.
.
.
.
.
.
.Pukul tujuh kurang lima belas menit.
Ten membuka matanya perlahan. Ia sedikit batuk.
'sh!
mendesis pelan karena merasa tubuhnya sulit ia gerakkan.
Sekelebat kejadian sebelumnya tiba tiba muncul di pikiran Ten.
Sedikit sesak.
Perlahan ia melihat sekujur tubuhnya.
Tidak menyangka bahwa betapa banyaknya kissmark dan lebam disana.
Ten menggigit bibir bawahnya lalu meremas rambutnya.
Deg!
Ia teringat lagi tentang suatu hal,
Perlahan telapak tangannya berpindah, dan.....
"Aku sudah.....
batinnya."AGHHH!!!
Ia memasukkan kepalan tangannya ke mulut untuk meredan teriakannya."Tidak! Tidak! Ini mimpi kan?"
Ten memukul mukul kepalanya.Nafasnya semakin sesak. Ia menyadari bahwa dirinya sudah ditandai.
Dia tidak bisa menyangka bahwa nantinya ia akan sangat bergantung pada pria yang sudah menandainya.
Ten meringis karena tubuhnya terasa hancur.
"Tidak berguna! dasar tidak berguna!"
Ten kembali memukul mukul kepalanya.Grp!
Seseorang menghentikan tindakan brutalnya di kepala sendiri.
"Berhenti menyakiti dirimu"
ucap seseorang yang menyentuh tangan Ten.Itu Johnny.
Ten menatap nyalang pria itu.
"Apa yang sudah kau lakukan pada tubuhku......
Johnny duduk di samping Ten.
"Menandaimu"
jawabnya santai.Ten mengepalkan tangannya.
"Maaf, malam itu juga aku tiba tiba rut. Jadi aku tidak sengaja melukai tubuhmu"
lanjut Johnny. Ia menyentuh punggung Ten.Johnny mendekatkan dirinya memeluk tubuh Ten.
"Aku membencimu"
ucap Ten pelan penuh penekanan."Maaf, ini diluar kendaliku"
balas Johnny.Ten merapatkan kedua bibirnya, menahan tangis.
Kedua tangannya terkepal lalu memukul dada Johnny berulang kali.
Johnny menerima pukulan demi pukulan sampai omeganya puas.
Meskipun suara tangisannya tertahan tapi Ten tidak bisa menahan air matanya terjatuh.
Ten meremat baju Alphanya.
"Kau puas Alpha? Kau puas?!"
Marah Ten.Mereka saling bertatapan.
"hiks"
Satu isakan akhirnya terdengar.
"Sakit hikss.... Johnny Seo tubuhku sakit!"
Adunya.
Ten merapatkan kepalanya pada dada bidang Alpha itu.
Johnny memberikan kecupan pada dahi Ten lalu mengelus kepala omeganya.