[3/10]

451 67 4
                                    

Akhirnya ...

◆◇◆◇◆◇◆◇

Terdiam di tempat dengan netra yang sedikit molotot di sana, membuat [Name] hampir saja ingin berlari meninggalkan rumah.

Oh, bagaimana tidak? Sebab, yang ada di hadapan gadis itu sekarang adalah sosok yang telah menjadi kerabat barunya.

Sosok yang selama ini selalu ingin dihindarinya, dan sosok itu tak lain adalah Ayahnya BoBoiBoy, Amato.

Pak Amato sengaja datang ke kediaman [Name] untuk menjemput menantunya. Ia mengatakan pada kedua orang tua [Name], bahwasanya menantu barunya itu sudah terlalu lama menetap di rumah mereka.

[Name] harus tinggal bersama dengan suaminya dari sekarang. Agar kedepannya, [Name] bisa mulai terbiasa dengan kehidupan barunya.

Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk meredam gosip tentang rumor buruk mengenai [Name] dan BoBoiBoy.

Mereka yang telah menikah selama 1 bulan tetapi tidak tinggal di satu atap yang sama, tentu membuat siapa saja yang mengetahuinya menjadi berburuk sangka.

Karena itulah, [Name] harus tinggal bersama dengan BoBoiBoy dari sekarang. Agar semua rumor dan kabar burung itu bisa diselesaikan dengan mudah.

"Apa semua bajumu sudah dimasukkan?" tanya Pak Amato ketika mereka telah berada di dalam mobil. Tentunya [Name] akan menyahut dengan ramah pada mertuanya itu.

"Sudah, Ayah."

"Baguslah, Ayah akan mengantarmu langsung ke rumah BoBoiBoy. Baik-baik dengan anak itu, ya. Ayah tau, BoBoiBoy memang kadang suka jahil. Ayah harap kalian bisa akur ke depannya," pesan sang mertua.

Lalu, mobil mereka pun akhirnya berjalan menjauhi kediaman [Name]. Sang gadis yang duduk di sebelahnya tidak bisa berkata-kata mendengarkan. Ia hanya manggut mengiyakannya di sana, dengan sedikit mengulas senyum di wajahnya.


Semua ini masih terlalu cepat untuk [Name], dan jujur gadis itu belum siap untuk melakukannya. Akan tetapi, sekarang ia mau tidak mau harus bisa terbiasa. Sebab, [Name] sendiri juga tidak memiliki pilihan lagi selain menerimanya.

...

"BoBoiBoy, apa kau ada di dalam?"

Suara terdengar menggema di dalam rumah, membuat seorang pemuda bergegas turun dari lantai dua. Pemuda itu kemudian dengan cepat menghampiri sang suara, dengan sekujur tubuh yang telah basah di sana.

Oh, tunggu. Sepertinya sesuatu yang berbau di dalam rumah itu.

"Ugh, BoBoiBoy. Apa yang kau lakukan? Bau dari mana ini?" Pak Amato spontan menutup hidungnya, dengan satu lengan yang sengaja dikibas-kibaskan di depan wajah. [Name] pun ikut melakukan hal yang sama di sana.

BoBoiBoy yang ditanya pun menggaruk pipinya, "Hehe, maaf, Ayah. Tadi BoBoiBoy habis olahraga." Ia kemudian menoleh ke samping, melihat ke arah [Name] berada.

"Eh, [Name]? Tumben ke sini, ada sesuatu yang penting, kah?"

Mendengar namanya dipanggil, [Name] pun mendongakkan kepalanya di sana. Ia menatap BoBoiBoy sebentar, lalu kemudian menolehkan kepalanya dengan cepat.

Apa ini? Kenapa [Name] membuang mukanya di depan BoBoiBoy?

Menyadari reaksi sang menantu yang seperti itu, Pak Amato pun dengan cepat menjelaskan situasinya pada BoBoiBoy.

"Nak, mulai hari ini [Name] akan tinggal di sini."

"Ya?"

★Bonus★

Setelah dijelaskan dengan cukup singkat dan sebentar, Pak Amato segera pergi dari sana. Meninggalkan dua insan yang telah menjadi suami istri sejak satu bulan lalu itu di dalam rumah.

Canggung pun sempat terjadi diantara mereka. Namun, kecanggungan itu seketika sirna ketika [Name] dan BoBoiBoy mendengar sesuatu dari arah dapur.

"Apa itu?" [Name] bertanya. Namun lihatlah BoBoiBoy, pemuda itu malah terlihat pucat di sana.

Ia lantas mendongakkan kepalanya dengan perlahan, membuat [Name] jadi semakin kebingungan karenanya.

"A–Aku lupa mematikan kompor saat memanaskan air tadi."

Mampus.

◆◇◆◇◆◇◆◇

... [Name] akan tinggal di sini mulai sekarang!

{14 Januari 2023}

My Tsunder Wife || BoBoiBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang