2

676 75 9
                                    

Junkyu sedikit menjauhkan tubuhnya dari pria di hadapannya ini. Tampak berpikir keras sebelum akhirnya sebuah tangan menggenggam tangannya.

"Kakak pasti lupa, dulu aku harus hidup bersembunyi karena banyak yang benci sama aku. Hidup aku engga aman, dan penuh bahaya. Sekarang aku udah bebas kak. Selama 3 tahun aku pergi, sekarang aku udah bisa hidup bebas. Aku ingin kakak mengenal aku sebagai siapa aku, bukan dengan bayang masa laluku dulu. Haruto kak, bukan Travis."

Junkyu terdiam memandangi Haruto, mencoba menemukan kebohongan dalam matanya. Namun, ia tak menemukannya.

Karena apa yang dikatakan Haruto itu tulus dari dalam hatinya. Ia ingin kebebasan. Dan hanya Junkyu yang bisa memberikannya.

Junkyu merengkuh tubuh sang kekasih sekali lagi. Merasakan bau manis khas stawberry yang selalu menjadi candu untuknya.

Ini adalah bau Travisnya. Berarti tak ada lagi keraguan di hati Junkyu.

Ini bukan lagi mimpi, ini benar-benar kenyataan.

Travis ada di depannya, bersamanya, dalam rengkuhannya.

Ah, Junkyu lupa. Orang yang dicintainya ingin ia memanggil dengan nama yang baru. Nama yang cukup asing, namun tak apa. Asalkan itu benar Travisnya.

"Haruto." gumam Junkyu pelan.

Haruto merasakan hatinya sedikit nyeri. Ada rasa tak nyaman kala Junkyu memanggil namanya dengan nada lemah seperti itu.

Walau begitu, Haruto memilih acuh. Tersenyum penuh kemenangan, walau Junkyu merasa Haruto tersenyum karena pertemuannya dengan Junkyu sekarang.

"Kamu udah makan?"

"Udah, kak Junkyu?" Haruto melepas pelukannya. Menatap Junkyu dengan manik berbinarnya.

"Kakak belum, aku pengen disuapin kamu boleh?" Junkyu memajukan bibirnya. Menatap Haruto dengan puppy eyesnya.

Jangan lupakan fakta bahwa Haruto adalah pihak atas. Ini membuktikan bahwa Junkyu yang bersikap imut seperti ini dapat menggoyahkan iman Haruto.

"Boleh dong."

Junkyu tersenyum, mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

Panggil saja Mang Asep. Satu-satunya pembantu di rumah Asahi.

Tugasnya hanya memasak dan membersihkan seluruh rumah.

Setelah setengah jam dalam posisi cuddle, keduanya bangkit ketika mendengar pintu di ketuk.

"Ini Jun, makanannya."

Junkyu mengangguk, Asep tanpa bertanya langsung permisi keluar. Meninggalkan kedua insan itu.

Walau dalam hati bertanya-tanya. Apakah dia adalah orang yang sama dengan pria 3 tahun yang lalu?

Selesai menyuapi bayi besar ini, Haruto pergi ke balkon Junkyu. Menatap seluruh bagian bawah dengan seksama.

Junkyu sendiri pergi ke kamar mandi. Membersihkan dirinya karena tadi sempat ketumpahan kuah.

Dengan tatapan tegas dan tajamnya, Haruto terus memerhatikan Asep. Pria yang sibuk menyirami tanaman dengan senandung rianya.

Bukannya Asep tak sadar. Namun ia lebih memilih cuek.

"Dia satu-satunya orang yang tau wujud Travis selain Junkyu. Dan dia juga orang yang pernah ngobrol dengan Travis beberapa kali." Gumam Haruto

"Dia bisa jadi penghalang buat gue nantinya."

"Haruto?"

Junkyu membuka pintu balkon. Haruto dengan cepat menoleh, merubah ekspresi wajahnya.

LOW LOVE (KYUHARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang