.
.
.
.
.
.
.Setelah kejadian malam itu, Ten lebih banyak diam dan menjaga jarak pada Johnny.
Ten yang saat ini memiliki jiwa remaja sementara membuat dirinya merasa asing dengan peristiwa malam itu.
Setahunya yang Johnny dan ia lakukan malam itu hanya boleh dilakukan oleh sepasang kekasih atau pasangan yang sudah menikah,
Tapi kenapa justru ia melakukan itu dengan Ayahnya sendiri?
Ten merasa aneh, ia tidak tau harus berbuat apa.
Entahlah, hanya saja sekarang ia merasa sedikit....
Kotor.
Ten sedikit tersentak, baru menyadari sesuatu.
Kalau memang ia sedang hamil, siapa yang sudah menghamilinya? siapa Ayah bayi dalam kandungannya?
Perlahan Ten meraba perutnya.
Terlalu dimanjakan dan menikmati kehidupan mewah yang diberikan Johnny membuat ia lupa hal sepenting ini?
Ten segera beranjak dari tempat tidur, mencoba mencari tau sesuatu.
Ia membuka lemari, membuka laci laci kamar, memperhatikan dinding² mansion, tetapi dia tidak menemukan petunjuk yang mungkin bisa ia mengerti, entah itu foto ayah dari bayinya, atau apa dia sudah pernah menikah atau apakah ia pernah berpacaran sebelumnya lalu anak ini hasil hubungan dengan sang pacar, apa dia bisa menemukan foto pacarnya di kamar mansion ini?
Ten ingin petunjuk semacam itu.
Nihil, ia tak menemukan apapun.
Ten berjalan cepat ke bawah, menemui pada maids. Mereka mungkin tahu sesuatu.
Tap tap tap.
Kedua kaki itu melangkah menuruni tangga.
Ten memilih lanjut berjalan menuju arah dapur, karena biasanya disanalah pada maids banyak berkumpul.
Setelah sampai, Ten sedikit gugup.
"Um permisi"
ucap Ten membuka suara.Para maids yang sibuk menoleh serentak ke arahnya.
Salah satu maid tampak panik dan mendekat pada Tuannya. Takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada Ten yang tiba tiba turun menemui mereka setelah akhir akhir ini lebih banyak diam.
"eh ada apa Tuan muda, Tuan butuh sesuatu? Apa Tuan sudah lapar, kami akan menghidangkannya"
ucap maid tersebut."Ten ingin bertanya sesuatu"
ucap Ten dengan ekspresi sendu.Maid yang mendengar itu sedikit heran lalu menatap satu sama lain.
"Ah, tentu saja Tuan"
balasnya cepat."Ten yakin kau tau sesuatu"
"Maksud Tuan?"
"Kau tau Ten yang sekarang hilang ingatan kan?"
Maid itu mengangguk.
"Kata Daddy, Ten juga sedang hamil"
lanjut Ten."Benar, Tuan...."
"Lalu, kalau Ten hamil, siapa yang sudah menghamili Ten?"
Maid yang dihadapan Ten terdiam.
Gugup, takut, mati ide.
Tuan besar mereka sebelumnya sudah berpesan agar tidak memberitahu Ten tentang segalanya secara tiba², takut Ten stres dan berpikir berlebihan membuat keadaannya memburuk dan amnesianya sulit sembuh.