4.TEMAN BARU

0 0 0
                                    

****

Teman baru,

"Kamu gak apa-apa?" Ajiel menghampiri Keyna yang beberapa menit lalu tersandung, Tidak peduli mau dirinya jadi dalam permainan ini. Yang terpenting saat ini ialah kondisi Keyna yang tersandung saat hendak menolongnya.

Keyna meringis kecil memegangi lututnya yang luka, tidak. Ini tidak sakit, Yang Keyna pikirkan saat ini bagaimana caranya agar ibun tidak tahu? Pasti jika ibun tau, Ibun akan marah padanya dan berujung tidak main. "Gak apa-apa, Enggak gede kan luka aku? Cuman kegoles aja." Ucap Keyna tersenyum manis, Hal itu spontan membuat Ajiel tersenyum, Gadis kuat.

"Kamu bandel sih! Sok-sokan mau tolongin Ajiel jadi Ajiel yang tolongin kamu sekarang." Ucap Carwaka, Memang begini anaknya jadi di wajarkan saja. Namun walaupun sikapnya yang menyebalkan Carwaka masih berusaha keras memasangkan handsplast pada luka di kaki Keyna.

"Meuni susah pisan aku liat kamu teh!" Kira menyahut dan menarik handsplast dari jangkauan Carwaka. "Jiel, Pasangin. Teuing aku." Ucap Kira tanpa dosa, Ia menyodorkan Handsplast yang belum di buka itu pada Ajiel yang masih berada di dekat Keyna, Pun dengan Carawaka, lagat, Majo, Kira, dan Kajesha.

Ajiel menerimanya dan mulai membuka bungkus handsplast tersebut, Bersiap memasangkannya ke arah luka Keyna yang sudah di bersihkan menggunakan air oleh Kajesha.

"Jangan di senggol mulu ih akunya jo!" Gasha menoleh menatap sengit Majo yang terus-terusan menyenggolnya hingga mengganggu Ajiel yang sibuk membuka handsplast.

"Eh maneh! Diem dulu ih!" Celetuk Kira menegur kedua temannya yang begitu berisik dan mengganggu.

"Aku berdoa semoga kamu pindah biar gak nakalin aku lagi." Ucap Gasha membuat Majo mendaratkan pukulan kecil pada lengan perempuan di sebelahnya.

"Oh di doakan? Kalau besok aku beneran pindah kamu gak punya temen ribut iya?" Ancam Majo, Hal itu membuat lagat di antara mereka tertawa kecil, Walaupun keduanya selalu ribut tetap saja rasa kasih sayang yang tinggi masih ada.

"Iya, Sok atuh kamu pindah aja sana! Kamu menyebalkan, Aku kesal terus." Ucap Gasha seolah-olah benar-benar ingin Majo pergi darinya, Alias pindah rumah sekalian.

Majo mendelik sebal. "Emang Gasha doang yang gak setia sama aku mah!" Dengusnya kesal, Hal itu spontan membuat temannya semua tertawa.

Gasha yang tidak terima di katai seperti itu kembali menyahut emosi. "Ih! ih! Kemaren kamu masuk got aku sama yang lain bantu nutupin badan item kamu ya!"

"Kan, Kalau gak ada kamu juga Gak apa-apa, Kamu gak berguna bantuin akunya."

"Ih menyebalkan! Tidak tahu di untung kamu." Gasha menghentakkan kakinya sebal, Majo memang selalu sekali mencari gara-gara dengannya, Entah dalam hal kecil maupun hal besar.

"Mau lanjut main lagi, Gak? Soalnya ini udah mau masuk maghrib." Ucap Lagat, Ia menyodorkan sebelah tangannya untuk Keyna raih dan tangan sebelah Keyna di raih oleh Carwaka dengan Ajiel yang masih berusaha membersihkan debu di lutut Keyna.

"Jangan, Pada pulang aja." Ucap Kajesha menyarankan, Tidak baik bukan main saat sudah mau bunyi masjid.

Keyna dan yang lainnya mengangguk setuju, Sedangkan Ajiel, Lagat dan Carwaka mulai melangkah lebih dulu dan membantu Keyna berjalan dengan sang empunya yang mengerrutu terus-menerus.

"Aku bisa sendili jalannya." Ucap Keyna, Berusaha melepaskan Genggaman tangan Ajiel dan Lagat di sisi kiri dan kanannya.

Sedangkan Carwaka di belakang Keyna mendorong sepeda miliknya karena tidak mungkin jika ia mengendarai sepeda saat berniat mengantar temannya yang jatuh itu pulang.

THE ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang