Takdir Cinta Untuk HAIRA [Revisi]

TCUH [ 7 ] √

Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad

__________________________________________

🕊 Happy Reading 🕊

•
•
•
•

Pada pukul 4 dini hari, ntah mengapa gadis itu terbangun dari tidurnya. Dan terkejut melihat ada lelaki yang tertidur di samping nya.

Seorang laki-laki yang tidak ia ketahui, yang dengan berani tidur di sampingnya.

Nayara panik dan langsung bangkit dari tidurnya, menjauh dari kasurnya. Mencerna apa yang tengah terjadi sebenarnya.

"E,, si-siapa?. "

Haidar terbangun dari tidurnya, perlahan membuka matanya. Menatap seorang gadis yang kini terlihat ketakukan.

"Mam—!!! Hmp...."

Saat gadis itu hampir berteriak, Haidar dengan cepat beranjak dari tempatnya. Dengan lancang ia membekap mulut Nayara, sedangkan gadis itu semakin panik. Ia takut?

"Shutt, tenang sayang. Apa kamu lupa?? Kemaren kita sudah menikah dan aku ini suami kamu humaira. "

"S-suami??... "

"Iyah, apa kamu tidak ingat hal itu??. " Haidar sedikit menjeda ucapan nya. "Hmm , baru 18 tahun kok udah pikunan sih. "

Nayara terdiam sejenak, ia mengingat ingat kembali apa yang terjadi. Hingga ketakukan itu perlahan pergi.

"Hehee, maaf. Aku belum terbiasa jika ada laki-laki yang ada di kamar ku. "

"Harus terbiasa , berjanjilah kita akan saling mengawali ini dengan niat yang baik. Saling menerima dan saling memahami. "

"Baiklah, aku akan berusaha. "

Tak lama dari itu, kini Azan subuh berkumandang diantara sumilir angin yang berhembus lembut. Menyapa dengan kesejukan, menenangkan bagai bisikan merdu yang terdengar.

Allahu akbar
Allahu akbar

"Udah azan, mari kita sholat subuh. "

Namun justru keheningan yang terjadi, saat Nayara mau ke kamar mandi. Langkah Haidar mengikuti, membuat dirinya canggung.

Langkah nya terhenti, ia menoleh ke belakang.

"Kenapa?. "

"Tidak ada, duluan saja. "

"Bersama?. "

"Mana bisa begitu!. "

"Bisa."

"Tidak!. "

Haidar mengernyit kan dahi nya, apa mau gadis ini. Haidar mendekat melangkahkan kakinya. Detakan jantung terasa hebat, Nayara merasa ada sensasi aneh saat ini .

Haidar tersenyum getir, senyuman indah yang langka. Membuat gadis itu bingung sendiri harus bagaimana.

Nayara tiba tiba berlari mengunci kamar mandi, ia takut. Apa yang sedang di lakukan Haidar tadi. Ia dengan cepat berwudhu, dan kemudian keluar lagi. Saat hendak keluar, matanya melihat seorang laki laki yang tak memakai bajunya. Pemandangan pagi yang membuat dia merasa ngeri.

"Astaghfirullahalazim."

Nayara sontak berbalik, matanya ternodai. Itulah pikirnya.

"Sudah selesai?. " Tanya Haidar pada gadis yang tengah berbalik membelakangi dirinya.