so?.

0 1 0
                                    

Jam dinding sudah menunjukan pukul 5 sore namun gadis cantik masih terlelap dalam tidurnya dan seakan enggan untuk bangun

"Kamu pergi dan lupa untuk mengembalikan hatiku yang sudah ku titipkan untukmu,aku terlalu sibuk dengan patah hati ini dan melupakan orang- orang penting dalam hidupku".lirih Zey dalam hati lalu bergegas bangkit dari tidurnya

Tok-tok suara ketukan pintu sedikit mengusik gadis yang baru saja bangun dari tempat tidurnya

"Dek,kakak boleh masuk"tanya Zea

"Iya Kak,pintunya ga dikunci masuk aja"

"Masih dengan perasaan yang sama dek"

"Seperti yang kakak liat"

"ternyata bukan cuma manusia yang suka bercanda ya,bahkan semesta melakukan hal yang sama".

Zey hanya diam menatap kosong foto dia dan seseorang yang sangat ia cintai itu,seseorang itu telah pergi meninggalkan luka yang sangat dalam di hatinya,mungkin itulah alasan kenapa sifat nya menjadi dingin dan tidak memperdulikan semua orang di sekitarnya,apa dia benar-benar harus melupakan orang itu,pertanyaan itu selalu ia tanyakan pada dirinya sendiri setiap hari,yang di bilang kakaknya benar dia tidak bisa jika harus stuck di masa lalunya dia juga harus mulai membuka hatinya lagi.

"Rey orang baik dek,kakak yakin dia tulus sama lo,ga ada salahnya lo coba buka hati buat dia,dia juga udah lama suka sama lo,kalok kata orang-orang tuh ya dek hubungan akan sempurna apabila orang itu telah mencintaimu dengan waktu yang lama"

"Gue tau kak,gue tau sama perasaan dia,bohong kalok selama ini aku ga merasa kehadiran dia buat gue sedikit nyaman,tapi gue takut kak"

"Iya kakak tau,tapi berusaha lagi ya,kamu ga cape apa nungguin dia kembali,ya bahkan kita ga pernah tau apa dia bakal balik apa engga,dan kamu sendiri yang bilang dia pergi tanpa alasan,tanpa kata pamit"

"Gue bakal berusaha kak"

Ternyata benar melupakan masa lalu yang sudah kita anggap rumah kedua bukanlah hal yang mudah,sulit satu kata yang menggambarkan situasi nya.

19.05

Ketiga saudara itu merebahkan diri nya di kasur empuk milik Zee,mereka hanya butuh sedikit waktu bertiga saat ini,ya biasanya mereka berkumpul bertiga saat ini ada sesuatu yang ingin di bicarakan

Hening.

"Kenapa pada diem?"tanya Zea ia bingung dengan kedua adiknya,pasalnya jika sudah berkumpul pasti langsung menceritakan masalahnya

"Kak"panggil Zee pada kedua kakaknya,wajahnya sedikit takut untuk mengatakan sesuatu

"Kenapa lo,tumben banget muka lo kayak gitu"heran Zey ia sedikit bingung dengan adiknya satu ini tumben sekali wajahnya tidak ceria,ya bukan seperti dirinya

"Gue suka sama seseorang"ucap Zee

"Wih adek gue udah gede ini,udah bisa jatuh cinta hehhe"kekek Zea

"Tapi...."lanjutnya Zee sedikit menjeda bicaranya

"Apa?tanya Zey

"Gue suka nya sama eum"ucap Zee terbata-bata ia sedikit menundukan kepalanya ia benar-benar ragu jika harus jujur saat ini

"Iya siapa Zee Andrean Abigail"Ucap Zea ada apa dengan adiknya saat ini

"Kak kalok kita nyaman tuh,berati kita suka kan kak,bukan cuma nyaman aja kak,kek kalok kita sama dia tuh bawaan nya seneng aja gitu"Tanya Zee antusias pada kedua kakaknya

"Iya bisa di bilang gitu sih,tapi lo sukanya sama siapa?,atau jangan-jangan si siapa si yang berantem sama Lo pas di sekolah waktu itu"tanya Zea,ya kabar Andanan dan Zee selalu bertengkar sudah menjadi rahasia umum

"Si Andanan,dih amit-amit kalok gue sampe suka sama tuh bocah"ucap Zee seraya ia membayangkan jika berpacaran dengan Andanan,manusia paling menyebalkan yang pernah ia kenal ah tidak,tidak akan pernah

"Atau Lo suka fiony"tanya Zey

"Ga mungkin lah,masa iya Zee sukanya sama cewek,gila Lo ah"ucap Zea ia tak habis pikir dengan adiknya ini bagaimana bisa orang dengan gender yang sama bisa saling mencintai

"Ya mungkin aja kan,banyak juga tuh sekarang orang kek gitu,kayak kekurangan cowok aja di dunia"Zey sedikit merinding dengan ucapannya

Sedangkan Zee ia hanya terdiam,apa benar yang kakaknya bilang kalau dia menyukai kakak kelasnya itu,ah tapi bagaimana?.


















Perihal rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang