01

252 15 0
                                    

Mac memarkirkan mobilnya disebuah apartemen

" Hy bangun sayang, kita sudah sampai" ken yang tertidur kala itu bangun dan mengucek ngucek matanya untuk melihat sekitar

" Apartemenmu?" Mac mengangguk

" Keluarlah, kamarku lantai 3 kamar 36. Aku akan membawa barang barangmu" ken mengangguk dan berjalan lebih dulu memasuki gedung apartemen

Sedangkan mac membawa barang barang milik ken dan juga beberapa cemilan yang ia beli di perjalanan atas permintaan ken tentunya. Apartemen miliknya tepat berada di pinggir kota membuatnya menjadi apartemen yang cukup sepi

Mac berjalan dengan lumayan susah namun tetap ia harus sampai ke kamarnya di lantai 3

Srek

Sebuah browser selembar kertas menghampirinya ia membaca browser sebentar lalu menghiraukannya karna dirasa browser tersebut tidaklah penting

" Axel buka pintu" dengan cepat ken membukakan pintu untuk mac dan dengan cepat membantu

" Maaf maaf barang barang ku terlalu banyak ya?" mac menggelengkan kepalanya dan menutup pintu

" Tidak" jawabnya singkat lalu meletakkan barang barang milik ken tepat di depan kamar ken

" ini kamarmu, kamarku di sebelah sana " menunjuk arah kiri lorong " jika butuh sesuatu ada ketuk pintuku atau langsung masuk saja pintuku tak pernah terkunci " axel mengangguk dan berterima kasih

.
.
.
.
.
.

awalnya kupikir customer pertamaku akan sangat menyebalkan nyatanya ia sangat ramah padaku, aku segera membereskan barang barang yang ku bawa untuk ku tata sebaik mungkin, ku berjalan mengitari kamar yang cukup luas dengan balkon yang mengarah kepusat kota sungguh indah suasana malam dipusat kota

" Aku harus cepat dan menyiapkan makan malam untuknya" batinku lalu segera aku menutup jendela balkon dan turun namun saat turun aku mencium aroma yang begitu enak dari arah dapur, ku ikuti aroma itu dan ternyata berasal dari masakan yang mac bikin, tunggu ? Mac bisa masak ?

" Duduk dan makanlah, setelah itu mandi mengerti" aku mengangguk dan menuruti perintah, dalam selembar kertas yang berisikan biografinya dia seorang dokter yang bekerja sebagai talent juga sepertinya, dan mac nareswara bisa melakukan apa saja oleh karna itu ken tidak diperbolehkan melakukan apapun kecuali memberikannya cinta untuk mac, dan ken hanya perlu menuruti semua perintah ken tanpa harus membantah,bertanya, atau melawan selagi masih di bawah aturan kertas yang mac tanda tangani toh ken di berikan jam tangan darurat jikalau customernya berlaku seenaknya

" Kau bisa masak?" Tanya ken karna merasa canggung akan kesunyian ini

" Aku ingin menjadi seorang chef dulu tapi orang tuaku ingin aku meneruskan rumah sakitnya jadi aku terpaksa masuk kedokteran" jelas mac tanpa menoleh kearah ken

" Padahal jadi chef saja sudah membuatmu bernama, kamu hebat memiliki keluarga yang hebat " mac tertawa

Ken melihat sekeliling dan matanya terhenti saat melihat foto keluarga yang pajang dengan besar di ruang tengah dengan rasa penasarannya ia berjalan kearah sana dan tersenyum melihat betapa manisnya keluarga dokter ini

" Ayahmu seorang dokter? Ibumu seorang dosen ?" Mac tak menjawab

" Kamu memiliki 2 orang adik yang sangat tampan dan cantik" mac menoleh kearah ken

" Itu foto saat aku baru saja resmi menggantikan ayahku memegang rumah sakit, dan itu juga menjadi foto terakhirku bersama keluargaku" Ken mengerutkan dahinya

"Kenapa?" Mac berbalik badan untuk membalik masakannya

" Karna saat pulang dari perjalanan kami semua mengalami kecelakaan dan..... Kedua adikku harus tetap berada di rumah sakit dan satunya telah kembali kepada tuhan "  seketika ken terdiam tak bisa mengeluarkan suara apapun

" Sejak saat itu aku bertekad akan menyembuhkan sakit yang dialami adikku agar cepat terbangun dari tidur panjangnya" mac mulai menata makanannya keatas meja, dan melepas celemek yang ia kenakan lalu berjalan mendekati ken yang masih kaku menghadap ke arah foto keluarganya, mac memeluk ken dari belakang membuat ken sadar dari lamunannya

" Ayo makan " axel mengangguk

" Maaf sudah bertanya akan hal yang tidak seharusnya" sungguh ken merasa tidak enak oleh karna itu ia mengucapkan kata maaf di tengah tengah makan

" Tidak apa kau memang harus tau bagaimanapun kau kekasihku" jawaban mac membuat hati ken sedikit meleleh, sebenernya sudah sedari awal ken melunak dengan tingkah mac yang sat set sat set tapi ken berusaha menepis karna ken hanya bekerja

" Bolehkah aku menemanimu tidur?" Mac terkejut dengan apa yang diucapkan ken barusan

" Tunggu? Agency tidak akan mengizinkan hal itu sel " ken menggelengkan kepalanya

" Tidak , sebenernya tidur sekamar atau tidaknya itu sesuai keinginan talentnya sendiri toh tidak macam macam jadi why not?"

" Tidak tidurlah dikamarmu, cepat jika sudah selesai makannya cepat mandi dan tidurlah besok aku akan membawamu ketempat kerja " mac bangkit dan membenahi piring piring kotor untuk ia cuci

" Aku ada kuliah pagi besok" Mac tak menjawab

rental { Mac Ken } / HIATUS SAMPAI WAKTU TAK MENENTU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang