PENYESALAN

3.2K 158 7
                                    



Masa kritis Zayan telah selesai, dokter keluar dari ruangan dan langsung memberitahukan kondisi Zayan ke keluarganya.

"Kondisi Zayan sudah sedikit membaik, jadi saya harap jangan membuatnya stress ataupun membuatnya sedih, karna itu bisa membuat keadaannya semakin memburuk, dan kalian bisa bergantian masuk untuk melihat pasien"

Agham langsung menawarkan dirinya
"Aku boleh masuk duluan?"

Yang lain setuju dan membiarkan Agham masuk untuk melihat keadaan Zayan.

Dengan perlahan Agham membuka pintu dan berjalan mendekati Zayan, di dalam ruangan hanya terdengar suara EKG jantung.

Tiit

Tiit

Tiit

Tiit

Agham menatap Zayan yang terbaring lemah dan masih menggunakan alat bantu pernapasan, tak terasa dia menjatuhkan air matanya.

"Yan kenapa kamu jadi seperti ini yan?, mas tau kalau ini salah mas, melihat kondisi Zayan yang seperti ini mas sangat bersalah, mas janji tidak akan mengulang kejadian ini lagi, cepat sembuh ya sayang"

Agham mengecup kening Zayan dan menggenggam tanganya, dia pun menunduk sambil menangis menyesali semua perbuatannya.

Karna Agham tidak ingin menganggu Zayan, dia memutuskan untuk keluar dari ruangan.
Elena melihat Agham keluar, dia langsung menanyakan kondisi Zayan.

"Nak gimana kondisi Zayan?"

"Zayan belum sadar bunda"

Elena pun masuk ke dalam dan melihat Zayan. Begitu pun seterusnya sampai semua sudah melihat kondisi Zayan.

23.45 malam

Karena sudah larut malam Alvin meminta izin ke orang tua Zayan untuk pulang.

"Om, tante, Alvin pulang dulu, besok aku kesini lagi buat ngejenguk Zayan"

"Iya nak, kamu hati-hati ya di jalan

"Iya tante"

Alvin pun meninggalkan tempat itu.

Agham yang sedang duduk di kursi, dia didatangi oleh ayahnya dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Nak sebenarnya apa yang terjadi, sampai Zayan seperti itu"

Agham yang menutup wajahnya dengan kedua tangan, dia pun melihat ayahnya dan mulai menceritakan apa yang telah terjadi.

"Pas Agham sedang bekerja di kantor, Clara datang dan dia sengaja menggodaku, aku sempat menolak yah, tapi lama-lama aku mulai tergoda dengan dia dan memeluknya, aku juga ga sadar kalo Zayan ada disitu dan melihat kami sedang berpelukan , dari situ Zayan pergi dan ga tau kemana yah, Agham sangat menyesal sudah membuat Zayan jadi seperti ini"

Saat Agham menceritakan semuanya, dia menjatuhkan air matanya. Sementara ayahnya sedikit menggelengkan kepalanya mendengar cerita Agham.

"Ayah sedikit kecewa sama kamu nak, tapi jadikan hal ini sebagai pelajaran buat kamu dan jangan mengulanginya, satu lagi jauhi perempuan itu"

Agham pun memeluk ayahnya dengan rasa bersalah, dan berjanji tidak akan mengulangi masalah itu.

Tak lama Abraham dan Eldara berpamitan untuk pulang ke orang tua Zayan.

"Pak Dirga kami pamit pulang dulu, soalnya besok ada urusan penting, sehabis itu kami kesini lagi untuk menjenguk Zayan"

"Iya pak"

Love Forever [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang