disinilah mereka... duduk berhadapan di ruang tengah keluarga Park, tidak ada yang membuka suara semenjak Renjun dan yang lain duduk disana. Mark dan Jeno lebih memilih menatap Renjun memastikan jika Renjun sudah baik-baik saja. Diam-diam Jisung memperhatikan Renjun juga, sedangkan Jaemin entah apa yang ada di pikiran pemuda itu.
"Minta maaf kalian! Renjun tidak salah apa-apa pada Lami malah perempuan itu yang gila bukan sahabat ku" ujar Beomgyu
"aku sungguh minta maaf Renjun, selama ini ku kira kau yang bersalah atas semua hal yang Lami katakan pada kami." Renjun mengalihkan pandangannya kearah Jeno, apa maksudnya.
"apa yang Lami katakan pada kalian ?"tanyanya
"kau tidak usah tahu!" Sentak Haechan lalu mencoba pergi dari sana tetapi Jaemin menahan badan Haechan. "duduk" perintahnya
"Lami pernah berkata pada kami bahwa dia di siksa ayahnya, saat itu ayahnya adalah pegawai dari perusahaan Chanyeol Samchon. Faktanya adalah pria yang pernah kau sukai di masa lalu adalah sepupu dari Lami." Jisung membuka suaranya, ia berpikir fakta ini harus di beritahu langsung kepada Renjun.
"ayah Lami memanfaatkan hubungan kalian yang nyatanya gagal dan akhirnya karena frustasi ayahnya semakin sering menyiksa Lami, maaf kami langsung menyalahkan mu saat itu"
"mwo?! Kalian meminta maaf padanya ? Kalian lupa Lami menderita karna dia ?! Lami dikurung selama 6 tahun karna perbuatannya, kalau saja dia tidak jatuh hati pada lelaki itu semua akan baik-baik saja."
Habis kesabaran Sungchan, ia menerjang badan Haechan hingga ia tersungkur di lantai. Memukul wajahnya hingga lebam tidak bisa dihindari. Haechan tidak terima balik menendang perut Sungchan hingga dia terkantuk meja.
"CUKUP! BUKAN SALAH KU JIKA LAMI DISIKSA OLEH AYAHNYA BUKAN SALAH KU JIKA HIDUP LAMI BERANTAKAN LALU MENGAPA AKU YANG DIBENCI ? BENCI LAH AYAH LAMI SIALAN JANGAN AKU!"
"APA! KALIAN INGIN MENCACI MAKI AKU ? SILAHKAN AKU MUAK DENGAN KALIAN" dengan tenaganya yang tersisa Renjun berlari menuju kamarnya dan sempat mendorong tubuh Chenle yang berusaha menghalanginya, meninggalkan semua orang terdiam di tempat mereka
"hey kejar Renjun ayo!" Junkyu, Beomgyu, dan Felix mengejarnya hingga ke kamar, sayangnya Renjun sudah terlebih dahulu mengunci kamarnya.
"Sungchan-ah gwaenchana ?" Tanya Chenle membantu Sungchan berdiri
"keributan apa lagi yang kalian buat kali ini ?" Para orang tua berdiri di pintu menuju ruang tengah terlihat bingung dengan suasana yang kacau juga teriakan Renjun tadi
"nanti ku jelaskan" tanpa berlama-lama Sungchan dan Chenle berlari menuju kamar Renjun juga
"Eomma, Imo, Samchon lebih baik sekarang kalian menghampiri Renjun, aku khawatir dia melakukan hal yang tidak-tidak biar Haechan kami yang obati" ujar Mark
Chanyeol ikut berlari kearah kamar Renjun, melihat para sahabat Renjun juga Sungchan dan Chenle mencoba membujuk Renjun untuk membuka pintu kamarnya. "s-ssamchon tolong hiks kami mendengar teriakan Renjun lagi tadi hiks"
Chanyeol menghampiri pintu kamar Renjun, mendengar isak tangis Renjun secara jelas. Lagi-lagi ia gagal menjaga Renjunnya.
Mengetok pelan pintu kamar Renjun, "sayang buka pintunya ya ada Appa disini, ada sahabat mu, chenle dan Sungchan. Ayo buka nak"
"Renjun ayo buka pintunya jika kau buka Felix akan membuatkan mu brownies kau suka brownies bukan" Beomgyu ikut membujuk
"y-ya akan ku buatkan untuk mu apapun akan ku buatkan ayo buka pintunya"
"t-tidak PERGI"
Lalu tidak terdengar lagi suara Renjun, bertatapan dengan Chanyeol Sungchan mengerti kode dari pamannya itu. Menyuruh Junkyu, Beomgyu, dan Felix untuk mundur.
Chenle menarik tubuh Beomgyu yang masih berada disamping pintu, lalu memeluknya mencoba menenangkan Beomgyu.
dengan aba-aba dari Chanyeol, Sungchan dan Chanyeol berusaha mendobrak pintu kamar itu. Dalam cobaan ketiga akhirnya pintu itu berhasil.
Mereka berlari masuk kedalam kamar Renjun, melihat Renjun yang tidak sadarkan diri meringkuk dibawah meja belajarnya terlihat tangan Renjun menggenggam sebuah cutter. Untung saja Renjun belum sempat menyayat dirinya terlihat dari tidak adanya darah ditubuh Renjun.
"ya tuhan Renjun!"
Chanyeol segera mengangkat tubuh anaknya itu, membaringkannya diatas kasur. "Panggil Doyoung, Renjun harus diperiksa"suruh Chanyeol
Melihat keadaan Junkyu, Felix, dan Beomgyu yang tidak memungkinkan karena mereka sedang menangis, dan Chenle yang sedang menenangkan mereka, Sungchan berinisiatif berlari menuju Doyoung.
Firasatnya merasa jika sang ibu sedang mengobati Haechan, cih padahal anaknya babak belur karena orang itu dan keponakannya kacau karena orang itu mengapa sang ibu masih mau mengobati dia.
"ibu bisa tolong periksa Renjun tadi ia histeris dan berakhir pingsan" ujar Sungchan benar saja sang ibu sedang mengobati orang itu, menyebut namanya saja Sungchan enggan. Orang itu sangat bodoh sehingga mempercayai nenek lampir itu.
"Renjun memegang cutter untungnya ia pingsan sebelum berhasil menyayat dirinya"
"astaga" Doyoung, Luhan, dan Ten bergegas menuju kamar Renjun
Sedangkan Sungchan masih menetap disana, tersisa anggota Dream karena setelahnya para paman juga ikut ke kamar Renjun.
"jika Renjun sakit ku pastikan Lami yang akan menerima akibatnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
innocent •Renjun Centric•
ContoTentang pemuda sebatang kara bernama Huang Renjun yang terbangun menjadi Park Renjun, karakter antagonis dari web novel yang baru saja dibaca olehnya. Sekarang Huang Renjun harus hidup menjadi Park Renjun, remaja antagonis yang suka sekali membully...