Six

184 6 0
                                    

Aku bangun dari tidurku, sinar matahari memasuki celah celah jendela kamar. Aku pastikan mataku saat ini pasti sudah sembab, karna nangis semalaman. Haaa!!! Udah jam 10?? Haduh.... aku kesingan banget nih. Kesiangan berangkat sekolah, kesiangan bikin sarapan buat devan. Dengan segera aku lari menuju kamar devan. Seketika kamar itu kosong, apa devan udah berangkat kali ya?
Hm.. harum aroma parfum devan tercium sangat wangi di hidungku. Kamar yang berwarna abuabu metalik dan warna hijau tua. Dan kamar yang tertata rapi. Nggak nyangka kalo devan tipikal orang yang bersih dan rapi. Tapi sayangnya beda pakai bangeeutt sama orang yang punya.

Egh.. tapi apa itu?? Ha? Inikan cincin pernikahan kita. Bahkan dia pun gak mau makai cincin ini. apa dengan menikah dengan aku dia malu?
Sabar victoria, harus kuat.. gak boleh lemah, dan gak boleh nangis lagi. Aku yakin pasti bisa bikin devan jatuh cinta sama aku, dan bakalan pakai cincin ini.

Huuff!! Aku udah telat juga, iya udah deh nggak usah masuk sekolah aja sekalian. Kalo aku datang nggak bakalan juga ada yang bukain gerbang kaya dulu.

Nada dering hp ku berbunyi dan aku lihat nama yang tertera adalah nama arnold. Lansung saja ku geser tombol hijau di layar.
" hm? Apaan?"

"Marah marah mulu honey."

" iya udah. Ada apa arnold?"

" nah.. gitu dong honey. Hm.. bisa ketemuan di starbucks di dekat apartemen kamu nggak sekarang?"

" emang nya lo lagi di indonesia?"

" iya, kemarin gue baru sampai di indonesia. Jadi, bisa gak?"

Hm... dari pada nggak ada kerjaan mending aku keluar rumah aja deh.
"Bisa kok, bisa. Kapan?"

"Sekarang gue tunggu di starbucks honey"

" oke oke, gue otewe"
Sambungan telfon pun terputus, dan aku segera berlari ke kamar untuk bersiap siap dan membawa mobil jazz kesayangan ku.

********

Aku segera memarkirkan mobilku di parkirran dan langsung menemui arnould.
"Mana sih tu anak?! "

"Victoriiaaa!!"
Teriak seseorang memanggil nama ku.
Dan dia adalah arnould, langsung saja aku menghampiri ke mejanya.

"Hai honey.. apa kabar?? Susah gak nyarinya tadi??"
" hai, gue baik baik aja kok, dan nggak susah kok nyari elo"
" oh gitu okedeh honey"

" jadi ada apa lo mau ketemuan sama gue?"
" gue kangen kali honey, emang nya lo nggak kangen sama gue?"
" nggak biasa aja. Terus kenapa waktu hari pernikahan gue lo nggak dateng?"
" maaf deh hon, aku ada kerjaan mendadak sama papa di amrik"
" hm. Iya gue maaffin"
" gimana lo sama suami loh hon?"
" apaan deh, lo sama aja kaya bella. Hubungan gue ya gitu gitu aja"
"suami lo masih anggurin lo?"
" hm."
" kuranga ajar banget iya suami lo itu, kalo gue jadi dia gak bakal gue diamin punya istri secantik elo"
" ha? Lo ngomong apaan barusan??"
" kalo gue jadi suami lo, gue gak bakal diamin punya istri secantik kamu honey"
" ihh... apaan deh lo ngimpi"

*&*&*&*

"Siska, batalin semua jadwal gue hari ini" ucap gue sama sekretaris gue.
Huuuff!!!! Gue udah capek banget berkutat sama semua pekerjaan ini.
" hai sayangg" ucap lolita yang masuk ke ruang pekerjaan tanpa mengetuk pintu. Ahh... cuma dia yang bisa bikin aku bisa ngelepas semua hasratku dan capek nya aku selama di kantor. Beda sama victoria, dia nggak pernah datangin aku ke kantor. Kalau pun dia datang mungkin aku usirr..
Tapi, kalo aku akuin dia punya body yang lumayan bagus. Rasa nya hari hari gue panas banget kalo liat victoria di rumah pakai daster pendek dan transparan. Bikin gue mau terkam dia..
"Haii sayangg" ucap ku pada lolita.
"Sayang, makan siang bareng yuk!" Ucap lolita sambil menggelayutkan tangannya di leherku. Dan membuat aku ingin segera melahap bibirnya. Dengan segera aku menciumnya dengan sedikit ganass. Dan dia pun membalas dengan ganas, panas, dan penuh gairah. Aku langsung mengeksploitasikan lidahku di dalam mulutnya. Dan aku segera memutuskan ciuman itu, sebelum aku memakan lolita hidup hidup di sini.
" udah lah yuk, makan" ucapku padanya.
Dan segera beranjak pergi.

Aku melajukan mobilku. Lolita bilang dia tidak mau makan yang berat berat dan aku telah memilih untuk nyantai aja di starbucks. Setelah memarkirkan mobil kami pun segera masuk..

Aku lebih memilih segera duduk dan lolita yang memesan apa yang dia inginkan.
Tapi, siapa itu?? Gue rasa itu.. hm.. haa? Itu kan victoria. sama cowo yang hari itu. Akrab banget, gue gak suka dia deket deket sama cowo manapun apa lagi cowo yang satu itu. Gue rasa tu cowo ada rasa sama victoria. Gue segera menghampiri meja victoria dan cowo itu.
"Victoriaa?" Ucap gue padanya yang sepertinya kaget melihat gue ada disini.
"Devan? Ada apa? Kok bisa di sini" tanyanya sedikit dengan wajah raut wajah bingung.
" itu nggak penting, lo ikut gue sekarang"
Ucap gue sambil menarik tangannya paksa.
" weeiisss... bro santai nggak perlu maksa maksa gitu dong. Kalo victoria gak mau jangan maksa dong lo." Ucap cowo itu pada gue.
" apa urusannya sama lo?? Gur ini SUAMI victoria. Jadi gue berhak lakuin ini. Dan yang gak berhak itu elo manggil istri orang pakai kata honey" ucap gue padanya. Yang langsung terdiam oleh kata gur. Dan gue pun segera pergi sambil menarik tangan victoria.

***
Aku bener bener kaget dan bingung dengan keberadaan devan di starbucks tadi. Sekaranga ku di bawa paksa olehnya, dan sekarang aku berada di rumah.
"Lo apa apaan sih di luar sama cowo lain dan gak minta izin dulu sama gue kalo lo mau keluar!!!" Ucapnya dengan nada marah kepadaku.
"Maaffin aku devan, aku bener bener lupa minta izin sama kamu" ucapku padanya dengan nada bergemetar.
" oh.. lupa?? Lo emang bener bener gak pantas jadi istri gue, bisa bisanya lo lupa sama SUAMI lo! Lo nyadar diri dong lo itu udah punya suami dan lo jangan kecentilan dan keganjenan sama cowo lain, lo nyadar lo itu ISTRI" Ucapnya dengan nada semakin marah padaku. Aku tidak seperti yang kau katakan, habis sudah kesabaranku.
" cukup devan!! Aku memang istri kamu, aku juga udah berusaha jalanin tugas aku sebagai istri kamu. Aku siapin kamu sarapan, buatin kamu makan malam, nungguin kamu pulang dari kantor. Tapi apa?? Kamu sama sekali gak peduli sama aku? Dan justru kamu malah balik marah dan semakin benci sama aku. Dan aku nungguin kamu sampai hampir jam 12 malam dan apa yang aku dapat?? Malah aku hanya bisa melihat bercak lipstik perempuan ganjen itu sama kamu, dan kamu asik bercumbu dengan wanita murahan itu, dari pada kamu memikirkan aku??"
Ucapku padanya dengan nada yang marah, nangis, dan sedih. Semua sudah aku luapkan pada nya, semua isi hatiku sudah aku keluarkan padanya.
"LO, jaga mulut itu" ucapnya padaku. Dan dia menampar pipiku. Sekali lagi, dia MENAMPAR pipiku. Ya tuhan sakitt.. sakitt banget. Kenapa dia jadi kaya gini, kenapa dia kasar banget tuhann?? Aku udah nggak sanggup lagi.
Aku segera lari ke kamar ku, dan menguncinya, aku akan menangis seharian di kamarku.

*&*&*&*&*

Ya tuhan.. apa yang sudah gue lakukan?? Gue nampar dia? Gue bener bener gak sengaja nampar dia, gue emang gak suka sama dia, tapi gue gak pernah mau nyakitin dia. Gue tau itu pasti sakit. Maaffin gue vic, maaffin gue, gue gak sengaja...

**********************************

Hai hai... aku baru update lagi nih part 6. Semoga suka iya...
Maaf kalo feel nya gak dapat atau absurd dan kalo ceritanya jelek.
Tapi aku akan usahain buat bagusin kok. Dan vote nya iya, jangan lupa kalo udah baca. Supaya aku makin semangat lanjutinnya..

Salam hangat putri azula.


Our Love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang