Chapter 2

1.9K 110 4
                                    

Revisi

Maaf jika ada typo, bahasa kasar, alur tidak jelas, aneh, dan lain sebagainya🙇🙌❤.
Saya selaku author meminta maaf karena kesalahan tersebut😓😩 juga berterimakasih telah membaca cerita saya🙏😊.

Dan jangan lupa untuk vote 🗳️ dan komen 💬💬 para pembaca setia saya 😊🌹

Selamat menikmati 🎉🎁👏👍

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Angin berhembus dengan cukup kencang membuat rambut Solar mulai naik turun karena angin itu. Solar tidak terlalu peduli dan hanya peduli dengan buku kesukaannya.

Tidak lama datanglah seorang laki-laki yang tengah melihat dengan pandangan jijik.

"Bagaimana bisa lu duduk di tempat duduk gw?" tanyanya dengan memandang Solar dengan tatapan jijik. Solar hanya menatapnya dengan pandangan malas dengan rasa bertanya-tanya dia bertanya.

"Apa madsud lu? Ini kan tempat duduk untuk semua orang yang ada disini" ucap Solar yang yakin bahwa perkataannya Solar rasa wajar dan tidak menyinggung, juga bukankah itu adalah hal yang wajar?.

Tiba-tiba Solar ditampar oleh lelaki itu, Solar tertegun dan langsung saja menatap lelaki itu dengan tajam.

"Hei ... Jangan tatap gw dengan tatapan itu! Kau hanyalah aib keluarga Anggasta bodoh" Solar terdiam mendengar ucapan lelaki itu, hanya dengan ucapan lelaki itu membuat Solar menjadi diam dan tidak bisa berkata apa-apa.

Solar pun di tampar juga dipukuli sampai dia mimisan dan hampir saja Solar akan pingsan. Lelaki itu mulai menatap tangannya dengan jijik karena ada darah Solar di tangannya.

"Gue jijik banget, melihat darah lu ada di tangan gue" ujarnya tersenyum jijik dan geli dan pergi dari sana. Solar yang sedari tadi diam saja terbaring di tanah dengan seragam sekolahnya yang sudah di penuhi dengan darahnya juga dengan tanah.

Solar mulai berdiri dan mulai berjalan dengan sempoyongan karena tadi kakinya di injak-injak dengan keras oleh lelaki bangsat itu.

Solar berjalan ke rumahnya. Saat masuk ke dalam, tidak ada seorang pun disana. Solar mulai berjalan dan naik ke atas dengan gontay. Ia pun terpeleset dan jatuh dan membentur tangga.

KesalahpahamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang