"ma," panggil papa Minho.
"Hmm?"
Papa Minho menghela nafas mencoba menguatkan dirinya untuk apa yang akan dia katakan pada sang istri.
"Tadi Zeyu telpon papa berkali-kali apa dia telpon mama juga?" Tanya papa Minho.
"…"
"Kalau mama diam berarti Xiaoyu telpon mama kan? Dia bilang apa?" Tanya papa Minho.
Sebenarnya mereka sudah pulang tetapi setelah sampai mereka langsung beristirahat dikamar mereka. Setelah memastikan bahwa Shuyang sudah tertidur.
"Bukan hal penting, Xiaoyu cuman bilang kalau Rui pingsan sepulang sekolah." Ucap mama Ryujin.
"Bukan hal penting mama bilang?!" tanya papa Minho emosi.
"Kenapa? Papa lupa apa yang udah Rui lakuin sama anak kita Shuyang?" Tanya mama Ryujin.
"Ma, Rui juga anak kita kalau kamu lupa. Dan asal kamu tau anak yang selama ini selalu kamu perlakukan secara tidak adil itu mengidap penyakit gagal jantung!"
Bukannya terkejut mama Ryujin malah menghela nafas kasar tidak percaya. " Gak usah bercanda deh pa, mama tau papa mungkin udah mulai peduli sama Rui, tapi itu udah keterlaluan."
Karena kesal papa Minho mengambil amplop coklat yang dia letakan dilaci nakas. "Kamu lihat? Ini buktinya. Rui beneran sakit." Ucap papa Minho menyerahkan hasil pindai CT yang pernah Mingrui lakukan.
Mama Ryujin diam seribu bahasa mendengar apa yang baru saja suaminya katakan. Mingrui putranya mengidap penyakit jantung?
"Dan apa yang kamu lakukan itu salah, seharusnya mau Rui, Zihao, Xiaoyu atau Shuyang sebagai ibu yang baik kamu harus selalu ada bersama mereka bagaimanapun keadaannya." Sambung papa Minho berjalan meninggalkan mama Ryujin entah kemana tujuannya.
***
Zeyu dan Zihao masih asik mengobrol di balkon kamar Mingrui. Mereka bahkan tidak sadar tentang kepulangan orang tua mereka.
"Ge kapan-kapan ajak Xinlong sama Jiabao ge nginep sini. Zey bosen tau." Ucap Zeyu.
"Heh Zey kalau kita bawa temen kita nginep yang ada papa mama yang repot. Mingrui aja gak pernah bawa temennya." Jawab Zihao.
Zeyu memajukan bibirnya kesal. "Oh ya, ge soal apa yang dokter Fransisca bilang… kita belum kasih tau papa." Zeyu mengingatkan.
Zihao menghela nafas panjang, "gege juga bingung gimana harus kasih tau papa… apalagi sekarang Shuyang baru sembuh, mama juga pasti sekarang baru tenang…"
"Kenapa Tuhan gak pernah kasih kebahagiaan buat Mingrui? Padahal Zeyu yakin Mingrui sangat mengharapkan itu semua…"
"Di… kalau tiba-tiba dokter bilang kita harus bersiap dengan kepergian Mingrui… apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Zihao.
"Qi ge bilang apa sih? Zey yakin Rui pasti sembuh. Jangan sembarangan."
"Zey soal umur cuman Tuhan yang tau," Zihao mengingatkan.
"Zeyu akan buat hari terakhir Mingrui menjadi hari yang sangat berkesan meski dia udah meninggal nanti." Jawab Zeyu. "Kalau Qi ge?" Tanya Zeyu.
"Gege akan coba melakukan yang terbaik untuk Mingrui. Meminta maaf atas semua kesalahan gege, kalau bisa gege ingin sekali jika Mingrui bisa dioperasi dan sembuh…" jawab Zihao.
Zeyu menggebrak meja disana cukup kencang. "Kenapa Rui gak dioperasi aja? Dokter Fransisca pasti bisa operasi Rui kan?"
Zihao mengetuk-ngetuk dagunya berpikir. "Agak susah Zey, apalagi gege yakin Mingrui pasti nolak."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Be Happy [Gou Mingrui✓]
Fanfic"Rui pengen bahagia..." "Kenapa kalian benci sama Rui?" "Rui salah apa?" "Kalau dengan Rui sakit kalian bisa sayang sama Rui... Rui gak papa sakit selamanya..." "Rui jangan bilang gitu, Yuyu ge sayang sama Rui... Rui harus sembuh..." Gou Mingrui se...