chapter 4

1.4K 85 19
                                    

Revisi

Maaf jika ada typo, bahasa kasar, alur tidak jelas, aneh, dan lain sebagainya🙇🙌❤.
Saya selaku author meminta maaf karena kesalahan tersebut😓😩 juga berterimakasih telah membaca cerita saya🙏😊.

Dan jangan lupa untuk vote 🗳️ dan komen 💬💬 para pembaca setia saya 😊🌹

Selamat menikmati 🎉🎁👏👍
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Oh tuhan bagaikan sebuah musibah terjadi sekarang juga Solar dan Halilintar mengalami sebuah fitnahan dari seseorang yang misterius. Tidak lama istirahat mulai datang. Solar dan Halilintar memutuskan untuk bertemu di taman belakang dan Solar berkata.

"Hei, apa madsud dari foto!?aku juga sudah digibahin sama orang lain!bisa-bisa nanti followers ku nurun kan gak lucu" gerutu Solar mengerutkan dahinya mengecek Instagram. "Sebenarnya gak papa sih kalo digibahin terlalu ganteng, terlalu pintar, atau apa kek. Tapi, ya masa maho kan gak lucu"batin Solar dengan ekspresi datar sambil mengerutkan dahinya, tidak mengerti madsud dari foto tersebut dan lebih memilih menanyai sang kakak yang sepertinya ikut terjerumus ke gosipnya.

"Gue—juga gak tau"ucap Halilintar yang menutup kedua matanya sambil mengerutkan dahinya. Beberapa urat nadi sedikit terlihat di mukanya membuat Solar takjub ingin mempunyai seperti itu agar terlihat keren dan maco.

"Lalu, apa yang harus dilakukan?" tanya Solar ingin segera menghapus rumor tidak bermoral tersebut. Bisa-bisa dia akan digibahin seperti seorang artis yang sedang naik daun dan lewat di lorong sekolah.

"Hm, menurut gue redam saja rumornya atau—"jeda Halilintar membuat Solar merasa penasaran. "Cari siapa yang membuat rumor"oh Solar dapat melihat otot itu dengan jelas sekarang dengan manik mata Ruby nya yang menakutkan. Bulu kuduk Solar sekarang juga sedang naik dan meremang.

"Ba-yaudahlah, loeh yah jangan sok kenal sama guwech" Halilintar yakin Solar sekarang sedang ketularan virus berbicara aneh dari Thorn atau gak ya Taufan.

"ya" jawab Halilintar singkat dan dingin tanpa ekspresi, dia lalu akhirnya pergi dari sana meninggalkan Solar sendirian. Sambil melirik ke sekiling dengan tajam. Dan sepertinya ada seseorang yang sedang ikut bersama dengan mereka.

KesalahpahamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang