22

1.4K 97 26
                                    

✨ HAPPY READING ✨

Tiba-tiba dari arah pintu, Draco berlari dan mendorong Harry dengan kecang. "Apa yang kau lakukan pada y/n hah?!" Bentak Draco memegang badanku yang sudah tak sadarkan diri

"Aku tidak melakukan apapun, justru aku disini ingin menolongnya" Jawab Harry spontan membuat Draco semakin kesal

Wajah Draco memerah, kemudian ia mengambil tongkat sihir di balik jubah. Draco mulai mengayunkan tongkatnya, ingin menyerang Harry, saat itu Harry yang merasa bersalah tidak siap untuk melawan

Expelliarmus

Seketika tongkat yang di genggam Draco terjatuh, Draco kaget dan melihat sumber suara. Harry yang panik terkejut ikut melihat ke arah yang sama, ternyata itu adalah Prof Mcgonagall, kemudian langsung berlari ke arah y/n yang masih terbaring di kasur

"Apa yang kalian lakukan?! Seharusnya kalian membantu, bukannya malah bertengkar! Cepat kalian balik ke asrama, saya akan menangani kalian berdua nanti" Tegas Prof Mcgonagall, raut wajahnya kini tampak memerah

"Baik Prof" Jawab keduanya

Malam hari pun tiba, kesadaran y/n mulai kembali, tapi tidak sepenuhnya pulih, Prof Snape menyuruhnya untuk tetap istirahat di hospital wings. Tapi y/n yang menolak mencoba meyakinkan Prof Snape kalau ia sekarang sedang di awasi

"Itu hanyalah fantasimu, berhentilah berimajinasi yang berlebih cepat tidur" Ucapnya berjalan dengan langkah khasnya

"Itu hanyalah fantasimu, berhentilah berimajinasi yang berlebih cepat tidur" Ucapnya berjalan dengan langkah khasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayolah y/n tetap tenang, kamu tidak apa-apa. Besok kamu bisa kembali ke asrama dan keluar dari sini" Ucapku sembari mengusap-usap dada, mencoba menenangkan diri

Tiba-tiba dari arah pojok terdengar suara gemuruh kecil dekat jendela, suara angin yang masuk melalui celah-celah ventilasi, membuat bulu kuduk ku merinding. Aku gatau kenapa aku jadi merasa terlalu waspada semenjak pertemuanku dengan laki-laki yang menyebut dirinya leluhur

Tidak sampai situ, banyak kelelawar yang tidak biasanya bergerombol keluar masuk dengan suara yang nyaring. Aku menutup telingaku, menutup mataku berharap malam ini bisa cepat berlalu

Tok tok tok

Suara ketukan kecil, aku yang baru saja tenang kembali dag dig dug. Terlihat tongkat sihir yang menyala dengan menggunakan mantra nox, "Harry!" Panggilku karena merasa lega ia datang di waktu yang tepat

Harry segera memelukku dengan erat, ia tidak mengatakan sepatah katapun. Entah kenapa aku reflek mengeluarkan air mata, kemudian Harry mengusap pipiku yang basah dengan lembut

Aku sendiri pun tidak tau kenapa aku menangis tiba-tiba, untuk saat ini aku hanya ingin memeluknya. Seperti biasa pelukkannya terasa hangat dan nyaman, dan akupun tertidur dalam pelukannya.

For You [ Harry x Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang