prolog

15 0 0
                                    

"pemandangan malam ini hanya menampakkan beberapa cahaya bintang tanpa bulan,awan tidak mendung,tapi kenapa,bulan memilih untuk bersembunyi dari pandangan manusia".

"Aku tidak akan pergi,aku masih disini, dengan perasaan sama hanya saja tak lagi bersama"gumam seseorang

Gadis cantik yang masih nyaman duduk di balkon kamarnya,dan seakan enggan untuk pergi meninggalkan tempat itu padahal angin malam cukup dingin jika masih tetap di luar rumah.

"Jangan pernah berharap untuk dia kembali, karena dia hanya manusia biasa yang kemungkinan bisa mengecewakanmu"lirih Zea ia sedikit menepuk bahu Zey

Kak Zea bener,karena mawar yang indah diciptakan lengkap beserta durinya.timpal Zee

Zey Andrean Abigail,gue sebagai adek lo sedih ngeliat lo harus kayak gini,dimana kakak gue yang dulu yang penuh dengan canda dan tawa,kini terlihat murung"decak kesal dari Zee

Ia benar-benar sudah muak dengan keadaan kakaknya yang satu ini,dimana setiap malam dia harus mendengar tangis isakan di dalam kamar kakaknya
bahkan bukan hanya malam ini,berkali-kali harus berdebat dengan rasa kesalnya sendiri

Sedih,marah kini tercampur aduk dalam satu rasa,jika membunuh kakaknya ini bukan sesuatu yang salah,maka akan dia lakukan beberapa bulan yang lalu,ah rasanya manusia begitu sangat-sangat menyebalkan

"Maaf,kedepannya gue ga bakal kayak gini lagi"zey menatap dalam mata Zee dan kakaknya

Bukan kali pertama dia mengucapkan itu,mengucapkan hal yang sama dan berulang-ulang

"Dek,kali ini kakak bener-bener minta kamu buat berubah,kasian Zee mama papa mereka semua terpukul karena kamu kayak gini,kakak tau apa yang kamu lalui ini sangat berat,kehilangan orang yang sangat kamu cintai"Zea menatap adiknya dengan mata berkaca-kaca

"Maafin gue kak,gue ga tau ini udah maaf yang keberapa kali gue ucapin ke lo,gue janji ini maaf yang terakhir terucap dari mulut gue karena masalah ini"

Perihal rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang