11

96 14 4
                                    

"Disini senang, disana senang, dimana-mana hatiku senang~" dipagi yang cerah ini keluarga Lee itu bernyanyi dengan girangnya menyusuri jalan raya untuk menuju pantai. Tempat tujuan mereka.

Shuyang adalah yang paling bahagia disini. Mau bagaimana lagi, selama empat tahun ini Shuyang hanya berbaring di atas bangsal rumah sakit. Bahkan mungkin dia sudah melupakan apa itu pantai?

"Shuyang kayaknya seneng banget." Goda Mingrui.

Senyum Shuyang merekah mendengar itu. "Iya dong kan udah lama Shuyang baru bisa kayak gini lagi. Udah empat tahun kan?" Balas Shuyang.

Mingrui mengusak kepala Shuyang gemas. "Makannya mulai sekarang janji sama gege kamu harus selalu sehat, dan… kalau Rui ge gak bisa sembuh… kamu harus jadi anak baik dan nurut sama mama, papa sama gege kita ya," pesan Mingrui.

Shuyang menggenggam erat tangan Mingrui. "Rui ge jangan bilang gitu, Yangyang yakin Rui ge itu kuat, Rui ge pasti sembuh." Ucap Shuyang.

"Kalau gak?"

"Mulut dijaga. Jangan ngomong sembarangan gitu, mama gak suka. Kalian kan anak-anak mama yang kuat, Rui juga, jadi jangan pernah bilang gitu lagi ya, mama yakin Rui bisa bertahan." Ucap mama Ryujin.

Mingrui hanya bisa tersenyum seraya mendengarkan lagu lewat earphone nya.

"Oh iya hari ini kan hari ulang tahun Rui, pas banget ya, Zeyu sama Qi ge punya hadiah buat Rui." Ucap Zeyu bersemangat.

Mingrui langsung duduk dengan tegak karena penasaran dengan hadiah Zeyu dan Zihao.

Zihao mengeluarkan sebuah kotak dari dalam tasnya dan memberikannya pada Mingrui. "Ini dari Hao ge sama Zey ge semoga bermanfaat buat Rui, dan Rui harus bisa gunakan ini sebaik mungkin, untuk kebaikan Rui sendiri." Pesan Zihao.

Mingrui menerima kotak tersebut dan membukanya. Dapat dilihat sebuah jam tangan berwarna hitam yang berfungsi untuk merekam detak jantung Mingrui disana.

"Kalau jantung Rui kambuh, jamnya nanti bunyi jadi kita bisa tau kalau Rui lagi gak baik-baik aja." Ucap Zeyu.

Mingrui tersenyum senang dan langsung memakai jam tersebut. "Makasih ge Rui akan jaga hadiah pemberian kalian dengan baik." Ucap Mingrui.

Tin tin tin tin

Baru saja Mingrui memakainya jam tersebut sudah berbunyi membuat mama Ryujin khawatir.

"Ada yang sakit?" Tanya mama Ryujin.

Mingrui menggeleng cepat. "Gak papa kok ma, Rui cuman terlalu bahagia jadi detak jantungnya meningkat." Jelas Mingrui. Padahal nyatanya dada Mingrui memang terasa sedikit sakit. Sedikit saja.

"Rui, jangan sakit dulu, belum saatnya. Rui harus bisa habiskan saat-saat yang indah ini sebelum Rui pergi…" batin Mingrui menguatkan dirinya sendiri.

***

Tiga puluh menit berlalu, Mingrui dan Shuyang masih tertidur pulas dengan posisi Shuyang yang menaruh kepalanya di bahu Mingrui dan Mingrui yang menaruh kepalanya di atas kepala Shuyang.

"Xiaoyu kamu bangunkan mereka ya, mama dan papa akan masuk duluan." Ucap papa Minho.

"Baik pa."

Zeyu menepuk-nepuk pipi Mingrui membangunkannya. "Rui bangun udah sampe." Ucapnya. "Kamu bangunin Yangyang ya, gege keluar duluan." Ucap Zeyu.

Mingrui mengangguk mengerti. "Yang, bangun dah nyampe." Ucap Mingrui mengelus rambut Shuyang.

Karena Shuyang tak kunjung bangun Mingrui memilih menggendongnya dan membawanya kedalam vila yang disewa papanya.

I Want To Be Happy [Gou Mingrui✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang