Chapter 3

1.1K 186 6
                                    

***




・┆✦ONE DAY✦ ┆・

CHAPTER 3
'LIBURAN'

───────⋆⋅☆⋅⋆ ───────







"(Name), apa kau tidak akan melakukan apa-apa akhir pekan ini?"
Tanya Bachira yang terus menggeliat di sofa seperti ulat kecil.

"Tidak tahu"

"Bagaimana kalau kita liburan?"

Bachira bangun dengan posisi kepala keluar di penyangga sofa. Menatap (Name) penuh harapan. (Name) hanya meliriknya sebentar dan kembali melakukan aktivitasnya, makan.

"Kumohon, (Name)"

"Terserah padamu"

"Ayolah~"

Tak ada jawaban dari (Name) yang sibuk memakan makanan kesukaannya tanpa menoleh.

"Sayang"

"Uhuk"

(Name) tersentak, apa-apaan panggilan itu! Membuat bulu kuduk (Name) berdiri seketika. (Name) mencoba tenang walaupun wajahnya sudah memerah, ia tak menoleh sedikitpun tak mau wajahnya di lihat oleh Bachira.

"Membosankan!"
Bachira kesal, membaringkan tubuhnya dengan paksa di sofa. Mengotak Atik ponsel untuk mencari hiburan.

(Name) bangun dan menghampiri Bachira untuk meredakan kekesalan suaminya itu.

"Ayo!"

"Apa?!"

"Kau bilang, ingin liburan. Makanya, ayo bergegas"

Bachira yang semangat melompat dari sofa dan langsung memeluk (Name) dengan erat.
"Kau yang terbaik"

Cup!

Ciuman lembut mendarat di bibir mungil (Name). Bibir Bachira terasa begitu hangat. Ciuman berlangsung beberapa menit dan akhirnya berakhir dengan dorongan paksa dari (Name).

"Uhuk... Bersiaplah..."

Perkataan (Name) di anggukan oleh Bachira dengan senyuman puas.

Perkataan (Name) di anggukan oleh Bachira dengan senyuman puas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo lakukan lagi saat pulang~"





***







Selamat datang! Selamat datang semuanya!
Selamat datang di taman bermain kami! Taman impian bagi setiap anak dan keluarga!🎉

Kata sambutan dari beberapa orang yang berpakaian menarik begitu lantang dan dapat di dengar semua orang.

"Yahaha~ ini begitu menyenangkan. Benarkan, (Name)"

Bachira begitu senang melihat sekelilingnya yang begitu ramai. (Name) berjalan mengikutinya dari belakang, melihat tingkah Suaminya yang kekanak-kanakan membuat (Name) tak bisa menahan tawa.

"Apa yang kau tertawakan?"

"Fhmm... Tidak ada"

"Kau menertawakan ku?" Bachira mendekat dan langsung mencubit kedua pipi (Name). "Ayo tertawalah, dasar istriku yang jahil"

Bachira terkekeh melihat ekspresi (Name), pipinya terlihat seperti Bakpao yang panas.

"Rasanya... Aku ingin sekali menggigitmu! (Name)!"

"Apwa?"

"Kau begitu lucu!!"
Bachira memeluk (Name), gemas. (Name) hanya bisa pasrah dengan pelukan suaminya yang dapat meremukkan tubuh mungilnya. Beberapa saat Bachira melepaskan pelukan dan menggandeng tangan (Name).

"Mari pergi, sayang~"







***







Wahana pertama yang mereka coba adalah Bianglala. Awalnya (Name) memaksa untuk tidak ikut naik, dikarena (Name) agak takut pada ketinggian. Namun, Bachira terus memaksanya dengan tatapan memelas yang membuat (Name) tak berdaya.

"Bachira... Aku tidak bisa!"

Ucap (Name) kaku dan terus memegang erat Tas kecilnya. Bachira yang melihat (Name) gemetar, mulai cepat tanggap. Yang semulanya duduk berhadapan kini berdampingan.

"Tenanglah (Name), ini akan baik-baik saja"

Bachira menggandeng Bahu (Name) menyandarkan kepala (Name) di dadanya.

"Kalau kau takut, peluk saja aku" bisik Bachira di telinga (Name). Bianglala akhirnya mulai bergerak.

Deg! Deg! Deg!

Jantung (Name) berdebar dengan kencang. Kehangatan yang diberikan Bachira paling sedikit dapat menghilangkan ketakutan akan ketinggian.

"Ini... Nyaman"

Kreeett!

Bianglala akhirnya berhenti. Tampak Bachira dan (Name) keluar.

"Sudah kubilang, pemandangan dari atas itu indah!"

"Memang benar. Bahkan foto yang kita hasilkan sangat bagus"

"Kan! Sudah kubilang. Selanjutnya, ayo naik Rollercoaster"

"Eh- TIDAK!!"




.
.
.

#TBC

-ᴏɴᴇ ᴅᴀʏ- [Blue Lock] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang