5

593 57 10
                                    

Junkyu tersenyum miring. "Benar juga."

"Makasih Asep. Love you!!"

Asep bergidik ngeri. "Udah! habisin, terus balik. Gue mau tidur."

Junkyu mengangguk mengiyakan. Segera menghabiskan es kelapa mudanya.

Diam-diam Asep tersenyum, setidaknya ia bisa membantu Junkyu untuk sekarang. Karena dirinya sendiri takut. Bagaimana kalo Junkyu terluka, semisal Haruto bukanlah Travis seperti dugaannya.

Sore itu, Asahi mengajak ketiganya untuk pergi ke pantai. Walau telat 1 jam dari waktu yang di tentukan. Salahkan mereka yang tertidur tanpa memasang alarm hingga kebablasan.

Asep dan Junkyu asik bermain dengan air. Sementara Asahi dan Haruto duduk sembari mengamati keduanya.

"Lu berbuat apa?"

Haruto menoleh ke Asahi, "Maksudnya?"

"Junkyu udah curiga kalau lu bukan Travis."

Haruto menggenggam erat pasir yang di sampingnya. Terdiam sembari mengamati Junkyu.

"Uang yang gue kasih ke elu, gue kirim setiap seminggu sekali. Gue lancar transfer lu. Tapi jangan lupa, tugas lu."

Haruto terus mengamati Junkyu, Sama seperti Asahi. Ada rasa sakit ketika meminta Haruto untuk selalu dekat dengan Junkyu.

"Gue suka sama Junkyu."

Haruto kembali menoleh ke Asahi. "Lalu?"

"Kalo lu nantinya sakitin dia. Pergi jauh dari hidupnya. Biar dia sama gue."

"Gimana kalo Junkyu nggak biarin gue pergi." Remeh Haruto

"Lu tau kata Mustahil? Junkyu itu paling benci di bohongin. Walau gue tau hal itu, gue tetap minta lu buat jadi Travisnya. Alasannya? Gue nggak mau lihat dia sedih."

Asahi menatap Haruto yang juga menatapnya. "Siapa yang bakal di maafin Junkyu nantinya? Sahabatnya yang melakukan kebohongan demi kebahagiaannya, atau orang asing yang berbohong demi keuntungannya sendiri?"

Skakmat.

Haruto mendengus, berdiri dan menyusul Junkyu. Moodnya memburuk.

Setelah ketiganya puas bermain air. Mereka menghampiri Asahi yang duduk di salah satu batu besar dekat pantai.

Melihat Sunset bersama, walau pikiran mereka kemana-mana.

Asahi yang sibuk memikirkan kelanjutan rencananya.

Haruto yang sibuk memikirkan perkataan Asahi.

Junkyu yang sibuk menyusun rencana.

Dan Asep yang memilih menikmati pemandangan di depan sembari memikirkan makan malam.

"Aku mau makan seafood, nanti malam kita makan itu ya?"

Ketiganya mengangguk, aneh rasanya, Junkyu tak senang dengan anggukan setuju mereka.

Apa dugaannya benar?


🤍🤍🖤🖤



Ada satu hal yang dirahasiakan Junkyu dari Asahi. Perihal Travis.

Elergi Travis terhadap seafood.

Kenapa Junkyu tak memberitahu Asahi?

Alasannya karena Junkyu sangat menyukai seafood. Bahkan setiap minggunya tak pernah absen untuk memakan makanan kesukaannya itu.

Selama menceritakan Travis, Junkyu tak berani menyinggung hal itu, karena bagi Junkyu itu adalah kesenangan Junkyu. Dan Asahi tau itu.

Asahi pasti akan memarahi Junkyu kalau sampai tau, selama 2 tahun bersama  ia menahan diri untuk memakan Seafood.

Siapa yang mau sahabatnya menahan diri dari apa yang di sukainya hanya karena kekasihnya?

Junkyu tau betul Asahi itu bagaimana.

Tapi sepertinya itu menjadi keuntungan buat Junkyu.

Setelah Asahi, Asep adalah orang kepercayaan Junkyu.

Kanemoto Yoshinori, atau yang sering di panggil Asep. Seorang keturunan Jepang Korea yang nyasar dan banyak orang yang memanggilnya Asep karena ia menyukai nama itu.

Simple, nggak kayak nama aslinya.

Asep sudah menemani Junkyu sejak Asahi pergi ke luar negeri. Tepatnya 6 tahun.  1 tahun kepergian Asahi Junkyu barulah bertemu Travis.

Asep adalah orang yang ditugaskan Asahi untuk menjaga Junkyu selama Asahi pergi.  Menjadi Asisten Pribadinya tuan muda Kim Junkyu.

Setelah menghidangkan seafood ke atas meja. Mereka tampak menikmati makanannya. Berbeda dengan Haruto yang tampak diam.

Jujur dalam hati Junkyu merasa lega. "Kamu kenapa diam aja? Nggak suka seafood kah?"

Asep melirik Junkyu dalam sesi kunyahannya.

Haruto menggeleng pelan. "Aku suka kok."

Haruto memakan kaki kepiting di hadapan Junkyu. Junkyu meringis dalam hati.

Dugaannya benar.


"Makan aja, nggak usah kebanyakan mikir." Bisik Asep

Junkyu diam, "Gue kenyang. Gue balik ke mobil duluan."

"Lah, bukannya lu tadi semangat mau makan di sini Kyu?"

"Tadi gue kebanyakan minum Sa. Jadi sekarang gue kembung. Entar pesenin buat pulang aja. Badan gue tiba-tiba enggak enak. Oiya, kalian selesaikan aja makannya."

Junkyu segera kembali ke mobil. Memilih menahan tangisnya. Jangan sampai air matanya jatuh, apalagi wajahnya merah. Pasti itu hanya akan membuat keributan nantinya.

Asahi merasa ada yang tidak benar, namun lebih memilih melanjutkan makannya.

Setelah selesai, mereka bertiga menunggu pesanan untuk Junkyu.

"Kenapa kalian ngelakuin itu?" Orang yang paling paham situasi, Yoshi, menatap kedua pria di hadapannya itu datar.

"Maksud lu?" Tanya Asahi bingung

"Aneh aja, orang yang 3 tahun hilang tanpa jejak. Tiba-tiba kembali dengan sikap yang berbeda. Bahkan, elergi terhadap seafoodnya hilang secara tiba-tiba pula." Yoshi melirik Haruto yang terdiam membeku di tempatnya

Haruto lupa, Travis memiliki alergi terhadap seafood.

"Bersikaplah seolah nggak sadar. Jangan biarin Junkyu semakin overthinking. Dan lu, entah siapapun nama lu. Lebih baik lu pergi dari hidup Junkyu mulai besok. Daripada nantinya Junkyu semakin tersakiti."

Melihat bungkamnya 2 pria dihadapannya. Asep menghela nafas pasrah.

Anggap saja Asep itu kepribadiannya yang selalu di lihatkan kepada Junkyu. Dan Yoshi, adalah saat ia bertugas di luar menjaga Junkyu.

Setelah menerima pesanan Junkyu, mereka kembali ke mobil. Menuruti apa yang di katakan Asep.

Bersikap seolah mereka tidak sadar akan apa yang terjadi.

Lalu apa yang akan terjadi di hari esok?

Apa keputusan yang akan di buat Junkyu?

Kim Junkyu, ada satu pertanyaan yang ingin sekali di ajukan oleh Asep untukmu.

Di dalam hatimu itu

Apakah tetap terpatri nama TRAVIS atau sudah berganti tanpa kau sadari?

Misalnya berubah menjadi WATANABE HARUTO?







LOW LOVE (KYUHARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang