hem.

0 0 0
                                    

Malam hari yang sedikit mendung,air hujan kini tumpah kepermukaan bumi,dan membuat sebagian basah karenanya.

Hujan itu turun bersamaan,membasahi tanah kering yang sudah lama tak terkena air

Hawa dingin pun kini menemaninya dikala ia sedang duduk di balkon kamarnya

Rasa rindu kian memuncak.sendu yang selama ini menemaninya tak mau hilang.

"Aku berhasil terbiasa tanpanya,namun aku gagal melupakannya,
Aku tidak terluka karenanya,aku hanya tersakiti oleh harapanku sendiri yang tak ada akhirnya.
Karena titik terakhir mencintai adalah mengikhlaskan "gumam wanita itu

Zey wanita itu zey Ia menatap langit,bintang-bintang bersembunyi seakan enggan menemaninya malam ini.

Skip".

Di sekolah.


Sudah satu Minggu pembelajaran dimulai di SMA Andrean high school,sekolah elite yang ada ibukota ini kumpulan siswa/i  cerdas,baik akademik maupun non akademik.

"Dasar banci Lo,beraninya sama cewek"

Suara keras itu seketika menggema di ruangan kelas yang sudah dikerumuni oleh murid

"Aduh Zee,udah dong jangan di lanjutin,nanti kalo guru tau ribet deh,ntar Lo di keluaran dari sekolah gimana ha,satu lagi kalo osis tau Lo bakal di hukum
Khawatir seorang gadis yang bernama Shania Gracia Harlan dan biasa di panggil dengan gracia.

"Zee,Andanan gue mohon banget sama Lo berdua,jangan pada ribut nanti kalo guru dan osis tau gue juga yang kena"mohon Gracia yang memang dia memiliki tanggung jawab di kelas ini,wajar saja dia adalah ketua kelas

"Lo kalo ga tau apa-apa mending ga usah ikut campur deh,ini urusan gue sama Zee"tegas Andanan yang seolah enggan untuk di lerai

Gracia terkejut akan perkataan Andanan barusan
tubuhnya kini mulai menegak,kedua tangannya ia taruh pada pinggangnya masing-masing.wajahnya pun terlihat kesal dan memanas

"Lo berdua kalo masih mau ribut keluar sana,berantem di lapangan aja sekalian,biar di liat sama para osis dan guru "marahnya pada Zee dan Andanan yang seketika membuat mereka terdiam dan menunduk

Wajah marah Gracia sangat terlihat jelas saat matanya sudah mulai menatap Zee dengan pekat.perasaan tidak enak pun menjelajahi perasaan Zee saat ini.
"Zee!!,Lo kalo di bilangin nurut bisa ga sih,apa susahnya si dengerin gue,berhenti berantem Lo tuh cewek,Lo ga cape apa ha?"marah gracia pada zee

Kini keributan antara Zee dan Andanan sudah selesai,sudah tidak ada lagi suara bising dan baku  hantam di kelas ini, kelas ini sudah lebih tenang dari sebelumnya.

"Gracia kalo udah marah serem juga ya"ucap Andanan seraya menyenggol bahu Zee

"Diem Lo"balas zee

11 IPA 3

Zey??

Seseorang menghampiri gadis yang sedang duduk di kursinya,tangannya menggenggam sebuah kertas

Dirinya memperhatikan gadis itu dengan lekat dari ujung kepala sampai ujung kaki,apa-apan ini bukan kah itu sedikit tidak sopan,ah tapi sudahlah.ia sedikit melirik kertas yang bertuliskan "can I"

"Ada apa"?jawab nya dengan nada dingin,dan muka datar

"Kenalin gue Rey,Rey Argenza Mahendra"ucap seseorang itu dan mengulurkan tangannya

Deg.

"Mahendra"gumamnya,ah mungkin hanya kebetulan di Indonesia banyak sekali nama seperti itu mengapa aku harus memikirkan dia,bodoh sekali

"Lo udah tau nama gue,kenapa masih ngajak kenalan"apa ni,mengapa baku sekali bahasanya

"Bodoh banget si gue"gumamnya

"G-gue,ah engga gue pergi ya bbye"ucap nya sedikit gugup dan meninggalkan kelas tersebut

"Manusia ga jelas"gumamnya dalam hati

°°°

"Hey"

"Eh kak,kenapa?"tanya nya

Zea,wanita itu Zea  yang baru saja menyadarkan lamunannya

"Ntar pulang sekolah,di ajak temen-temen gue nongkrong,dan Lo harus ikut ga nerima penolakan"

"Tapi pulang sekolah gue mau nemenin fiony buat beli buku"

"Ah fiony,suruh Zee aja,please ya Lo ikut gue kali ini aja"mohon Zea

"Yaudah,tapi gue harus ngomong dulu sama fiony oke"

"Oke,eh btw cowok tadi siapa,kok sekilas mirip"

"Engga,beda" potong Zey cepat

"Gue belom selesai ngomong bego"

"Gue tau Lo mau ngomongin siapa"

"Muve-on dek dia ga bakal balik,kalaupun dia balik ga ada kemungkinan dia masih dengan perasaan yang sama ke Lo"

"Hmm".

"Yaudah deh,gue balik ke kelas ya"pamit Zea

Ting-ting bel telah berbunyi berati itu sudah menandakan pulang,para siswa bergegas meninggalkan kelas.

"Fio,maaf banget ya kayaknya hari ini aku ga bisa nemenin kamu,tapi kamu tenang aja aku bakal suruh Zee buat nemenin kamu"ucap Zey seraya merapikan buku-buku nya

"Ah iya gapapa,ga usah deh aku takut ngerepotin Zee"

"Ga fio,aku ga mau kamu pergi sendiri,aku takut kamu kenapa-kenapa jadi kamu sama Zee oke"

"Yaudah terserah kamu aja"

Aku-kamu iya ini hanya berlaku untuk persahabatan mereka berdua,takut ga sopan katanya kalok pakek gue-lo padahal dengan adik kakaknya pakek Lo-gue sungguh aneh

Parkiran

" Zee gue minta Lo buat nemenin fio beli buku hari ini"

"Fio siapa kak"tanya Zee sedikit bingung

"Fiony,Lo apa-apaan si padahal lo tadi bilang dia cantik"ucap Zey sedikit terkekeh

"Oh kakak itu,boleh deh"
"duh malu banget gue anjir"gumam nya dalah hati





























Perihal rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang