03

110 13 2
                                    

"Mingrui anak gak berguna kamu, bisa-bisanya kamu buat anak saya Shuyang koma," bentak papa Minho pada Mingrui yang masih menunduk karena takut.

"Rui minta maaf... ini semua salah Rui..."

"Ini memang salah kamu Lee Mingrui!"

"Ma-maaf…"

"Dasar kamu memang pantas dibenci!" Ucap mama Ryujin.

"Kenapa papa mama benci sama Rui? Apa salah Rui?"

"Kamu tanya kenapa? Kamu pikir sendiri apa kesalahan kamu Lee Mingrui! Bahkan kalau kamu mau dengar ini, dengar baik-baik papa dan mama akan lebih bahagia kalau kamu gak lahir!"

"Kalau gak mau Rui lahir, kenapa gak bunuh Rui dari kecil?!"

"Kamu-"

"Kalian sayang sama gege, dan didi, tapi kalian gak sayang Rui. Rui anak kalian juga kan?"

Plak!

Satu pukulan keras mendarat dengan mulus dipipi Mingrui.

"Saya gak pernah punya anak kayak kamu Mingrui!" Balas papa Minho menunjuk-nunjuk Mingrui dengan tatapan yang nyalang.

"Kasian ya, suruh siapa dia bikin Yangyang sakit kena pukul kan" ledak Zihao dengan Zeyu yang hanya memalingkan wajahnya tak sanggup melihat Mingrui menangis.

"Kalian jahat! Rui juga adik kalian! Kenapa kalian gak pernah belain Rui?!"

***

"Hah... kenapa Rui selalu mimpiin apa yang pengen Rui lupain?" Gumam Mingrui pelan.

"Rui, ayo kita ada jam olahraga malah tidur" ucap kawan Mingrui. Atau kita akan mengenalnya dengan nama Li Linma.

"Eh maaf,"

"Lilin, jangan dulu keluar, Rui mau cerita..."

"Cerita apa?"

"Tadi Rui mimpi kejadian 4 tahun yang lalu... sekarang Rui jadi mikir... kenapa papa, mama benci sama Rui? Apa karena Rui penyebab Shuyang kecelakaan? Atau Rui bukan anak yang diinginkan?" Mingrui curhat guys.

"Gak gitu juga dodol! Mungkin mereka gitu karena mereka masih marah," sangkal Linma dengan memberikan pukulan penuh cinta pada punggung Mingrui.

Mingrui menatap sendu Linma, "Rui capek... Rui capek Ma... Rui pengen pergi... Rui udah gak kuat..." lirih Mingrui.

Linma hanya diam dan mendengarkan keluh kesah sang kawan, "kalau boleh Rui pengen pergi sekarang juga... Yuyu ge bilang Yangyang udah sadar itu hal yang bagus kan? Tapi kenapa papa mama masih benci Rui?" Mingrui menarik nafas sebelum melanjutkan, "mereka gak pernah sayang sama Rui... Ma, kenapa Rui yang rasain ini semua? Kenapa harus ada yang namanya benci? Dari pada dibenci mama papa, Rui lebih baik meninggal..."

Linma yang kesal mendengar itu langsung saja membuat Mingrui menghadap padanya, "heh Rui, jangan pernah ngomong gitu, kalau Zeyu ge ada disini kamu udah dipukul sama dia tau gak, atau mau aku yang pukul kamu?" Geram Linma.

"Pukul aja, pukul aja sampe Rui meninggal... kamu tau gak Ma, apa yang mama papa bilang ke Rui, itu lebih menyakitkan dari pada luka fisik, ucapan mereka udah berhasil bunuh Rui lebih dari satu kali... Rui capek... kenapa Rui harus bisa bangkit setelah dibunuh? Kenapa Rui harus lahir? Kenapa?!" Keluh Mingrui sebelum menyembunyikan wajahnya dibalik lengannya yang dia lipat.

Linma mengusap lembut punggung bergetar Mingrui. "Udah jangan cengeng, katanya mau jadi anak kuat masa nangis, kita kelapangan yuk, aku gak mau dihukum karena telat," ajak Linma membuat senyum Mingrui terukir kembali.

I Want To Be Happy [Gou Mingrui✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang