03

154 9 0
                                    




   Adikmu

__________________________________________________

" Tidak ada perkembangan dalam otak adikmu, jika masih begini aku menyarangkan untuk melepaskan adikmu" mac mengeleng kasar

" Adikku harus tetap hidup dia satu satunya yang membuat ibuku bertahan hingga sekarang, aku akan mencari cara agar adikku bangun dari tidurnya " mac menepis semua ucapan suster dan dokter disana ia yakin bahwa tuhan akan mengabulkan doanya untuk kesembuhan adik laki lakinya ini

" Yuni tidak akan masalah nak, ayah juga sudah mengikhlaskannya " mac menggelengkan kepalanya

" TIDAK AYAH! XIAN PASTI BANGUN AKU YAKIN ITU DIA KUAT AYAH!" mac meningkatkan suaranya membuat sang ayah hanya bisa mengelus pundak anak sulungnya sembari memberikan pelukan

" Aku bukanlah seorang dokter jika aku gagal menyelamatkan adikku" ucapnya dalam pelukan sang ayah

" Aku akan mencari buku atau artikel apapun tentang ilmu kedokteran di luar negri, mungkin aku lupa membacanya saat kuliah dulu aku akan pergi " mac membanting pintu ruangan dan pergi menuju parkiran dan melanjutkan perjalannya ke perpustakaan pusat kota

Hari mulai gelap, Ken sudah kembali ke kediaman Mac dengan membawa beberapa barang dari apartemennya

" Mac?" Tak ada satupun suara saat ken masuk kedalam rumah

" Mac?" Ucapnya lagi, seluruh ruangan gelap dengan meraba raba dinding Ken berjalan mencari stop kontak untuk menghidupkan lampu apartemen mac, ken duduk di sofa dan melihat jam tangan menunjukkan pukul 10 malam, mac belum pulang juga apa dia sedang ada jadwal operasi? Atau Rapat? Batin ken. Tak lama suara telfon rumah berdering dengan cepat ken mengangkat

" Mac oh astaga aku fikir kamu masih berada di perpustakaan, aku ada di depan rumahmu aku mengkhawatirkanmu cepat buka pintu" telfon dimatikan, dengan sigap Ken membukakan pintu membuat wanita didepannya dan seorang laki laki terkejut

" Siapa kalian ?" Tanya ken

" Harusnya aku yang bertanya siapa kamu?" Tanya sang wanita

" Mac dimana ? Aku akan menjemputnya sekarang " tanya ken tak menjawab pertanyaannya sang wanita

" Di perpustakaan aku ikut denganmu" ken mengangguk mereka bertiga berjalan beriringan dengan menggunakan salah satu mobil mereka

" Namaku lia, dan ini lino. Dan siapa dirimu ?"

" Aku axel, rekan kerja mac " jawab ken berbohong

" Ah kau rekan kerja yang mac ceritakan tadi pagi' kem mengangguk saja

" Kalian tunggu sini saja, aku akan membujuk mac pulang " ken masuk kedalam perpustakaan yang sudah mulai gelap

" Siapa dia mengatur atur kita ?" Tanya lino dan dijawab dengan mengangkat kedua bahu dari lia

" Axel, aku belum selesai membaca aku harus membacanya malam ini " terlihat bahwa mata mac sudah sangat bengkak akibat menangis dan kelelahan membaca

" Aku akan membelikan untukmu nanti sekarang ayo kita kembali kerumahmu"

" Tidak bisa aku harus menyembuhkan adikku secepat mungkin " tolak mac dan menghentikan langkahnya

" Jika kau tak ingin pulang terserah, jadilah dokter gembel disini lihatlah perpustakaan hampir tutup! Aku akan pulang " Ken sudah kesal dengan tingkah mac dia berniat meninggalkan Mac sendiri di jalan yang sudah mulai sepi

" Ahhhh,axel baiklah aku akan pulang " mac berlari kearah ken dan memeluk tubuh ken, ken membalas pelukannya dan mulai menenangkan Mac

Setelah dirasa tenang ken membopoh mac menuju mobil saat itu juga lia dan lino menatap ken dengan intens membuat ken sedikit takut namun tetap cool

" Ish duduk dulu mac, aku tidak bisa masuk" mac bangun dengan tenang yang tersisa

Sedangkan lia masih memperhatikan 2 sijoli ini dan lino yang mulai menyalakan mobilnya. " Siapa dia bisa membujuk mac dengan mudah?" Batin lia, pasalnya mac tipe orang yang susah sekali dibujuk sekalipun dengan sahabat atau keluarganya





Sorry ya ga jelas updatenya. Aku punya dua acc dan dua duanya ada fanfic yang harus di up jadi kadang fokus 1 yang satu ga keurus huuuuuu oh ya.

Aku mau kasih tau kalian sesuatu!!! Bahwa ini adalah chapter ga jelas azkzkzkzkz

rental { Mac Ken } / HIATUS SAMPAI WAKTU TAK MENENTU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang