TCUH [ 4 ] √

15.8K 1K 6
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma sholli alaa sayyidina Muhammad
___________________________________________

🕊 Happy Reading 🕊



Dalam satu minggu terakhir Nayara meyakinkan hatinya, tentang mimpi mimpi yang ia alami. Termasuk mimpi dia burung merpati cantik satu pasang yang saling beterbangan bersama.

Nayara memberanikan diri bertanya, sedangkan sang papa menjawab.

"Nak, burung merpati itu adalah dirimu dan dia. Kalian satu pasang, dan berpasangan. Mengerti maksud papa kan?. "

Nayara terdiam sejenak, bagaikan di gelitik seribu kupu di perutnya namun bersamaan dengan tusuk kan tajam di hatinya. Antara penantian yang sia sia, kekecewaan, dan takdir yang menentukan.

Usai satu minggu terlewati, kedua keluarga kembali bertemu. Membicarakan keseriusan ini, untuk berhenti ataukah lanjut..

"Jadi nak, bagaimana Jawaban kalian. Kan ini susah satu minggu seperti waktu yang kalian minta waktu itu. " Tanya Inaya yang penasaran akan bagaimana Jawaban keduanya.

Haidar menganggukkan kepalanya, antara malu dan juga ragu. Ia bingung, hatinya belum bisa menerima fakta ini.

"Huft , atas izin Allah Yara juga setuju, ma." Helaan nafas Nayara sembari memberikan  senyuman nya yang indah mengalahkan sang purnama yang menyapa.

Semua tersenyum mendengar Jawaban mereka, termasuk Haidar. Lelaki dingin itu terlihat sangat tampan ketika tersenyum.

"Alhamdulillah." Kompak semuanya.

"Tapi Nayara mau tidak ada poligami seumur hidup, jika itu terjadi maka lepaskan aku saat itu juga. " Dengan perasaan takut gadis itu angkat bicara.

"Tentu. " Jawaban singkat yang membuat Nayara sedikit lega di hatinya.

"Dan aku ingin tetap melanjutkan sekolah hingga kelulusan dan pernikahan ini di rahasiakan. Dan bolehkah aku kuliah? Aku berjanji tidak akan lalai terhadap kewajiban ku. " Lanjut Nayara.

"Iya , Haidar bahkan juga tetap akan melanjutkan kuliahnya setelah menikah. Jadi pernikahan ini tidak akan menghalangi pendidikan kalian. Bukan begitu Syad?. " Tanya Zafer.

"Iyaps, jadi kalian tidak usah khawatir. Pernikahan akan dilakukan secara tertutup. "

" Baiklah sayang, jika itu kemauan mu dan jika calon suami mu setuju. " Jawab Inaya.

Haidar mengangguk menatap mereka.
'Tapi Rara... Bagaimana dengan Rara ku? .' Batin Haidar terasa kilu, hatinya bahagia sekaligus sakit.

"Baiklah, mari kita tentukan kapan perjodohan ini akan di laksanakan. " Dania yang tidak sabar karena ingin cepat memiliki menantu.

"Bagaimana kalau 2 minggu lagi?. Kalian setuju kan? " Tanya Irsyad.

"Bukan kah itu terlalu cepat pah?. " Nayara terkejut saat mendengar Jawaban papahnya yang rasanya begitu cepat perjodohan itu akan dilaksanakan. Sedangkan mereka saja tidak saling mengenal.

Takdir Cinta Untuk HAIRA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang