari tahu tanda kehidupan seorang Im Jaebeom. Saat ia membuka instagram, ia melihat postingan terbaru Jaebeom. Jaebeom telah memposting beberapa foto di instagram. Bahkan saat dua hari lalu pun Jennie sempat mengirimkan pesan kepada Jaebeom namun sampai saat ini Jaebeom tidak membalas pesan darinya. Entah mengapa ia merasa bahwa sikap Jaebeom seperti berubah dan menghindar darinya setelah pertemuan tidak sengaja sejak malam itu bersama Taehyung.
┇
Di lain tempat Jaebeom tengah bersiap-siap untuk pergi ke sebuah gedung label miliknya sendiri. Siang ini ia memiliki kegiatan disana, ia akan membuat lagu untuk comeback solonya yang di persiapkan untuk penggemarnya sebelum wamil nanti.
Ponselnya berdering dan layarnya menujukan sebuah panggilan dari kontak bernamakan Jennie, Jaebeom hanya terus melihat ponselnya dan membiarkan ponselnya terus berdering sampai nada dering itu berhenti. Setelah beberapa saat dan ia hendak pergi dari unitnya ini, namun ponselnya kembali berdering sebuah panggilan dari kontak bernamakan Real Leader, jelas saja ia mengangkat panggilan itu karena sebelumnya ia berkomunikasi dengan orang itu.
Mendapatkan perkataan itu dari sebrang telepon refleks Jaebeom menoleh ke arah pintu keluar.
📞 : "Maksudnya bagaimana? Kau ada di depan unit ku? Kenapa kau kesini?"
📞 : "Ada sesuatu yang perlu di bicarakan secara langsung".
Alis Jaebeom menaut bingung lalu menggruk kepalanya yang tidak gatal dan berlalu dari tempatnya berpijak.
Ketika ia membuka pintu unit, ternyata tidak ada siapapun di hadapannya.
📞 : "Kau dimana?"
📞 : "Apa kau sudah keluar?"
📞 : "Aku sudah ada di ambang pintu dan aku tidak melihat mu di depan pintu unit, jangan megerjaiku Nyong-ah".
📞 : "Keluarlah dan cobalah untuk menoleh".
Jaebeom keluar dari dalam unit dan menoleh mengikuti perintah Jinyoung namun pandangannya seketika terkunci pada seseorang yang saat ini tengah berdiri di depan unitnya.
