Dua Puluh

17.5K 804 41
                                    

Happy reading
0o0

















Setelah beberapa hari El sakit, kini El sudah di perbolehkan sekolah seperti biasa dengan syarat harus di antar jemput selama masa pemulihan.

Padahal cuma demam biasa, tapi si Bapak Delbara lebay nya udah kaya sakit parah aja.

"Ingat, jangan jajan sembarang dulu" kata Fira memberi peringatan.

Posisi keduanya kini tengah ada di dalam kamar El, sedang membereskan buku yang akan di bawa nya ke sekolah.

"Kalo adek beli gorengan sama jasjus boleh Nda?" tanya El polos.

Sudah di bilang, jika polos itu akan menyerempet sedikit ke bego.

"Gemes deh bunda sama adek, udah jangan macem-macem jajan yang semestinya aja"

"Iya bunda ratuuuuuuuuu" pasrah El

Lalu mereka turun untuk bergabung sarapan, di meja sudah ada Papa Bara dan Abang Ernest yang sibuk dengan ponselnya masing-masing, padahal di depan makanan tapi mereka masih saja sibuk.

"Khem, taro handphone kalian sebelum bunda buang!!" ujar Fira tajam sambil melengos untuk mengambilkan sarapan.

Mereka berdua buru-buru menaruh ponselnya agar tidak kena amuk nyonya besar.

Sedangkan El, ia hanya tersenyum sambil memeletkan lidahnya ke arah Bara dan Ernest.

Kurang ajar memang, tetapi itu tidak di ambil pusing oleh keduanya.

"Mangkanya Pa, Bang, kalo di depan makanan tuh jangan main handphone terus" kata El sok bijak sambil menyuapkan satu potongan nugget kedalam mulutnya.

"Kwn kwnaa omwl Bun uhukk...uhukkk khhuu"  Fira segera menyodorkan gelas air putih agar El meminumnya.

Ernest dan Bara? Mereka memasang wajah tengil nya

"Mangkanya Dek, kalo makan jangan sambil ngoceh" Bara dan Ernest membalikkan omongan El barusan.

Wajah El sudah memerah menahan kesal dan sakit di tenggorokan.

"Bundaaaaaaaa, lihat tuhh" adunya sambil menujuk ke arah kedua pria yang menjadi sasaran pagi ini.

"Apaan ko kita sih, salah sendiri makan sambil bicara" hardik Ernest.

Kayanya semenjak tinggal bersama, jiwa dingin Ernest kini sudah tergantikan dengan jiwa jail dan tidak mau mengalah.

"Bundaaaaa ishhhhhh"

"Udah-udah, Papa, Abang stop gangguin Adek dan untuk Adek, makan nya pelan-pelan jangan sambil bicara"

"Udah mau telat tuh"

Akhirnya acara sarapan pagi mereka penuh khidmat tanpa adanya percekcokan lagi.

Keempat nya kini sudah selesai sarapan, Bara yang sedang memakai jas kantornya sedangkan El dan Ernest yang sedang menggunakan sepatunya sambil duduk di depan pintu, padahal kan di luar atau di dalam ada kursi tetapi mereka malah memilih duduk di lantai depan pintu pula.

ELBARACK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang