3.TEMAN

0 0 0
                                    

****

Teman,

"Pelmisi!" Gadis kecil itu berdiri di depan sebuah rumah ber nomorkan 333, Sudah 1 menit dirinya berdiri disini sembari sesekali mengintip pada sisu pintu kayu yang menjulang tinggi itu.

"Kakak cowok!" Panggil Keyna, Ia belum tahu nama anak lelaki yang kemarin bertemu dengannya dan marah - marah dengan tiba - tiba padanya.

Suara langkah kaki mendekat, Hingga pagar itu perlahan di buka oleh seorang lelaki jangkung yang membuat Keyna harus mendongak untuk melihat siapa lelaki yang membukakan pagar untuknya.

Keyna menatapnya bingung dengan kening mengernyit. "Kamu siapa?" Tanya Keyna penasaran, Hal itu membuat lelaki jangkung di depanya terkekeh.

"Seharusnya saya yang tanya, Kamu siapa?" Tanyanya, Ia berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan anak kecil di depannya.

"Saya Geriel, Kakak laki - laki Ajiel." Geriel menyodorkan tangannya pada anak kecil tersebut dengan senyumannya.

Keyna tersenyum manis membuat matanya kian menyipit karena senyuman yang terlalu mengembang.
"Bang Geliel, Aku Keyna! Teman Ajiel."

"Keyna mau ajakin Ajiel main di lapangan pelumahan bang Liel, Boleh?" Tanya Keyna meminta izin, Gadis kecil itu mengahalau poni yang menutupi mata kecilnya.

Geriel mengangguk dan berdiri dari jongkoknya, Ia meraih tangan mungil Keyna dan membawanya memasuki Rumah. "Disana," Geriel menunjuk ruang tamu, dimana Ajiel tengah menonton iklan di televisi. "Ajiel disana sendirian, Kamu ajakin main aja ya." Ucap Geriel lalu mendorong pelan Keyna agar segera menghampiri Ajiel.

Keyna menggeleng saat di dorong oleh Geriel. "Keyna gak mau, Kata ibun tidak sopan bang Liel." Keyna mengercutkan bibir mungilnya membuat Geriel mencubit pipi anak kecil itu gemas.

"Kamu mau tunggu disini aja?" Tanya Geriel pada Keyna, Yang di balas anggukan kecil di selingi senyuman dari Anak kecil itu.

Geriel mengangguk dan mulai melangkah menjauh dari Keyna untuk memanggil Ajiel, Sebenarnya niatnya ingin pergi mencari angin segar tadi, Namun tiba - tiba menemukan gadis kecil di depan pagar rumahnya, Sepertinya jika Geriel Fedovil dia akan mencuri Keyna dan merawatnya hingga besar untuk di jadikan pacar pada akhirnya. Namun sialnya dirinya bukan.

"Ji, Coba sana cek di pintu, Ada bola kamu." Ucap Geriel tidak mengatakan yang sebenarnya, Ia yakin Ajiel tidak akan mau menghampiri Keyna nantinya.

Ajiel menoleh pada Geriel dan berdiri dari duduknya, Ia berjalan kecil menuju pintu utama rumah. Hingga langkahnya tiba disana, Ajiel menemukan bocah yang tidak ada takut - takutnya sama sekali dengannya kemarin.

"Kamu ngapain disini?" Tanya Ajiel sedikit cetus, Hal itu membuat Keyna mengernyit bingung.

"Ayo main!" Tanpa menjawab pertanyaan Ajiel Keyna mulai menarik tangan lelaki itu dan berlari untuk meninggalkan rumah kediaman Ajiel.

"Bang liel Keyna main sama Ajiel ya!" Keyna semakin mempercepat larinya hingga tiba saat sudah melewati beberapa rumah Keyna berhenti, Ia menopang badannya dengan kedua tangan bertumpu pada lutut di susul Ajiel yang melakukan hal yang sama di sebelah Keyna.

"Huh .. hah .. Aku capek lali." Keyna menoleh pada Ajiel.

"Kamu enggak capek?" Tanyanya, Padahal jelas - jelas Ajiel sama ngos - ngosannya dengan dirinya.

Ajiel menoleh menatap Keyna sengit. "Ya kamu nggak lihat ini aku ngos - ngosan juga?! Berarti aku juga capek!" Balas Ajiel cetus, Tampak masih tidak ada mood untuk berbicara secara baik - baik oleh Keyna.

THE ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang