7 END

1.1K 56 1
                                    

Seperti apa yang tadi ia dengar, Junkyu berdiri di ruang nomor 3 bangsal Volkno. Memilih menggenggam erat ponselnya.

Hatinya berdetak kencang, bukan tanpa alasan. Namun apakah ini akan menjadi akhir bagi segala pertanyaan selama 3 tahun ini.

Keberadaan Travis yang telah di umumkan meninggal.

Apa sebenarnya ia masih hidup selama ini?

Junkyu menghirup udara banyak, mencoba menetralkan perasaannya yang berkecamuk. Tangannya menggeser pintu di hadapannya itu.

Langkah kakinya terdengar memasuki ruangan yang membuat bulu kuduknya merinding.

Bisa di lihat sudah nama di depan ranjang pria yang tergeletak di depannya.

Watanabe Haruto

Junkyu terjatuh, bersimpuh di depan ranjang sembari menangis. Orang di depannya benar Travis.

Pantas saja selama ini Asep tak menemukan keberadaan Travis. Karena Travis di daftarkan dengan nama Watanabe Haruto.

Junkyu menangis sejadi-jadinya. Melihat Travis yang tak berdaya di depannya membuat hatinya sakit.

Seminggu yang lalu, selama sebulan. Ia terus menganggap orang lain sebagai Travis.

Rasanya menyakitkan. Travisnya ada di hadapannya sekarang. Dengan kondisi yang membuat Junkyu tak kuasa menahan air matanya lagi.

"Travis." Panggil Junkyu sembari memukul dadanya sendiri.

"Aku merindukan mu."

Pintu di belakang Junkyu kembali terbuka. Menampakan seseorang yang mematung di tempatnya sembari melihat pemandangan di depannya.

Setelah menutup pintu, pria itu segera menghampiri Junkyu dan memeluknya.

Junkyu memberontak dalam pelukannya. "Lepasin gue!! Gara-gara Lu!! Gue nggak bisa bertemu Travis selama ini."

Haruto tak mendengarkan, kembali memeluk Junkyu yang masih memberontak. Haruto tau ia salah, maka ia harus meminta maaf.

Namun tujuan utamanya adalah menenangkan Junkyu.

Setelah tidak ada pemberontakan dan terdengar isakan kecil. Haruto melepas pelukannya. Menatap Junkyu yang kini menatap ranjang Travis tanpa ekspresi.

"Kapan Travis bakal sadar?" Tanya Junkyu

Haruto diam, ia sendiri juga tidak tau. Bahkan tadi pagi ia di hubungi pihak rumah sakit.

Keputusan bahwa semua alat yang ada di tubuh Travis akan di cabut malam ini. Karena Travis tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

Setelah menceritakan segala hal kepada Junkyu. Haruto merasa sangat bersalah. Namun itu bagai angin lalu bagi Junkyu.

Yang terpenting sekarang adalah Travis.

Junkyu sudah menghubungi Asep untuk segera datang ke rumah sakit. Membatalkan pencabutan alat kesehatan di tubuh Travis.

"Lu bukan siapa-siapanya Travis. Lu nggak ada hak untuk memutuskan apakah Travis harus hidup atau mati." Itu yang Junkyu katakan pada Haruto.

Membuat Haruto benar-benar diam tak berkutik.

Setelah menunggu hampir 2 jam, Asep datang. Meminta Junkyu untuk ikut dengannya ke ruangan dokter yang menangani Travis.

Malam itu, hanya kesedihan yang didapatkannya. Selama masih berunding mengenai keputusan yang paling baik bagi Travis.

Travis menghembuskan nafas terakhirnya. Dengan Haruto yang ada di sampingnya menangis Sembari terus mengucapkan maaf.

Selama masa pemakaman Travis, Junkyu terus menangis.

Setidaknya biarkan Junkyu mengucapkan salam perpisahan untuk Travis.

Kepergian Travis membuat Junkyu kembali menjadi pribadi yang tertutup. Bahkan lebih tertutup lagi.

Ini bukan ending yang di harapkan semua orang.

🤍🤍🖤🖤

Setelah kepergian Travis, 5 tahun kemudian........

"Junkyu, maukah kau menikah denganku?"

Junkyu tersenyum hangat. Mengangguk menyetujui lamaran pria di hadapannya.

Pria itu memeluk erat Junkyu, setelah memasangkan sebuah cincin berlian yang ia persiapkan.

"Terima kasih Kim Junkyu."

"Terima kasih Juga, Asahi."

Benar, selama 5 tahun terakhir ini. Asahi selalu mendekati Junkyu. Ia tau, suatu saat nanti Junkyu akan membuka hatinya untuk dirinya.

Setelah menghadiri pernikahan Haruto dan Doyoung. Asahi mengajak Junkyu makan di salah satu restoran seafood kesukaan Junkyu.

Seperti Junkyu yang membuka hatinya untuk Asahi. Maka Doyoung juga sudah mulai menyukai Haruto. Hingga mereka menikah hari ini.

Haruto benar-benar mencintai Doyoung, begitu pula sebaliknya.

Lalu bagaimana dengan Junkyu? Apakah ia sudah melepas Travis? Lalu memilih Hamada Asahi untuk menjadi belahan jiwanya?

Seperti apa yang telah Junkyu ucapkan pada Travis. Ia akan selalu mencintai Travis.

Travis memiliki ruang tersendiri di hati Junkyu. Dan itu tak tergantikan. Asahi tau itu, namun ia tak mempermasalahkan.

Junkyu sayang pada Asahi, namun bukankah semuanya harus di mulai dari awal untuk cinta itu sendiri?

Sekarang Junkyu akan membuka hatinya untuk Asahi. Membiarkan Asahi masuk dengan kebahagiaan yang selalu di harapkan Junkyu.

Lalu apakah ini bisa di sebut sebuah happy ending?

Ketika 2 pemeran utama memilih saling mencintai orang yang berharga dalam hidup mereka.

Terserah kalian menyebutnya apa. Namun percayalah ini happy ending terbaik untuk mereka.

Karena mencintai seseorang yang di takdirkan untuk kita itu lebih baik.

.

END

.

Gimana nih sama cerita ini? Endingnya sungguh tidak terduga bukan??

Seret banget untuk cerita ini otakku. Tapi semoga kalian suka ya. Terima kasih untuk semua pembaca yang baca dari awal sampai akhir. Maaf untuk kesalahan yang tidak aku sadari, love you all.

Next story udah aku up.

Keburu kebanyakan ide yang pengen aku tulis di cerita mereka selanjutnya.

🐻Salam dari penumpang kapal sampan🐻

Ranabahayakyu

LOW LOVE (KYUHARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang